Sunday, January 24, 2010

Tugas 1 MM Wnb: Kasus Result Control

Setelah kita membahas Result Control, Saudara tentunya memiliki pemikiran tentang result control yang sudah ada di tempat kerja, dan result control yang saat ini belum diterapkan namun Saudara memiliki ide yang brilian sebagai kontribusi Saudara kepada lembaga dimana Saudara bekerja.
Silakan tulis disini:
a. Result control yang sudah berjalan
b. Ide result control
Waktunya satu minggu. Hari Minggu tanggal 31 Januari harus sudah dikumpulkan di sini melalui comment.
Sukses selalu. Jangan menunggu besok untuk berkontribusi, lakukan sekarang juga!

AP

22 comments:

Elvan Kaukab said...

M. Elfan Kaukab
P2CC08114

Saat ini saya bekerja di sebuah perusahaan yang mengelola hasil perkebunan berupa teh hitam. Penjualan teh sekitar 85 % untuk diekspor dan sisanya untuk pasar local. Dalam tugas ini saya akan mendiskripsikan mengenai Result Control yang diterapkan pada perusahaan dimana saya bekerja khususnya pada Marketing Department.

Beberapa hal utama yang dinilai pada Marketing Department adalah Hasil Penjualan, Kualitas Produk, dan Kepuasan Pelanggan.

Hasil penjualan selalu dimonitor dengan laporan per bulan, triwulan, semester, dan tahun. Jumlah produk yang terjual dan nilai rupiah yang harus dicapai sudah tercantum dalam RKAP tahunan yang disusun bersama dengan departemen lain terutama dengan Departemen Produksi. Hasil penjualan tidak hanya dilihat dari seberapa banyak jumlah produk yang terjual tetapi juga memperhatikan nilai rupiah dari penjualan. Sehingga pada departemen ini akan mengutamakan penjualan teh kelas satu (first grade; terdapat empat kelas dalam teh) agar dimungkinkan perolehan nilai rupiah yang tinggi. Untuk penjualan ekspor sangat tergantung dari nilai kurs dollar dimana harga akan sangat ditentukan dari hasil lelang (auction) bulanan di Jakarta.
Untuk pasar luar negeri, perusahaan ini telah memiliki kontrak jangka panjang dengan beberapa perusahaan. Hal ini karena kepercayaan konsumen yang telah puluhan tahun bekerja sama dan telah menjadi pelanggan tetap. Sehingga perusahaan juga menjaga kualitas produk yang telah disepakati dalam sales contracts. Untuk pasar local perusahaan membagi konsumen menjadi tiga kelas disusuaikan dengan seberapa besar konsumen tersebut membeli teh. Dari sini bisa dinilai seberapa besar keloyalan konsumen untuk pasar lokal.

Reward but no Punishment;
Pada perusahaan perkebunan factor cuaca sangat berpengaruh pada hasil produksi Cuaca adalah factor eksternal yang kadang unpredictable sehingga seringkali target yang telah direncanakan meleset dan bahkan seringkali jauh dari yang diharapkan karena cuaca yang tidak sesuai dengan prediksi.
Perusahaan dengan orientasi ekspor juga sangat dipengaruhi nilai kurs dolar. Pada saat pembuatan rencana penjualan nilai rupiah sering kali dalam kondisi menguat dan pada saat realisasi nilai rupiah menurun sehingga target rupiah tidak tercapai.
Dua faktor eksternal tersebut menjadikan perusahaan sering memaklumi akan target yang tidak tercapai. Dan memang hal inilah pemicu utama yang terjadi diperusahaan dimana saya kerja. Tidak ada punishment. Namun jika target dari penjualan tercapai, perusahaan ini memberikan reward berupa bonus beberapa persen dari penjualan.

Result Control Idea

Jika kurs dolar mempengaruhi pencapain nilai rupiah dapat dilakukan strategi penahanan stok saat rupiah melemah dan menjual saat nilai tukar rupiah menguat. Saat ini persediaan selalu dijual dalam keadaan nilai rupiah berapapun dan tidak ada persediaan stok untuk cadangan. Mengenai kebutuhan biaya operasional diperoleh dari penjualan yang dilakukan pada kisaran tetapan RKAP, dan sisanya ditahan untuk stok persediaan.
Pelatihan untuk para pemetik juga sangat diperlukan untuk mengendalikan hasil pucuk untuk teh kelas satu. Selama ini pelatihan bagi para pemetik kurang maksimal sehingga hasil petik kasar dan sangat mempengaruhi jumlah produksi. Hal ini sangat terkait dengan kegiatan pemasaran yang mengedepankan kualitas dan kepuasan konsumen.

Anonymous said...

Achmad Mauludin Fanani
P2CC08116

Result Control yang berjalan di PT TIV sebagai berikut:
COGM (Cost of Good Manufacturing) yang terdiri atas:
1. Control of Activity Cost; terdiri dari kontrol-kontrrol pada:
a. Labor Cost (Direct Labor Cost / karyawan di line produksi dan Indirect Labor Cost / karyawan bagian administrasi, skuriti, staf)
b. Over Time
c. Power (Fuel, Electricity)
d. Over head
e. Machine (Maintenance Cost, Depreciation)
2. Material. Activity Cost
Price of Raw Material Control

Result Control Idea
Agar lebih akurat dapat dilakukan kontrol sebagai berikut:
1. HPP (Harga Pokok Produk)
Dimana dalam 1 liter air yang dijual telah terkontrol dan termonitor biaya yang dikeluarkan (COGM), sehingga varian biaya / over cost yang terjadi dapat dimonitar dengan akurat dan terukur. Dengan menyusun HPP juga dimungkinkan mampu menyusun Action Plan bila terjadi over cost dimasing-masing cost element.
2. COGS (Cost of Good Sales)
Dari semua komponen biaya dihitung dari delivery sampe ke konsumen sehingga profit (baik bruto maupun netto) terkontrol dengan jelas pada setiap transaksi / operational business. Dengan mengetahui COGS dapat dipisahkan biaya produksi dan delivery sehingga Harga Pokok Penjualan Produk benar-benar dapat sebagai acuan tercapai atau tidaknya budget yang disusun terhadap realisasi penggunaannya.

Anonymous said...

Anton Purwosobo
P2CCO8125

Result Control pada perusahaan perkebunan dimana saya bekerja.
Saya akan membahas result control yang ada dibagian produksi. Selama ini hasil produksi hanya untuk penjualan saat ini

Ide Result Control:
Pengendalian dan perbaikan system manajemen produksi, mulai dari SDM (seperti tatacara petik), pemupukan teratur setahun 3 kali dan cara proses pengolahan yang baik, sehingga diperoleh produksi yang melimpah dan bisa memiliki stok gudang tanpa mempengaruhi penjualan ekspor bulanan. Pada 6 tahun lalu pernah didapatkan over production demikian, sehingga ketika stok sudah banyak kita baru bisa mencari bulan dimana harga teh sedang tinggi. Hal ini akan meningkatkan keuntungan yang cukup besar bagi perusahaan sehingga kebutuhan, kesejahteraan karyawan selalu dapat meningkat dari tahun ke tahun.

