Peserta kelas SPM A dan B agar memberikan contoh action control. Contoh tersebut harus riel, bukan imaginasi. Cukup 1 sd 2 halaman. Publikasikan tugas Anda di sini sebagai comment. Paling lambat dipublikasikan pada hari Kamis 7 Okt jam 12.00 siang. Do the best.
AP
147 comments:
Annisa Ilma Hartikasari
C1C008047
Akuntansi A
I Love My Super Daddy
Tidak usah jauh – jauh, di rumah saya pun terdapat action control yang sering kali dilakukan Ayah saya. Action control dalam hal ini mungkin lebih kepada pembatasan perilaku atau behavioral constraints. Keluarga kami berlangganan TV kabel sehingga kami dapat melihat berbagai macam saluran televisi baik dari dalam maupun luar negeri. Ayah memilih berlangganan TV kabel yang menyediakan sarana pengamanan bagi anak – anaknya. Jadi ayah menaruh password di setiap saluran televisi yang dianggap belum layak untuk ditonton oleh anak – anaknya. Sehingga sayapun tidak bisa melihat saluran televisi yang telah di password oleh Ayah saya tersebut.
Contoh kedua adalah karena di rumah saya terdapat sarana hotspot, Ayah mewajibkan anak – anaknya untuk bermain internet di ruang keluarga. kami boleh bermain internet di kamar tetapi pintu kamar harus terbuka lebar. Dan Ayah biasanya menyalakan hotspot yang telah dipassword pada saat beliau ada di rumah. Apabila saya dan adik – adik saya ingin menggunakan internet pada saat beliau tidak di rumah, kami harus meminta izin kepada beliau. Dan Ayah selalu memeriksa history baik di komputer maupun laptop saya dan adik – adik saya.
Demikian contoh action control yang saya berikan. Ayah saya selalu memberikan fasilitas yang terbaik bagi putra – putrinya tetapi tetap memberikan batasan – batasan demi kebaikan putra – putrinya sendiri.
DEVITA TRI HUTAMI
C1C008034
Akuntansi B
Di kostan
Saya ambil contoh action control di lingkungan kost saya. di sana diterapkan action control berupa tugas piket yang dilaksanankan setiap seminggu sekali tiap anak, dan apabila tugas telah dilaksanakan maka dia berhak mendapatkan tanda tangan salah satu teman yang lain sebagai bukti bahwa dia telah mengerjakan tugasnya.
Selain itu, penerapan jam malam juga merupakan action control bersifat physic di mana setiap anak hanya diperbolehkan pulang malam maksimal jam 21.00 WIB. Lebih dari jam tersebut maka pintu kost tidak akan dibuka.
Siska Seftiani
C1C008029
Akuntansi A
-Temukan lingkungan yang membuat Anda termotivasi. Kita mungkin tidak akan pernah mendengar Tiger Woods jika tidak ada lapangan golf. Robert T Kiyosaki-
Setiap kita menginginkan sesuatu tentunya kita harus punya strategi mengenai apa yang harus atau tidak harus dilakukan, agar kita tidak melakukan hal yang seharusnya tidak kita lakukan, tentunya kita harus mempunyai action control. Sebagai contoh :
1. Jika Anda ingin kecerdasan Anda tumbuh: pergilah ke perpustakaan, toko buku, atau sekolah bukannya ke diskotik.
2. Jika Anda ingin kesehatan Anda tumbuh: pergilah ke gym, kendarailah sepeda, bukannya merokok dan minum alkohol.
3. Jika Anda ingin kemakmuran Anda tumbuh: pergilah ke tempat orang menjadi kaya(seperti kantor real estate atau kantor broker saham), bergabunglah dengan klub investasi, atau mulailah kelompok belajar dan bertemulah dengan teman baru yang ingin bertambah kaya, bukannya pergi ke klub pengemis yang tak mau berusaha dan hanya berharap belas kasihan.
4. Jika Anda ingin memperluas dunia Anda: pergilah ke tempat Anda belum pernah pergi sebelumnya, lakukan hal-hal yang sebelumnya Anda takutkan, bukannya mengurung diri menatap langit-langit kamar.