Mahfud Zunaedi said...

Mahfud Zunaedi
P2CC08117

Saya bekerja di Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan, pengendalian hasil yang diterapkan ditempat saya bekerja yaitu dengan cara memberikan target kepada setiap karyawan dalam bentuk suatu target dan control yang disebut PDR (Performance and Developing Review) yang berisi KPI dan Competency.

KPI ( Key Performance Indicator ).
KPI ini berisi :
- Sasaran bisnis,
- Pengembangan tim,
- Pengembangan diri.
Dalam KPI ini semua uraian target didiskripsikan secara SMART sehingga semua pencapaiannya dapat dilihat dan diukur dengan jelas.
SMART adalah :
S = Specifik / specifik,
M = Measurable / dapat diukur,
A = Attainable / dapat dicapai,
R = Result Orientede / Orientasi pada hasil,
T = Timesliness / batas waktu.
Kesimpulan dari KPI ini adalah pencapaian terhadap KPI yang telah ditentukan sesuai target masing-masing individu jika pencapaianya KPI hasilnya <90 % berarti perlu perbaikan, 90-100% berarti effektif, dan > 100 % berarti kinerja tinggi.

Competency.
1. Kepemimpinan/ Kemampuan Mempengaruhi
2. Kerjasama Tim
3. Pengembangan dan Pengelolaan Kinerja
4. Merencanakan dan Mengontrol
5. Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan
6. Daya Tahan Terhadap Tekanan dan Perubahan
7. Pelayanan Pelanggan

Dalam Competency tersebut masing-masing item diatas diberi suatu indikator positif yang mewakili aktivitas / perilaku dari masing-masing karyawan sehingga pada akhirnya dapat disimpulkan competency karyawan tersebut butuh pebaikkan, efektif, atau kinerja tinggi.

Dengan PDR tersebut menjadikan setiap individu dituntut untuk bekerja dan bertindak agar semua KPI dan Competencynya dapat tercapai sesuai target. Jika PDR hasilnya baik / kinerja tinggi secara langsung akan berdampak pada target perusahaan ( target perusahaan dapat tercapai).

Pemberian Reward kepada karyawan ditentukan dari hasil PDR tersebut, dalam bentuk kenaikkan gaji atau promosi berdasarkan pencapaian terhadap target.

Anonymous said...

DAROJAT DWI PUTRA
P2CC08111
Saya bekerja di SMPN 1 Kalibening, jumlah muridnya 612 Siswa. Dalam tugas ini saya akan mendiskusikan mengenai result Control yang diterapkan di SMPN 1 kalibening dimana saya bekerja sebagai guru. Beberapa hal utama yang dinilai adalah mengenai system di SMPN 1 Kalibening yang sudah bagus tapi belum mencapai hasil yang optimal, hal ini bisa dilihat dari tingkat kelulusan ujian Nasional yang masih banyak yaitu sekitar 67 % yang lulus dan tidak lulus 37 %. Hal ini disebabkan karena kurangnya motivasi, dan komunikasi antara atasan dan bawahan sehingga target 100% lulus belum tercapai.
Dari ungkapan di atas, maka tugas kepala sekolah untuk selalu melakukan komunikasi yang berkesinambungan, melalui jalinan kemitraan dengan seluruh guru di sekolahnya. Dalam melaksanakan visi dan misi sekolah, didalamnya harus dapat membangun harapan yang jelas serta pemahaman tentang :
Fungsi kerja esensial yang diharapkan dari para guru.
1. Seberapa besar kontribusi pekerjaan guru bagi pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.melakukan pekerjaan dengan baik”
2. Bagaimana guru dan kepala sekolah bekerja sama untuk mempertahankan, memperbaiki, maupun mengembangkan Visi dan misi yang sudah ada sekarang.
3. Bagaimana prestasi kerja akan diukur.
4. Mengenali berbagai hambatan kinerja dan berupaya menyingkirkannya.
Perencanaan yang baik merupakan suatu proses di mana guru dan kepala sekolah bekerja sama merencanakan apa yang harus dikerjakan guru pada tahun mendatang, menentukan bagaimana kinerja harus diukur, mengenali dan merencanakan cara mengatasi kendala, serta mencapai pemahaman bersama tentang visi dan misi itu.
Komunikasi yang berkesinambungan merupakan proses di mana kepala sekolah dan guru bekerja sama untuk saling berbagi informasi mengenai perkembangan kerja, hambatan dan permasalahan yang mungkin timbul, solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi berbagai masalah, dan bagaimana kepala sekolah dapat membantu guru. Arti pentingnya terletak pada kemampuannya mengidentifikasi dan menanggulangi kesulitan atau persoalan sebelum itu menjadi besar.

Anonymous said...

LUSTONO
P2CCO8129

Saya bekerja di Sebuah Perguruan Tinggi Swasta tepatnya di STIE Tamansiswa Banjarnegara dengan jumlah karyawan dan Dosen 33, jumlah Mahasiswa keseluruhan mencapai 250. Kaitan tugas ini, saya akan memaparkan ttg result control yang ada di Lembaga tempat saya bekerja dalam hal Manajemen SDM (Karyawan dan Dosen).
mengenai penilaian kinerja karyawan dalam melaksanakan tugas pelayanan.
Kinerja karyawan dan Dosen dilaporkan setiap bulan, dan dievaluasi setiap tahun dua (2) kali, pertengahan dan akhir tahun. Faktor yang dinilai meliputi Daftar kehadiran kerja, jam masuk, absensi, pelaksanaan program kerja yang telah disusun serta inovasi yang dilakukan oleh karyawan/Dosen dalam peningkatan pelayanan.

"Ide result control"
untuk meningkatkan semangat kinerja karyawan/Dosen, saya memiliki pemikiran untuk dilakukan/diterapkan strategi insentif system pada karyawan dan dosen. Insentif system ini dimaksudkan memberikan tambahan sejumlah honor pada karyawan/dosen apabila karyawan dan dosen itu memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Dengan penerapan insentif system oleh lembaga, diharapkan akan lebih memacu para karyawan dan Dosen lebih semangat dan lebih rajin dalam bekerja serta lebih inovatif dalam pengabdian,peningkatan dan pengembangan untuk lembaga.

Anonymous said...

TUGAS
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
RESULT & CONTROLL
(Dosen Drs. Agung Praptapa, MBA,Akt)

Dalam suatu organisasi perkantoran baik swasta atau negeri, memiliki situasi dan suasana serta sistem kerja yang bervariasi. Permasalahan yang dimiliki setiap organisasi juga bervariasi, misalnya kedisipilan yang rendah, bekerja, tuntutan kesejahteraan yang lebih baik, persaingan tidak sehat / konflik, produktivitas rendah, kecemburuan dan masih banyak hal lain.
Permasalahan organisasi yang sering muncul, tentang bagaimana menetapkan alat kontrol yang tepat untuk bisa menilai kinerja karyawan dan atasan bisa memotivasi karyawan,sehingga karyawan bisa bekerja optimal dan mencapai target.
Organisasi dimana saya bekerja adalah di lingkungan Diknas yaitu SLTA, pada tahun saat dan tahun tertentu (2006) seorang manajer memilki permasalahan “ Bagaimana menciptakan kondisi dan cara agar para karyawan merasa betah / kerasan, aktif hadir dan semangat bekerja ”.
Permasalahan dibahas pada tingkat manajer dan beberapa wakil dan staf terkait, manajer meminta laporan dan informasi dari yang hadir pada pertemuan tersebut. Ternyata mereka mengatakan permasalahan utama :
1. Kehadiran karyawan tidak tepat waktu
2. Karyawan ada yang mangkir pada saat tidak ada tugas khusus.
3. Pada saat jam bekerja sering ngerumpi.
Bebera opsi ditawarkan untuk bisa memecahkan masalah, misalnya : peningkatan insentif atau honor diluar jam mengajar, diadakan piknik keluarga, pengadaan computer, internet, alat musik/band, olah raga.







Dari opsi di atas perserta yang hadir memilih cara pertama, yaitu peningkatan insentif atau honor.
Sekitar satu tahun program diatas berjalan, kemudian di evaluasi! Apa hasilnya?
1. Peningkatan hasil kehadiran dan kedisiplinan hanya bertahan sekitar 3 – 4 bulan
2. Karyawan ada yang memanfaatkan kesempatan untuk tanda tangan hadir dan setelah beberapa jam kerja pulang, motivasinya insentif akan tambah.
3. Jika manajer tidak hadir karena rapat atau dinas luar kota, karyawan cenderung pasif dan kembali pada keadaan semula,......hal ini terjadi karena biasanya manajer hadir lebih awal dan selalu memantau kehadiran karyawan.
4. Perilaku karyawan tidak banyak berubah, namun ada beberapa yang bisa menyadari akan tuganya.
Mengapa ini terjadi ?
Menurut pengamatan saya, setelah 20 tahun bekerja dengan pergantian manajer sebanyak 8 kali, permasalah ini muncul akibat hal berikut :
1. Seorang manajer (maaf biasanya PNS), terlalau banyak mendapat undangan rapat, manajer ditunut untuk hadir jika tidak hadir dikatakan tidak loyal pada pemerintah.
2. Seorang manajer terlalu disibukkan dengan tamu yang datang, sehingga kesempatan untuk melakukan kontrol tersita.
3. Manajer terkadang kurang fokus pada tujuan dan target
4. Manajer sering merasa tidak nyaman menegur karyawan yang salah / bekerja tidak sesungguhnya.
5. Manajer kurang melakukan kontrol terhadap result/ hasil kinerja karyawan.
6. Masalah KKN ternyata masih banyak terjadi.
7. Sistem penerimaan karyawan PNS dengan metoda test tertulis yang materinya sama untuk latar belakang pendidikan yang berbeda, sehingga SDM yang dihasilkan belum bisa terukur dengan baik.
8. Manajer kurang menyadari pentingnya reward untuk karyawan.
9. Kondisi atau sistem kinerja kita yang selama ini belum bisa ditingkatkan

Setelah saya membaca buku THE ART OF CONTROLLING PEOPLE / strategi mengendalikan perusahaan, saya sebagai PNS sedikit merasa malu, karena jika diterapkan atau minimal kita bisa memahami isi dan muatan buku tersebut, result control kita masih jauh dari harapan. Manajer perlu membaca buku tersebut untuk bisa meningkatkan actualisasi dirinya sehingga mereka bisa bekerja dengan baik dan melakukan result controll dengan baik pula.
Terima kasih atas hasil karyanya, kami tunggu produk buku berikutnya, tentunya seperti buku pertama, singkat- padat namun berbobot dan berkualitas.

Nama : Ngadi, S.Pd
NIM : P2CC08128
Kelas : Wonosobo
MM Unsoed Angkatan 24
.

Ira said...

CONTROL MANAGEMEN SYSTEM
IRA ISVANDRYA A.
P2CCO8124

Salah satu indikator keberhasilan Sekolah dapat dilihat dari tingkat kelulusan siswanya dalam Ujian Nasional. SMP N 1 Madukara Kab. Banjarnegara, tempat dimana saya bekerja, pada UNAS tahun 2009 tngkat kelulusan nya mencapai 94,7%. Dan tahun 2010 ini diharapkan lebih baik.
Dalam upaya mencapai target tersebut, Kepala Sekolah selain melihat proses KBM, juga melaksanakan manajemen control, untuk memastikan tercapainya hasil dari suatu aktivitas ( Result Control ) yang dilaksanakan Dari seluruh komponen sekolah yang terlibat, bidang kurikulum merupakan motor pengeraknya.
Oleh karena itu, pejabat bidang kurikulum bersamabidang lain dan panitia-panita yang dibentuk dengan persetujuan Kepala Sekolah akan membuat rencana kegiatan khusus pencapaian target kelulusan siswa,sebagai berikut :
1. Menambah jam pelajaran bagi
yang dilaksanakan setelah jam
pelajaran.
2. Satu bulan menjelang UNAS,
semua guru mata pelajaran non
UNAS ditarget sudah
menyelesaikan seluruh materi
pelajarannya, dan sisa waktu
yang tersisa akan
digunakan untuk konsentrasi
hanya pada pelajaran UNAS.
3. Sosialisasi program pada orang
tua / wali.
4. Pemberian sangsi bagi siswa
yang tidak mengikuti les.berupa
pembinaan oleh urusan kesiswaan
dan BP, jika lebih dari2 kali,
dilakukan paemanggilan pada
orang tua / wali.
5. Pemberian reward berupa uang,
pada siswa yang meperoleh nilai
10 saat UNAS, dan kepada guru
yang mengampu mata pelajaran
tersebut.
6. Dilaksanakan doa bersama di
sekolah


RESULT CONTROL IDEA

Untuk mencapai hasil lebih optimal,berikut ide pemikiran saya:

1. Menyamakan dan menyatukan visi
dan misi sekolah
2. Mendatangkan psikolog dan /
atau ahli motivasi, untuk
memberikan motivasi pada siswa.
3. Pemberian reward bagi siswa dan
guru yan berprestasi, pada
saat try out setiap
jenjang. ( Try Out tingkat
sekolah,korda dakabupaten).
4. Menempelkan tulisan di depan
pintu gerbang masuk sekolahan
untuk mengingatkan siswa,
(Seperti : “UNAS TINGGAL 57
HARI LAGI”).

Anonymous said...

http://pututpurwanto.blogspot.com/2010/01/result-control.html

Eko Hastuti said...