Siska Seftiani
C1C008029
Akuntansi A
-Temukan lingkungan yang membuat Anda termotivasi. Kita mungkin tidak akan pernah mendengar Tiger Woods jika tidak ada lapangan golf. Robert T Kiyosaki-
Setiap kita menginginkan sesuatu tentunya kita harus punya strategi mengenai apa yang harus atau tidak harus dilakukan, agar kita tidak melakukan hal yang seharusnya tidak kita lakukan, tentunya kita harus mempunyai action control. Sebagai contoh :
1. Jika Anda ingin kecerdasan Anda tumbuh: pergilah ke perpustakaan, toko buku, atau sekolah bukannya ke diskotik.
2. Jika Anda ingin kesehatan Anda tumbuh: pergilah ke gym, kendarailah sepeda, bukannya merokok dan minum alkohol.
3. Jika Anda ingin kemakmuran Anda tumbuh: pergilah ke tempat orang menjadi kaya(seperti kantor real estate atau kantor broker saham), bergabunglah dengan klub investasi, atau mulailah kelompok belajar dan bertemulah dengan teman baru yang ingin bertambah kaya, bukannya pergi ke klub pengemis yang tak mau berusaha dan hanya berharap belas kasihan.
4. Jika Anda ingin memperluas dunia Anda: pergilah ke tempat Anda belum pernah pergi sebelumnya, lakukan hal-hal yang sebelumnya Anda takutkan, bukannya mengurung diri menatap langit-langit kamar.
MUGI H. SARJU H.
C1C008077
Akuntansi B
Diasumsikan konsep action control tidak hanya difokuskan untuk pengendalian karyawan atau anggota organisasi lainnya, tetapi juga pihak luar semisal konsumen.
A.Pembatasan perilaku (behavioral constraints),
Action control di swalayan
•Pada salah satu swalayan dalam Bintaro Plaza, terdapat petugas (security) yang mengawasi tindak tanduk pembeli yang berkunjung. Pengawasan seperti ini sebagai tindakan preventif kalau-kalau ada pembeli yang “nakal”. Petugas tersebut menggunakan pakaian casual (bukan seragam) agar lebih mudah membaur dengan pengunjung sembari mengawasi.
•Penempatan cermin dapat dilakukan di bagian atas pinggir atau pun di pojok ruang sehingga pramuniaga bisa memantau perilaku pembeli atau pramuniaga lainnya (saling mengawasi) seperti yang ada di Indxmart, BK, dan swalayan lainnya melalui pantulan bayangan. Hal ini dilakukan karena terbatasnya pengawasan visual oleh barang dagangan. Pada situasi yang lain, cermin dua arah bisa saja dipakai.
Penggunaan lebih lanjut bisa memakai kamera CCTV karena melalui penggunaanya bisa didapat rekaman. Namun semua kembali kepada konsep cost and benefit. Di Indonesia sudah mulai banyak dipakai mengingat banyak aksi kriminalitas yang terekam melalui kamera CCTV baik di tempat perbelanjaan atau tempat umum lainnya.
•Pada tempat tertentu semisal Toko Buku Gramxxia, terdapat alat detektor pada pintu masuk (atau keluar) yang akan bereaksi jika ada seseorang membawa keluar barang dagangan (buku) sebelum dibayarkan ke kasa terlebih dahulu.
B.Penelaahan sebelum pekerjaan dilakukan (preaction review),
Action control dalam technical meeting (TM)
Sebelum suatu event dilakukan biasanya dilakukan TM untuk memperjelas tindakan yang harus dilakukan. Misalnya TM sebelum suatu pekerjaan lapangan (dinas) dilakukan antara si pelaku kerja lapangan dengan atasan.
C.Pertanggunjawaban pelaksanaan kerja (action accountability),
Action control di salah satu Sekolah Tinggi
Dalam peraturannya yang telah dikomunikasikan secara umum, mahasiswa yang melanggar sanksi administrasi akan dikenai sanksi. Dalam hal ini, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan telah dijelaskan. Pada salah satu kasus, observasi dilakukan secara umum melalui daftar hadir dan daftar nilai IPK tiap semester. Jika terdapat mahasiswa yang terkualifikasi melanggar peraturan maka kemungkinan akan terkena sanksi DO.
D.Pencadangan (redundancy).
Action Control di Rumah sakit
Pada rumah sakit yang baik, tentunya harus ada dokter untuk spesialisasi tertentu yang jumlahnya lebih dari satu. Hal ini diperlukan untuk meminimalisasi terjadinya kemungkinan stok dokter yang habis (sedang menangani pasien laissn atau sedang berhalangan). Jika kurang memungkinkan, bisa dilakukan perujukan ke rumah sakit lain.
MUGI H. SARJU H.
C1C008077
Akuntansi B
Diasumsikan konsep action control tidak hanya difokuskan untuk pengendalian karyawan atau anggota organisasi lainnya, tetapi juga pihak luar semisal konsumen.
A.Pembatasan perilaku (behavioral constraints),
Action control di swalayan
•Pada salah satu swalayan dalam Bintaro Plaza, terdapat petugas (security) yang mengawasi tindak tanduk pembeli yang berkunjung. Pengawasan seperti ini sebagai tindakan preventif kalau-kalau ada pembeli yang “nakal”. Petugas tersebut menggunakan pakaian casual (bukan seragam) agar lebih mudah membaur dengan pengunjung sembari mengawasi.
•Penempatan cermin dapat dilakukan di bagian atas pinggir atau pun di pojok ruang sehingga pramuniaga bisa memantau perilaku pembeli atau pramuniaga lainnya (saling mengawasi) seperti yang ada di Indxmart, BK, dan swalayan lainnya melalui pantulan bayangan. Hal ini dilakukan karena terbatasnya pengawasan visual oleh barang dagangan. Pada situasi yang lain, cermin dua arah bisa saja dipakai.
Penggunaan lebih lanjut bisa memakai kamera CCTV karena melalui penggunaanya bisa didapat rekaman. Namun semua kembali kepada konsep cost and benefit. Di Indonesia sudah mulai banyak dipakai mengingat banyak aksi kriminalitas yang terekam melalui kamera CCTV baik di tempat perbelanjaan atau tempat umum lainnya.
•Pada tempat tertentu semisal Toko Buku Gramxxia, terdapat alat detektor pada pintu masuk (atau keluar) yang akan bereaksi jika ada seseorang membawa keluar barang dagangan (buku) sebelum dibayarkan ke kasa terlebih dahulu.
B.Penelaahan sebelum pekerjaan dilakukan (preaction review),
Action control dalam technical meeting (TM)
Sebelum suatu event dilakukan biasanya dilakukan TM untuk memperjelas tindakan yang harus dilakukan. Misalnya TM sebelum suatu pekerjaan lapangan (dinas) dilakukan antara si pelaku kerja lapangan dengan atasan.
C.Pertanggunjawaban pelaksanaan kerja (action accountability),
Action control di salah satu Sekolah Tinggi
Dalam peraturannya yang telah dikomunikasikan secara umum, mahasiswa yang melanggar sanksi administrasi akan dikenai sanksi. Dalam hal ini, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan telah dijelaskan. Pada salah satu kasus, observasi dilakukan secara umum melalui daftar hadir dan daftar nilai IPK tiap semester. Jika terdapat mahasiswa yang terkualifikasi melanggar peraturan maka kemungkinan akan terkena sanksi DO.
D.Pencadangan (redundancy).
Action Control di Rumah sakit
Pada rumah sakit yang baik, tentunya harus ada dokter untuk spesialisasi tertentu yang jumlahnya lebih dari satu. Hal ini diperlukan untuk meminimalisasi terjadinya kemungkinan stok dokter yang habis (sedang menangani pasien laissn atau sedang berhalangan). Jika kurang memungkinkan, bisa dilakukan perujukan ke rumah sakit lain.