Nama : Eko Hastuti
NIM : P2CC08119/2008
Saya bekerja di salah satu Lembaga Pendidikan yang menyandang predikat sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Peningkatan gradasi ini tentu mengandung konsekuensi logis yang harus dipatuhi dan diwujudkan oleh seluruh “ civitas akademika” agar tiga tahun ke depan lembaga tersebut menjadi SBI, harus memenuhi beberapa kriteria standar baik segi sarana prasarana, tenaga (guru dan karyawan), kurikulum, manajemen, input dan output. Untuk itu perlu kesamaan visi dan misi.
Result Control :
Pengendalian hasil merupakan strategi pengendalian yang menekankan hasil suatu aktivitas. Dalam hal pengelolaan pendidikan, pengendalian hasil dapat diterapkan tidak hanya kepada seluruh guru dan karyawan namun juga terhadap peserta didik. Pemberian imbalan (reward) kepada pihak-pihak yang memberikan hasil yang diharapkan dan memberikan hukuman (punishment) kepada pihak-pihak yang tidak berhasil mendapat hasil yang diharapkan sangat tepat bagi perwujudan bentuk tanggungjawab. Di samping juga dapat mendorong kinerja guru/karyawan maupun semangat belajar siswa semakin meningkat. Pendekatan result control pada lembaga pendidikan dapat dengan konsep MBO ( Management By Objective). Antara atasan (Kepala sekolah dibantu beberapa wakil urusan bidang kurikulum, kesiswaan, sarpras,dan humas) bersama-sama dengan guru dan Ka TU mengidentifikasi standar kompetensi lulusan sebagai sekolah RSBI. Setelah standar kompetensi kelulusan ditetapkan, lalu ditetapkan pula dimensi kinerja guru dan karyawan berdasarkan Tupoksi masing-masing. Dalam pelaksanaan tupoksi tersebut selalu mengacu kepada target yang dinginkan. Kepala Sekolah sebagai manager bertugas melakukan monitoring atas kinerja guru dan karyawan serta hasil/target yang diinginkan. Pemberian reward bagi pihak yang mencapai target sangat bagus bagi peningkatan prestasi siswa.
Beberapa reward yang telah diberikan oleh guru/sekolah kepada siswa berkaitan dengan pencapaian target/standar kompetensi tertentu adalah sebagai berikut :
- Bagi siswa yang telah mencapai nilai minimal sesuai dengan KKM, siswa tersebut sudah tidak perlu mengikuti program perbaikan baik perbaikan nilai tugas maupun nilai ulangan
- Siswa yang Nem UN-nya mencapai nilai maksimal (10) mendapat uang pembinaan sebesar Rp. 100 000 untuk setiap mata pelajaran
- Siswa yang nilai UN-nya masuk peringkat 10 besar pararel, mendapat uang pembinaan dari sekolah sesuai dengan peringkat masing-masing
- Siswa yang mempunyai nilai kemampuan akademik tinggi dan lancar berkomunikasi dalam bahasa
Inggris, serta memiliki berbagai kompetensi non akademik akan diikut sertakan di berbagai macam
ajang lomba
- Siswa yang tekun berlatih dalam berbagai kegiatan seni dan karawitan, akan ditampilkan dalam acara gelar seni dan perpisahan kelas 3 di akhir tahun dihadapan orang tua/wali siswa dan tamu undangan,
Result control idea :
Result control hendaknya diberikan kepada siswa , guru dan karyawan. Bagi guru yang mencapai target dalam melaksanakan pembimbingan kegiatan baik bersifat akademik maupun non akademik diberi pangakuan dan penghargaan. Misalnya : guru yang berhasil membimbing siswanya dalam bebagai ajang lomba diberi penghargaan, guru yang aktif dan kreatif serta berprestasi juga diberi penghargaan dan hadiah. Sebaliknya, guru yang kurang aktif dan tidak punya inisiatif diberi penilaian DP 3 yang kurang sehingga yang bersangkutan akan berusaha lebih baik. Guru tersebut juga tidak dimasukkan dalam ajang pemilihan pembantu kepala sekolah dalam berbagai urusan. Subsidi study lanjut bagi guru yang berprestasi walaupun hanya beberapa persen saja, juga akan merangsang guru untuk berbrestasi, atau subsidi pengadaan sarana pembelajaran seperti lap top, kalkulator, dll
Di samping pemberian reward dan punishment seperti tersebut di atas, yang lebih utama adalah terciptanya iklim yang kondusif, keterbukaan, keadilan, dan kekeluargaan akan sangat berpengaruh terhadap kesuksesan dalam pengelolaan sekolah.

Anonymous said...

Result Control
putut purwanto / P2CC08053

1. Result Control

Kami bekerja dalam bidang telekomunikasi, salah satu kelebihan sistem pengendalain hasil, sebagaimana disebutkan dalam The Art of controling people, strategi mengendalikan perusahaan, penulis Agung Praptapa adalah tersedianya ruang inovasi untuk setiap karyawan dalam mencapai targetnya.

Dalam bidang kami, inovasi menjadi salah salah satu tumpuan dalam mengelola & mempertahankan perusahaan.

Secara umum sistem result control merupakan salah satu control yang diterapkan di perusahaan kami.

2. Ide Result Control.

Sebagaimana disampaikan penulis diatas, pada hal 42, adanya pro kontra ini bukan berarti kita dihadapkan pada pilihan akan menggunakan result control apa tidak, namun kita justru harus mampu memaksimalkan kelebihan yang ada dan meminimalkan atau bahkan mengeliminasi kekurang yang ada.

Bertitik tolak dari pernyataan diatas, maka pemanfaatan berbagai sistem pengendalian / control dalam proses bisnis , akan menjadikan hasil yang jauh lebih optimal,

sebagai gambaran hal tersebut diatas adalah proses marketing di tempat kami, misal pada tahun 20xx , di target sebesar Y.

1. Result Control / Pengendalian hasil,
Sistem ini memberikan arahan kita akan hal :
a. Target jelas
b. Evaluasi & monitoring dalam jangka waktu tertentu.
c. Adanya runga inovasi yang luas.
d. Reward & punishment
2. Action Control / Pengendalian aktifitas,
Sistem ini memberikan kepada kita hal hal sebagai berikut
a. Rutinitas untuk unit yang mengelola Alat produksi.
b. Etika Bisnis
3. People Control / Pengendalian Orang :
Sistem ini memberikan arahan ke kita, antara lain :
a. Minat karyawn
b. Penempatan karyawan.

Memanfaatkan ketiga sistem pengendalian diatas, maka kita dapat memanfaatkan kelebihan masing-masing sistem dan menutupi kekruungannya dengan sistem yang lain.

Tentunya dapat dibayangkan, dalam hal/kegiatan diatas (marketing), apabila kita hanya menerapkan Result Control semata, belum tentu mendapatkan hasil yang maksimal, benarkah people yang mengelola market sudah tepat ? benarkah dalam proses marketing di era keterbukaan saat ini sudah mengikuti etika bisnis ?