MUGI H. SARJU H.
C1C008077
Akuntansi B
Diasumsikan konsep action control tidak hanya difokuskan untuk pengendalian karyawan atau anggota organisasi lainnya, tetapi juga pihak luar semisal konsumen.
A.Pembatasan perilaku (behavioral constraints),
Action control di swalayan
•Pada salah satu swalayan dalam Bintaro Plaza, terdapat petugas (security) yang mengawasi tindak tanduk pembeli yang berkunjung. Pengawasan seperti ini sebagai tindakan preventif kalau-kalau ada pembeli yang “nakal”. Petugas tersebut menggunakan pakaian casual (bukan seragam) agar lebih mudah membaur dengan pengunjung sembari mengawasi.
•Penempatan cermin dapat dilakukan di bagian atas pinggir atau pun di pojok ruang sehingga pramuniaga bisa memantau perilaku pembeli atau pramuniaga lainnya (saling mengawasi) seperti yang ada di Indxmart, BK, dan swalayan lainnya melalui pantulan bayangan. Hal ini dilakukan karena terbatasnya pengawasan visual oleh barang dagangan. Pada situasi yang lain, cermin dua arah bisa saja dipakai.
Penggunaan lebih lanjut bisa memakai kamera CCTV karena melalui penggunaanya bisa didapat rekaman. Namun semua kembali kepada konsep cost and benefit. Di Indonesia sudah mulai banyak dipakai mengingat banyak aksi kriminalitas yang terekam melalui kamera CCTV baik di tempat perbelanjaan atau tempat umum lainnya.
•Pada tempat tertentu semisal Toko Buku Gramxxia, terdapat alat detektor pada pintu masuk (atau keluar) yang akan bereaksi jika ada seseorang membawa keluar barang dagangan (buku) sebelum dibayarkan ke kasa terlebih dahulu.
B.Penelaahan sebelum pekerjaan dilakukan (preaction review),
Action control dalam technical meeting (TM)
Sebelum suatu event dilakukan biasanya dilakukan TM untuk memperjelas tindakan yang harus dilakukan. Misalnya TM sebelum suatu pekerjaan lapangan (dinas) dilakukan antara si pelaku kerja lapangan dengan atasan.
C.Pertanggunjawaban pelaksanaan kerja (action accountability),
Action control di salah satu Sekolah Tinggi
Dalam peraturannya yang telah dikomunikasikan secara umum, mahasiswa yang melanggar sanksi administrasi akan dikenai sanksi. Dalam hal ini, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan telah dijelaskan. Pada salah satu kasus, observasi dilakukan secara umum melalui daftar hadir dan daftar nilai IPK tiap semester. Jika terdapat mahasiswa yang terkualifikasi melanggar peraturan maka kemungkinan akan terkena sanksi DO.
D.Pencadangan (redundancy).
Action Control di Rumah sakit
Pada rumah sakit yang baik, tentunya harus ada dokter untuk spesialisasi tertentu yang jumlahnya lebih dari satu. Hal ini diperlukan untuk meminimalisasi terjadinya kemungkinan stok dokter yang habis (sedang menangani pasien laissn atau sedang berhalangan). Jika kurang memungkinkan, bisa dilakukan perujukan ke rumah sakit lain.
ARIESTA FARADILLA NS
C1C007039
Akuntansi A
Contoh Action Control di Unsoed
1. ketika pertama kali / pertemuan perdana dalam perkuliahan biasanya seorang dosen akan membuat kontrak pembelajaran nah ini merupakan action control bagi mahasiswa agar tidak seenaknya pada mata kuliah tersebut. misalnya, diberi toleransi keterlambatan hanya 15 menit, nah apabila seorang mahasiswa terlambat lebih dari 15 menit maka tidak diperbolehkan untuk mengikuti pelajaran.
2. Masih dalam kontrak pembelajaran, biasanya seorang dosen akan memberikan pembagian nilai untuk tiap ujian. Misalnya, untuk UTS 30 %,UAS 40 %, Quis 10% dan absensi 20 %. tergantung tiap dosen. kuis juga diberikan setiap habis pertemuan, ini bertujuan agar mahasiswa masih ingat materi atau kah tidak. bentuk kontrol prilaku.
3. Dalam pengisian KRS Online atau e-SIA, seorang mahasiswa dibatasi kapan waktunya untuk entry data dan kapan berakhirnya entry data tersebut. ini bertujuan agar seorang mahasiswa tidak seenaknya mengubah-ubah mata kuliah. begitu juga dalam hal pembayaran SPP, sudah ditetapkan tanggal dan waktu kapan harusnya kita membayar dan konsekuensinya apabila kita terlambat membayar SPP.
4. Dalam penggantian matakuliah yang tidak jadi diambil, seorang mahasiswa harus mengisi terlebih dahulu KRS pengganti secara manual dan setelah di tandatangani oleh dosen pembimbing akademik atau kepala jurusan, maka akan di buka lock untuk mengentri data di e-SIA.
5. Satpam kampus ekonomi akan melarang mahasiswa untuk memarkir kendaraannya di daerah sekitar gedung administrasi di pagi hari,ini bertujuan untuk menjaga agar tidak banyak motor yang hilang atau juga agar pegawai administrasi bisa memarkir kendaraannya dekat dengan gedung administrasi. satpam juga akan memberi tahu atau melarang mahasiswa memarkir kendaraannya di parkiran gedung Rhoediro apabila tempat parkirnya sudah melebihi kapasitas.
itulah beberapa contoh Action Control di sekitar kampus ekonomi Unsoed
YULINDA A. PRASELIA
C1C008056
AKUNTANSI A
Action control yang saya cotohkan disini adalah berupa behavioral constraints. Pada SPBU Pertamina yang berlabel 'Pasti Pas' memiliki suatu kontrol terhadap petugas pengisi bahan bakar. Kontrol ini dilakukan oleh manager pengelola dan konsumen. Sang manager memajang sebuah tulisan yang berisi kewajiban yang harus dilakukan setiap petugas pengisi bahan bakar kepada konsumen. diantaranya adalah melakukan senyum salam dan sapa, menunjukan angka nol pada mesin penghitung bahan bakar kepada konsumen sebelum mengisi, dan menawarkan bon penjualan. Selain itu, terpajang juga nama dan nomor telepon manager secara jelas dan terdapat tulisan yang menyarankan kepada konsumen agar tidak ragu-ragu untuk melapor apabila terdapat petugas yang tidak melaksanakan aturan tersebut. Tulisan yang terpajang pada tiap SPBU Pasti Pas tersebut merupakan salah satu contoh pembatasan perilaku pada petugas pengisi bahan bakar. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan perilaku petugas terhadap konsumen agar selalu memberikan pelayanan yang terbaik terhadap konsumen, terutama tentang keakuratan jumlah bahan bakar yang dibeli konsumen yaitu dengan selalu menunjukan angka nol pada mesin penghitung sehingga konsumen dapat memantau jumlah bahan bakar yang dibeli.
Titik Kurniagusti P.
C1C008065
Akuntansi A
Contoh Behavioral Constrains
Contoh ini diambil dari jejaring sosial yang sudah sangat dikenal oleh seluruh orang di dunia, yaitu facebook.
Facebook menyediakan fasilitas Privacy Settings bagi pemakainya untuk membatasi orang lain (baik yang sudah menjadi teman ataupun belum) dalam mengakses profilnya.
Misalnya saya, saya menggunakan menggunakan Privacy Settings untuk menyembunyikan alamat email saya kepada orang lain dengan tujuan agar facebook saya tidak dibajak oleh orang yang berniat tidak baik.
Meskipun hal ini tidak cukup efektif, tetapi setidaknya saya sudah berusaha untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. seperti yang sudah dijelaskan bahwa action control itu bersifat preventif.
Contoh Preaction Review
Pada tahun 1929, pernah terjadi 'depresi ekonomi global'. Wall Street menukik tajam tak terkendali. Surat saham tek lebih nilainya seperti kertas biasa.