Melalui penerapan kombinasi pengendalian, maka berbagai aspek kekurangan dapat di eliminasi sekecil mungkin dan kelebihannya dapat maksimalkan.

Akhirnya, apapun bidang kegiatan yang kita geluti, mengkombinasikan ketiga sistem diatas dalam pengelola bidang kita, merupakan The Art of Survival Company dalam era persaingan yang sangat ketat dewasa ini.

Anonymous said...

Erman Pujiyanto
P2CC08121
Pengawas Sekolah adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawasan pendidikan di sekolah dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan.
Tugas pokok Pengawas Sekolah adalah menilai dan membina penyelenggaraan pendidikan pada sejumlah sekolah baik negeri maupun swasta yang menjadi tanggung jawabnya. Tanggung jawab Pengawas Sekolah adalah melaksanakan pengawasan penyelenggaraan pendidikan di sekolah dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar/bimbingan dan hasil prestasi belajar/bimbingan siswa dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya maka Pengawas Sekolah memiliki tiga wewenang, yaitu (1) memilih dan menentukan metode kerja untuk mencapai hasil yang optimal, (2) menetapkan tingkat kinerja guru dan tenaga lainnya serta factor yang mempengaruhi, (3) menentukan dan atau mengusulkan program pembinaan serta melakukan pembinaan.
Untuk memenuhi tugas dan tanggung jawab sesuai dengan wewenang yang dimilikinya, kami (Pengawas Sekolah) menyusun program kepengawasan sekolah. Program pengawasan sekolah yang kami buat ada dua macam, yaitu program tahunan dan program semester. Secara umum program tahunan pengawasan sekolah meliputi komponen : Program kerja Kepala sekolah, Program sekolah, Program tata usaha, program guru, SDM, sarana prasarana, sumber daya lingkungan, PBM, hasil belajar, ujian nasional/sekolah, PPDB, akreditasi sekolah, 8 SNP. Program semester pengawasan sekolah dibagi menjadi 2 semester yang meliputi jenis kegiatan : Supervisi profil awal sekolah, supervise kegiatan awal tahun pelajaran, supervise pendayaangunaan perpustakaan dan buku ajar, supervise kurikulum, supervise kunjungan kelas, supervise administrasi keuangan dan perlengkapan, supervise 7 K dan humas, supervise pelaksanaan penilaian, supervise laboratorium, supervise administrasi kepala sekolah, supervise administrasi ketenagaan, supervise kesiswaan, supervise BK, supervise UN/US dan supervise 8 standar nasional pendidikan.
Melalui program pengawasan sekolah itulah, maka setiap bulan kami (pengawas) datang ke sekolah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya membina sekolah agar sesuai dengan standar yang diharapkan oleh pemerintah, yaitu peningkatan mutu dan pemenuhan 8 standar nasional pendidikan.
Result Control Idea
Hasil pengawasan sekolah yang telah kami lakukan diharapkan dapat menjadi rekomendasi dalam pengambilan keputusan dinas pendidikan untuk menetapkan kebijakan pemenuhan 8 standar nasional pendidikan, sehingga peningkatan mutu pendidikan di kabupaten Wonosobo terwujud.

Eko Hastuti said...
This comment has been removed by the author.
Anonymous said...

Dwi Yuliati Mulyaningsih
P2CC08122
Sebagai seorang PNS di sebuah sekolah yang mulai tahun pelajaran 2009/2010 merupakan salah satu RSMABI.Saya mencoba membuat diskripsi tentang Result Control yang sudah diterapkan di sekolah.Pada program sekolah telah ditentukan target-target prestasi baik prestasi akademik maupun prestasi non akademik di awal tahun pelajaran.Dari segi prestasi akademik masyarakat masih memandang bahwa angka kelulusan dari suatu sekolah menjadi ukuran keberhasilan suatu sekolah tanpa memandang berapa pencapaian nilai out put siswa saat lulus dibandingkan dengan nilai input pada saat siswa masuk, maka untuk mencapai target kelulusan siswa kelas XII diterapkan program-program mulai dari kegiatan pengayaan(tambahan pelajaran)di pertengahan semester gasal untuk mapel UN, TryOut, Motivation Training, dan sejak awal semester genap dikonsentrasikan pada 6 Mapel yang di UNkan,BP,dan Motivasi.Guru diberi kekeluasaan untuk mengatur strategi dalam pencapaian target kelulusan dengan nilai yang baik(tidak sekedar memenuhi standar nilai kelulusan)selain kegiatan yang sudah diprogramkan sekolah.Kegiatan OSN,POPDA, dan Lomba-lomba mapel yang sudah menjadi agenda rutin tahunan juga tidak luput dari bidikan sekolah untuk ambil bagian dan tentunya dengan membawa prastasi, maka diawali dari proses seleksi untuk menjaring peserta, dilanjutkan dengan kegiatan pembinaan yang dijadwalkan 1 minggu sekali atau maksimal dapat dilaksanakan 6 kali dam satu bulan.Untuk kegiatan akademik di sekolah, setiap akhir semester diberikan penghargaan bagi siswa berprestasi dari perolehan nilai paralel tiap tingkatan kelas dan program. Sebagai bentuk Reward bagi siswa yang berprestasi akademik paralel akan memperoleh beasiswa senilai 600 ribu, perolehan beasiswa tersebut akan dievaluasi tiap semester( punishment bagi siswa agar tetap berprestasi).Untuk siswa yang dapat memperoleh kejuaraan akan mendapatkan beasiswa dan surat penghargaan dari sekolah, besarnya beasiswa sudah ditentukan mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, dan Nasional, demikian pula kepada guru yang sudah membimbing siswa menjadi berprestasi.
Result Control Idea.
Akademik:Untuk meningkatkan kualitas nilai dan prosentase kelulusan, dengan mengelompokkan siswa sesuai perolehan nilai setelah diadakan evaluasi berupa TryOut,kelompok-kelompok tersebut akan terus berubah sesuai perolehan nilai, untuk siswa yang berada diperingkat bawah diberikan bimbingan khusus dari guru mapel, jika memungkinkan bimbingan di rumah untuk lebih memberikan semangat bagi siswa.
Non Akademik:Mendatangkan tenaga profesional dari luar sekolah, serta meningkatkan pemberian reward.

Anonymous said...