Saat itu, Konosuke Matsushita yang memproduksi peralatan listrik bermerek National dan Panasonic baru saja merampungkan pabrik dan kantor dengan pinjaman dari Bank Sumitomo.
Kondisi badannya sering sakit-sakitan akibat gizi yang kurang dimasa kanak-kanak, ditambah lagi dengan kerja 18 jam sehari, 7 hari seminggu selama 12 tahun merintis usahanya. Hanya semangat hiduplah yang membuatnya masih bernapas.
Dengan punggung bersandar ke tembok rumah, Matsushita mendengarkan laporan tentang kondisi perekonomian yang terus memburuk ketika manajemennya datang menjenguk.
Lalu dia menanggapi dengan ide untuk mengurangi produksi menjadi separonya, tetapi JANGAN mem-PHK karyawan. Perusahaan akan mengurangi produksi bukan dengan merumahkan pekerja, tetapi dengan meminta mereka untuk bekerja di pabrik hanya setengah hari.
Perusahaan akan terus membayar upah seperti yang mereka terima sekarang, tapi perusahaan akan menghapus semua hari hari libur. Perusahaan akan meminta semua pekerja untuk bekerja sebaik mungkin dan berusaha menjual semua barang yang ada di gudang.
Hal ini bagi anak buahnya sama anehnya dengan depresi ekonomi itu sendiri.
Dalam situasi begitu, sangatlah masuk akal jika perusahaan mem-PHK karyawan demi efisiensi. Namun Matsushita, karena keyakinannya untuk mempertahankan kelangsungan hidup anak-istri karyawannya, akhirnya mampu menghasilkan terobosan yang manusiawi pada masa depresi ekonomi tersebut.
Demikianlah Matsushita dapat terus memimpin perusahaannya sampai menjadi raksasa elektronik dunia, dan baru pensiun pada tahun 1989 pada usia 94 tahun.
Dalam cerita di atas dapat diketahui bahwa Matsushita mengkomunikasikan dulu idenya secara lisan pada pihak manajemen dan karyawannya dalam mengatasi depresi ekonomi yang sedang teradi. Idenya tersebut pada awalnya memang dianggap aneh oleh pihak manajemen, tetapi pihak manajemen dan karyawan akhirnya menyetujuinya. Mereka berpikir lebih baik bekerja setiap hari tanpa hari libur daripada di-PHK. Karena hanya dengan begitu para karyawan dapat terus menafkahi keluarganya.
Selain itu, ide Matsushita juga bertujuan untuk mempertahankan perusahaan tetap beroperasi dalam masa depresi ekonomi tersebut. Dengan tetap beroperasi perusahaan dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi karyawannya.
Persetujuan karyawan memudahkan Matsushita dan pihak manajemen dalam melakukan action control, sehingga perusahaan tersebut masi tetap berdiri hingga sekarang dan menjadi perusahaan elektronik terbesar di dunia.
NAMA : DHINA FITRIANI
NIM : C1C008061
AKUNTANSI A
Salah satu contoh action control adalah di Unit Perpustakaan milik UNSOED. UPT UNSOED telah menerapkan action control bagi siapa yang akan berkunjung ke perpustakaan itu. Penerapan action control di UPT UNSOED dimulai dari pada saat mahasiswa akan berkunjung sampai mahasiswa akan keluar dari perpustakaan tersebut.
Pada saat akan masuk, mahasiswa yang akan berkunjung harus menunjukkan kartu identitas sebagai tanda bahwa mahasiswa tersebut adalah anggota dari UPT UNSOED. Kemudian, pada saat memasuki ruang baca atau peminjaman buku, seluruuh mahasiswa yang akan masuk ruangan tersebut harus meletakkan tas pada loker yang telah disediakan. Loker dibagi menjadi dua, yaitu loker khusus untuk pria dan loker khusus untuk wanita. Apabila mahasiswa lupa untuk menaruh tas kemudian langsung masuk ke ruang peminjaman buku atau ruang baca, mahasiswa akan langsung ditegur oleh bapak atau ibu petugas perpustakaan. Setelah mahasiswa memilih buku, pada saat akan meminjam buku mahasiswa juga harus mengikuti prosedur peminjaman buku.