Rahayu Prihtyawati
P2CC08118
MM Unsoed Angkatan 24 Kls Wsb

Result Control:

Pengendalian hasil yang telah dilakukan pada lembaga pendidikan dasar tempat kami bekerja, pada dasarkan sama dengan managemen di lembaga pendidikan sejenis.Yang membedakan adalah controling hasil kinerja guru tidak hanya dilakukan di akhir semester dan akhir tahun saja.Mulai dari awal semester control persiapan guru dalam mengajar telah saya lakukan.Minimal dua kali dalam sebulan, control hasil proses KBM dibahas dalam briefing untuk memberi tindak lanjut.Bagi siswa yang rajin,nilainya bagus dan disiplin, kami beri reward berupa pujian.Mengingat lokasi sekolah kami sudah masuk daerah dataran tinggi, tingkat kedisiplinan siswa perlu ditingkatkan setiap saat.Bagi siswa yang belum disiplin dan mencapai nilai bagus, selalu kami beri suport dan pembinaan secara halus dan penuh kasih sayang.Medan yang sulit,menuntut kesabaran dalam membimbing siswa dan menjalin kerjasama dengan orang tua siswa serta lingkungan.Kepada para guru, saya tanamkan visi dan misi lembaga agar menjadi pengendali dalam pencapaian target sekolah.Bila siswa lulus ujian 100% dengan nilai bagus,sekolah mengadakan refresing ke suatu tempat sebagai bentuk rasa syukur.Bila belum mencapai target yang diinginkan, pelu diadakan pembinan lebih lanjut.Demikian juga bagi siswa yang berprestasi, sekolah memberikan hadiah sebagai pemicu bagi siswa lain agar belajar lebih giat lagi.

Result Control Ide :

Ide saya untuk mengadakan pengendalian hasil ke depan adalah
1. mengadakan kerjasama dengan orang tua siswa agar ikut memantau hasil belajar siswa melalui kartu kendali yang ditanda tangani orang tua.
2. Siswa yang bernilai UAS tinggi diberi hadiah berupa uang pembinaan.
3. Guru yang berhasil membimbing siswa dalam berbagai ajang lomba juga diberi hadiah dari sekolah.
4. Melengkapi fasilitas sekolah yang diperlukan dan menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, indah, nyaman, dan asri demi peningkatan hasil belajar.
5. Membangun iklim keterbukaan dan kekeluargaan sehingga tercipta lingkungan sekolah yang kondusif dan tercapai hasil secara optimal.
January 31, 2010 5:52 AM

Anonymous said...

NAMA : ULFA
NIM : P 2CC08112
Dosen : Drs. Agung Praptapa, MBA,Akt



RESULT CONTROL

Saya adalah salah seorang guru di SMP N 3 Purwonegoro, mengajar bidang Studi IPS. Saya sangat prihatin dengan kelulusan siswa – siswi saya selama 3 tahun berturut – turut hanya mencapai tingkat kelulusan 60%. terutama mendominasi dalam mapel bahasa inggris dan matematika.
Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar baik secara formal maupun non formal pastilah mengharapkan semua siswanya mendapatkan nilai yang lebih baik di akhir pembelajaran. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan itu sebuah lembaga pendidikan pastilah membuat target-target tertentu untuk mencapainya. Untuk mencapai target-target tersebut diadakan pembagian tugas seperti urusan kurikulum, urusan kesiswaan, urusan humas, wali kelas dan pembagian tugas mata pelajaran masing-masing guru sesuai dengan bidang studinya.. Selain pembagian tugas pokok di pagi hari masih ada pembagian tugas tambahan di sore hari seperti bimbingan belajar terutama untuk jenis mata pelajaran Ujian Nasional dan kegiatan ekstra kurikuler. Dimana masing – masing element tersebut, harus menjalankan tugasnya sebagaimana yang telah digariskan, dan mempertanggung jawabkannya.
Dalam pembagian tugas ini seyogyanya melakukan strategi pengendalian people control, yaitu pendekatan pengendalian yang lebih menekankan pada jenis atau karakteristik orang – orang yang bekerja. Hal ini diharapkan akan mampu menjalankan tugas mereka dalam mencapai visi dan misi sekolah (organisasi) atau yang kita kenal dengan pendekatan choose the right (atau memilih orang – orang yang tepat). Dalam melakukan pendekatan choose the right, kepala sekolah di tuntut harus bisa memilih orang yang tepat untuk membantunya dalam meraih visi dan misi.
Walaupun semua element telah menjalankan tugasnya dengan baik dan semestinya tidak lepas dari control kepala sekolah namun di akhir tahun masih belum mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang telah ditargetkan sekolah yaitu kelulusan siswa – siswi 100%. secara garis besar ketidak lulusan siswa di dominasi pada mapel matematika dan bahasa inggris. sehingga muncul sebuah pertanyaan kenapa hal ini bisa terjadi? apakah ada diantara element – element yang ditugasi tidak menjalankan tugasnya se maksimal mungkin atau terlepas dari control kepala sekolah?
Untuk memecahkan permasalahan di atas, saya menyarankan kedepannya
1.Untuk mapel matematika, diberikan jam tambahan di pagi hari dengan mengganti salah satu mapel muatan lokal. di berikan mulai kelas VII. hal ini dimaksudkan agar siswa termotivasi untuk belajar karena ada penilaian tersendiri di buku raport. hal ini lebih efektif jika dibandingkan dengan pemberian di sore hari selama kurang lebih 1 tahun.
2.Untuk mapel bahasa inggris diadakan hari wajib berbahasa inggris dimana semua warga sekolah pada hari tersebut dalam melaksanakan semua aktivitasnya menggunakan bahasa inggris. dengan demikian siswa dapat termotivasi untuk menguasai bahasa inggris dengan baik.
3.Memberikan hadiah (reward) kepada siswa yang berhasil meraih nilai 10 untuk mapel UNAS berupa uang binaan.
4.Menjalin kerja sama dengan orang tua murid untuk lebih memperhatikan anaknya dalam belajar dengan mengundang orang tua murid ke sekolah.
5.Mengkarantinakan siswa selama UNAS berlangsung di sekolah agar para guru dapat memantau aktivitas siswa selama UNAS.
6.Melakukan sholat tahajud/berdoa bersama.

Melalui saran di atas saya mengharapkan adanya sebuah perubahan yang segnifikan dalam organisasi sekolah agar target yang diinginkan bisa tercapai se maksimal mungkin.

Anonymous said...