Pada saat akan keluar gedung perpustakaan, mahasiswa harus melewati pintu detector. Pintu detektor ini akan bereaksi yaitu dengan mengeluarkan bunyi sinyal apabila mahasiswa yang melewati pintu ini membawa keluar buku sebelum melewati proses peminjaman buku dengan benar.
KAMILA
C1C008063
AKUNTANSI A
Action control yang saya contohkan disini adalah PEMBATASAN PERILAKU (BEHAVIORAL CONSTRAINTS) pada Bank Mandiri.
Meningkatnya kompleksitas bisnis Bank MANDIRI maupun bisnis yang dilakukan oleh nasabah Bank MANDIRI serta ketatnya persaingan antar bank, menuntut adanya peningkatan mutu pelayanan jasa perbankan yang membutuhkan kecepatan pelayanan diantaranya melalui kemudahan melakukan transaksi secara real time online.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan jasa perbankannya, Bank MANDIRI menggunakan MANDIRINETS sebagai sistem induk (core banking system), yang dipergunakan oleh seluruh unit kerja Bank MANDIRI, untuk melakukan kegiatan operasional dengan konsep sentralisasi. Meningkatnya pelayanan kepada nasabah berpotensi meningkatkan risiko operasional sehingga perlu diimbangi dengan pengawasan yang memadai untuk mengurangi risiko-risiko yang mungkin timbul, terutama dalam hal penggunaan wewenang akses di sistem MANDIRINETS.
Untuk itu, kewenangan mengoperasikan komputer dalam sistem MANDIRINETS diatur sedemikian rupa sehingga hanya dapat dilakukan oleh pejabat/petugas yang ditunjuk dengan surat penunjukkan oleh pejabat yang berwenang, sesuai dengan jabatan masing-masing dalam bentuk penggunaan user ID dan password. Setiap pejabat/petugas berkewajiban menggunakan kewenangannya dengan penuh tanggung jawab dan menjaga agar tidak disalahgunakan, baik oleh dirinya maupun orang lain.
Untuk menjamin digunakannya kewenangan tersebut dengan penuh tanggung jawab oleh setiap pejabat/petugas yang ditunjuk, maka diperlukan suatu pengawasan dalam transaksi operasional perbankan sehari-hari di unit kerja MANDIRINETS. Salah satu aspek pengawasan yang perlu mendapat perhatian dalam suatu proses transaksi adalah:
1. pengawasan terhadap pengelolaan dan penggunaan password
2. kewenangan dan penggunaan user id, termasuk user id pasif atau yang sementara waktu tidak digunakan oleh user karena berhalangan, yang berpotensi disalahgunakan.
Contoh Action Accountability (Pertanggungjawaban Aksi) :
Di Matahari Department store, terdapat peraturan mengenai personal interaction khususnya keramahan/kesopanan. Keramahan/kesopanan karyawan seringkali menimbulkan persoalan bagi konsumen, kejadian ini seringkali ditemui karyawan yang tidak ramah/tidak sopan (terkadang cemberut) dalam melayani konsumen. Oleh karena itu Matahari Department Store selaku penyedia jasa dan pengelola department store perlu meningkatkan keramahan pada konsumen. Di Matahari Department Store karyawan tidak boleh duduk saat bekerja dan selalu melayani konsumennya dengan senyum. Mereka pun menyapa dengan panggilan “kak” atau “ibu”. Saat konsumen datang, mereka pun disapa dengan ucapan selamat datang. Dan pada saat pengunjung pulang, pengunjung disapa dengan “terima kasih atas kunjungannya:. Kasir di Matahari Departmen Store pun wajib senyum saat melayani konsumen. Karyawan yang telah melaksanakan tugas dengan baik akan mendapatkan reward.