ESTI MULYANTO
P2CC08056
Saya bekerja pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Wonosobo pada bagian Laboratorium Teknik yang melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang laboratorium teknik serta pengelolaan administrasi dan ketatausahaan .
Adapun uraian tugasnya sebagai berikut :
1. Merencanakan kegiatan yang sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sebagai pedoman dan petunjuk pelaksanakan kegiatan yang akan dilaksanakan .
2. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam rangka penyelarasan kegiatan yang akan dilaksanakan guna kelancaran pelaksanaan tugas .
3. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk serta penilaian kerja bawahan untuk meningkatkan profesionalisme dan kelancaran pelaksnakan tugas.
4. Menyusun langkah kegiatan penelitian dan pengujian program di bidang tanah, kualitas air, bahan bangunan serta pengujian kualitas pekerjaan pembangunan.
5. Melaksanakan kegiatan penelitian dan pengujian hasil pembangunan dengan unit kerja terkait untuk mendapatkan bahan masukan bagi penyusunan program kerja dinas.
6. Melaksanakan survey dan studi kelayakan AMDAL dalam rangka pembangunan dan pengembangan bidang pengairan, bina marga, cipta karya serta bidang kebersihan keindahan lingkungan dan pentamben.
7. Melaksanakan urusan penelitian dan pengujian hasil pembangunan dengan cara identifikasi, analisa potensi guna menyusun program pembangunan bidang pengairan , bina marga, cipta karya serta bidang kebersihan keindahan lingkungan dan pentamben baik tahunan, lima tahunan maupun jangka panjang.
8. Melaksanakan pembinaan , pengendalian pelaksanaan program dan proyek pembangunan terhadap rencana program dan proyek pembangunan yang telah diterapkan .
9. Melaksanakan pengumpulan dan pengambilan sample guna pelaksanaan penelitian laborat yang berhubungan dengan proyek-proyek yang dikerjakan.
10. Melaksanakan pengkajian hasil penelitian dari pengujian hasil pembangunan guna mengetahui kualitas bangunan.
RESULT CONTROL IDEA :
Supaya kegiatan pembangunan bidang pengairan , bina marga, cipta karya serta bidang kebersihan keindahan lingkungan dan pentamben berjalan dengan baik dan sesuai dengan perencanaan maka perlu dilaksanakan monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan,supaya kualitas pekerjaan sesuai dengan spek yang disyaratkan.
Selanjutnya dapat menyampaikan saran dan pertimbangan sebagai bahan dalam pengambilan keputusan

Anonymous said...

Karsiyati
P2CC08115

Beberapa tahun terahir ini SMP N 1 Purwonegoro Banjarnegara sudah melaksanakan Result Control dengan reward bagi siswa, guru mapel pembimbing siswa dan kelas berupa piagam dan uang.
Bagi siswa yang mengikuti lomba dan event tingkat kabupaten berhasil menjadi juara 1,reward Rp.150.000,00,- juara 2 Rp.100.000,00,- juara 3 Rp. 75.000,00,- Reward yang sama juga diberikan kapada pembimbing siswa berprestasi tersebut.
Sukses Ujian Nasional (UN),siswa yang mendapat nilai 10 pada mapel UN berhak atas reward RP.150.000,00,-. Siswa juara 1 paralel bidang akademis (saat penerimaan raport tiap semester), menerima Rp.150.000,00,- juara 2 Rp.100.000,00,- juara 3 Rp.75.000,00,- Guru mapel UN yang berhasil meluluskan 100% Rp.150.000,00,- Wali kelas IX yang kelasnya berhasil lulus 100% Rp.250.000,00,- Kelas yang berhasil lulus 100% (dalam satu kelas) berhak atas Rp.250.000,00,-
Wah, boleh juga tu uangnya! Siswa, wali siswa,guru jadi lebih termotivasi. Tidak dipungkiri lagi bahwa selama ini sudah banyak sekolah-sekolah yang sudah menjadikan reward sebagai program tahunan. Misalnya, mapel UN yang berhasil lulus dengan predikat A (nilai rata-rata di atas 7.5). Nah, mudah-mudahan dengan reward yang tak seberapa tetapi dapat menghasilkan yang luar biasa sehingga tujuan yang sudah direncanakan dapat tercapai.
Ide Result Control. Result selalu dikaitkan dengan kinerja,yang akan memunculkan “result accountability” atau pertanggungjawaban hasil. Nah,andaikata yang sudah ditargetkan sudah tercapai, maka tinggal bagaimana komitmen untuk mempertahankan atau kalau bisa ditingkatkan! Bagaimana jika yang terjadi sebaliknya? Misalnya,tingkat kelulusan masih rendah (belum mencapai yang diharapkan)? Tentu,mari ditengok kembali bagaimana “team work” dan upaya kiat-kiatnya dalam menghadapi Ujian Nasional? Dan dari siswa sendiri,apakah mereka juga sudah mempersiapkan mental secara matang?

Anonymous said...

Muchtar Masnun
P2CC08057
Angkatan 24 Wsb
Saya saat ini saya bekerja di Kantor Urusan Agama Kec.Sukoharjo Kab.Wonosobo, tugasnya melaksanakn sebagian tugas dari Kantor Departemen Agama Kabupaten Wonosobo Dalam Urusan Agama Islam. Di wilayah kecamatan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, KUA Kecamatan menyelenggarakan fungsi :
1.Statistik dan dokumentasi
2.Surat – menyurat, pengurusan surat, kearsipn , pengetikan dan rumah tangga KUA Kecamatan
3.Pencatatan nikah dan rujuk, mengurus dan membina masjid, zakat, wakaf, baitul maal dan ibadah social, kependudukan dan pengembangan keluarga sakinah

Result Control yang sudah berjalan:
1. Membuat laporan bulanan, semesteran dan tahunan tentang hasil kegiatan ke Kantor Departemen Agama Kabupaten Wonosobo.
2. Supervisi tiga bulanan dari Kandepag Kab. Wonosobo ke KUA Kecamatan

Untuk ide Result Control ke depan :
1.Dengan lebih memanfaatkan Teknologi Informasi, sehingga bisa memberikan hasil kerja yang efektif dan efisien. Dan membuat wibesites untuk mengetahui sejauh mana kepuasan masyarakat terhadap layanan yang diberikan ini untuk memantau hasil kerja peagawai.
2.Melakukan pendampingan terhadap rekan - rekan kerja, apabila ada kesalahan ataupun kesulitan bisa segera diperbaiki dan dibantu memberikan solusi.
3.Memusyawarahkan dengan rekan – rekan pegawai, tentang program kerja, target yang harus dicapai,
pembagian tugas dan tanggungjawabnya masing-masing.
4.Membuat laporan secara berkala ke Kandepag Kabupaten Wonosobo dengan tepat waktu, serta
memanfaatkan Teknologi Informasi.

Pemberian Reward bagi pegawai yang telah melaksanakan tugas dengan baik dengan pemberian DP3 yang baik, diusulkannya kenaikan pangkat tepat waktu, promosi jabatan diusulkan mengikuti diklat.
Pemberian Punishment bagi pegawai, dengan pemberian nasehat, nilai DP3 yang kurang.

setyo edi said...

NAMA : SETYO EDI
NIM : P2CC08127/2008
ANGKATAN : 24 Wonosobo

Pengendalian hasil : pada prinsipnya pimpinan atau direktur pada suatu instansi memerlukan setrategi pengendalian yang tepat .setrategi pengendalian yang tepat yang dapat diimplementasikan pada suatuinstansi pemerintah .sistempengendalian kita usahakan serta kita bangun agar tujuan kita dapat tercapai ,atau tujuan dari suatu organisasi berhasil dan tercapai sesuai dengan arah tujuan dan target yang kita terapkan maka kita usahakan dengan system pengendalian bias berjalan dengan efektif dan seefisien mungkin .
Menurut MERCHANT seorang pakar menejemen control system mengemukakan beberapa setrategi agar system pengendalian dapat bekerja dengan baik pada instansi adalah :
Pengendalian hasil adalah suatu system pengendalian yang memusatkan perhatianpada suatu hal dari suatu kegiatan .pada prinsipnya tujuan dari suatu organisasi dapat tercapai dengan melalui beberapa target.sebagai missal dalam suatu perusahaan dalam satu bulan target penjualan adalah 500 juta rupiah , suatu perusahaan mempunyai tenaga penjual / sales : 25 orang .
Tenaga penjual / sales yang dapat mencapai target penjualan akan mendapatkan imbalan /reword.sebaliknya tenaga sales yang tidak dapat mencapai target penjualan akan menerima suatu hukuman .jadi result control disini menggunakan pendekatan “PAY FOR PERFORMANCE NOT PAY POSITION “.seorang yang memiliki kenerja baik / bagus kita beri insentif ,sedangkan yang tidak memilikikinerja baik kita beri hukuman ,sehingga dengan demikian akan terjadi apa yang disebut RESULT ACCONTABELITY ,atau pertanggung jawaban hasil , dimana dalam tiap elemen organisasi harus mempertanggung jawabkan hasil atas kegiatannya / pekerjaannya .tetapi perlu diingat bahwa hasil di sini bukan selalu hasil penjualan.
Result control yang telah dilaksanakan pada sekolah kami ketika menjadi kepala sekolah adalah
-ketepatan waktu adalah sangat penting disini, maka masuk kerja adalah jam 7 tepat.
-kedisiplinan perlu kita terapkan.
-bila masuk kantor harus mengucapkan salam , asalamualaikum wr …wb….
-murid yang berprestasi diberikan hadiah / pujian sebagai contoh yang baik.
Segai missal : murid yang bertugas dalam upacara sebagai petugas pembaca UUD 45 dia dapat tampil dengan tegas dan baik tanpa tek ,siswa tsb , kita berikan suatu bingkisan hadiah.
-seorang guru yang disiplin dalam kerja serta tertib dalam membuat RPP/ administrasi maupaun mengajar dengan baik , maka kit a beri suatu hadiah sekedar bingkisan .
-sebaliknya seorang guru yang melanggar suatu kedisplinan kita panggil di ruang khusus / kantor kita berika BP /pengarahan serta kita berikan peringatan bahkan hukuman .
-begitu juga seorang murid yang melanngar suatu peraturan kita beri peringatan , teguran dan bahkan hukuman .
-bagi siswa yang bwerprestasi pada semester / ujian kita berikan suatu bingkisan / hadiah.
Adapun pengendalian hasil pada instansi kantor dinas sekarang dan yang akan dating adalah sbb;
-para setaf / pagawai kantor akan kami kerjakan sbb
-masuk kerja tepat waktu .
-disiplin waktu / kerja
-disiplin dalam berpakaian .
-segala laporan tepat waktu.
-tujuan serta harapan tercapai .
-sebagai pelayan masyarakat dengan baik , ramah
-tercipta iklim sejuk dan konduksif.
-untuk pendidik / guru adalah sbb;
-bekerja dengan tepat waktu .
-semua administrasi dapat dikerjakan dengan baik.
-KBM menggunakan / dapat memilih metode yang tepat .
- menggunakan alat pembelajaran dengan baik / tepat
-KBM dapat menyenangkan / berhasil pada autputnya.
-pada siswa : aut put berhasil baik / pembelajaran tuntas .sesuai dengan target
- target yang dicapai pembelajaran tuntas yaitu nilai ; 7,5 . pada setiap mapel.
-perilaku dan nilai budi pekerti BAIK .
WWWW0000WWWW
-

Anonymous said...

TUGAS KULIAH

Mata Kuliah : Management Control System
Dosen : Mr. Agung Praptapa
Nama Mahasiswa : Wahono
NIM : PCC08120/ 2008 Genap
Tema : RESULT CONTROL


I. Pengertian :

Result Control merupakan strategi pengendalian yang menekankan hasil suatu aktifitas yang mana semua karyawan harus mempunyai tanggung jawab terhadap hasil yang diperoleh. Dalam hal ini hal ini berkaitan dengan pemberian imbalan ( reward ) bagi mereka yang memperoleh hasil yang diharapkan/ ditargetkan dan pemberian hukuman (punishment) bagi mereka yang tidak memperoleh hasil yang telah ditargetkan

II. Contoh Result Control yang dilakukan di SMP Negeri 1 Wonosobo :
Ada beberapa tahap untuk melakukan result Control di SMP 1 Wonosobo yang antara lain :
1. Penetapan Target

SMP Negeri 1 Wonosobo merupakan sekolah favorit di wilayah kabupaten Wonsobo karena prestasinya yang lebih baik dari sekolah sederajat lainnya di wilayah tersebut. Sekolah tersebut juga sedang dirintis untuk tiga tahun kedepan menjadi sekolah yang bertaraf Internasional sehingga sudah sepantasnya mempunyai target hasil Ujian Nasional minimal rata-rata 8,00 dan lulus 100 %.

2. Tujuan penetapan Target

Penetapan target hasil Ujian Nasional minimal rata-rata 8.00 dan lulus 100 % merupakan target yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan standar kelulusan minimal rata-rata hanya 5,50 untuk tahun pelajaran 2009-2010. Namun demikian penetapan target tersebut bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan kwalitas pendidikan serta memacu semangat bagi tenaga pendidik yang ada.

3. Result Control/ Pengendalian yang dilakukan

Pengendalian yang dilakukan yaitu akan adanya pemberian imbalan (reward) dan hukuman (punishment) pada pihak-pihak yang terkait. Adapun pihak yang terkait khususnya guru-guru kelas IX bidang study IPA, matematika, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia yang merupakan bidang studi yang diujikan secara nasional., dan tentunya seluruh guru / karyawan serta siswa SMP 1 Wonosobo pada umumnya.
a. Pemberian Reward.

Pemberian imbalan bertujuan untuk meningkatkan motivasi kerja kepada pihak yang berhasil memperoleh atau melampaui target yang telah ditetapkan tersebut. Adapun imbalan yang akan diperoleh pihak tersebut adalah uang pembinaan yang belum disebutkan jumlahnya.

b. Pemberian Punishmnet

Pemberian hukuman bagi mereka yang belum mencapai target yang telah ditetapkan tersebut adalah teguran dan pemberian pembinaan agar mereka akan termotivasi untuk melakukan upaya-upaya agar dapat mencapai atau bahkan dapat melapaui target yang ditetaspkan pada periode yang akan datang.





________________

Anonymous said...

Nama saya adalah paijo, saya adalah seorang pedagang bakso keliling.dagangan saya termasuk laris karena saya menjualnya dengan harga murah.

Prinsip saya adalah murah tapi menguntungkan dengan semua cara yang saya bisa termasuk memakai mie kriting, dan bakso kucing.