IMNANURROFIQ
C1C008064
AKUNTANSI A
ACTION CONTROL (behavioural constraints)di usaha cuci mobil "Qim-plink"
Usaha cuci mobil ini beralamat di jalan Brigjend Encung No. 104 Karangjambu, Purwokerto. Nama pemilik ““Qim-plink”” bernama Zam-zam Hidayat. Jumlah karyawan yang bekerja ada 12 orang, satu orang menjadi manajer yang mengawasi dan mengelola keuangan, satu orang wanita sebagai kasir.
Dalam praktek usahanya, setiap hari pak Zam-zam dan manajernya tersebut melakukan action control dengan jenis pembatasan perilaku (behavioural constraints). Yakni apabila karyawan dalam pelayanan kepada konsumen dan penggunaan alat-alat kurang maksimal segera diberi arahan. Pelayanan yang bermacam-macam seperti cuci mobil plus, cuci salju, cuci salju total, cuci motor, doorsmeer, cuci mesin, poles interior atau exterior, poles velg, poles motor, poles mesin, ganti oli & jual oli.
Peralatan juga bermacam-macam seperti kompresor, hidrolik, semprotan air tekanan tinggi, sabun & sampo berkualitas, vacum cleaner, lap pembersih dengan bahan microviber anti gores.
Pelayanan dan pemakaian peralatan yang sangat kompleks ini menuntut kecermatan dan ketelitian dari para karyawan. Bapak Zam-zam apabila tidak bisa langsung mengawasi. Perannya digantikan oleh seorang manajer tersebut, bisa dikatakan dia sebagai tangan kanan beliau. Apabila terjadi keteledoran dari karyawan akan ditegur dan diberi arahan. Pengawasan seperti ini akan membatasi perilaku karyawan agar bisa bekerja dengan maksimal. Karena "Qim-plink" merupakan usaha jasa, service maksimal sangat ditekankan pemilik agar hasilnya memuaskan seperti jargonnya "Begitu bersih di luar dan segar di dalam"
Guntur Iqbal Saputra
C1C008112
Akuntansi B
Action Control Dalam Instansi Pemerintah
Contoh bentuk action control yang diterapkan dalam instansi pemerintah, khususnya pada dinas pendidikan yang diterapkan dibeberapa sekolah di DKI Jakarta yaitu dengan bentuk action control yang berorientasi pada pembatasan fisik. Salah satu sekolah yang menerapkan action control tersebut adalah SMPN 152 yang terletak di daerah sunter yang berada di Jakarta Selatan.
Pembatasan fisik yang diterapkan di sekolah tersebut adalah dengan menerapkan absensi menggunakan sidik jari yang diberlakukan kepada staf pengajar, bagian tata usaha, dan kepala sekolah SMPN 152. Setiap pagi hari ketika mereka datang dan sore hari ketika mereka akan pulang para staf pengajar, bagian tata usaha, dan kepala sekolah diwajibkan menscan sidik jari mereka yang ditempatkan didekat pintu gerbang, sehingga apabila mereka pulang sebelum waktu atau jam kerjanya selesai maka akan ada tindak lanjut atas perbuatan mereka. Tindak lanjut dari kesalahan mereka adalah dengan pemotongan gaji pokok mereka pada bulan tersebut.
Action control tersebut merupakan salah satu cara yang dilakukan pihak sekolah dalam mendisiplinkan staff pengajar, dan karyawan sekolah tersebut. Penerapan action control ini dirasa cukup efektif dalam meminimalisir tingkat ketidakhadiran para staff pengajar dan karyawan tata usaha, yang imbasnya diharapkan dapat menigkatkan kinerja dari semua perangkat sekolah dalam menciptakan kondisi sekolah yang kondusif.
Menurut pendapat saya action control yang dilakukan oleh pihak sekolah tersebut sudah tepat, karena dengan adanya control tersebut staf pengajar, karyawan tata usaha dan kepala sekolah dapat lebih bertanggung jawab dalam menjalankan tugas mereka, sehingga apa yang menjadi tujuan dari sekolah tersebut akan tercapai. Dengan menggunakan absensi sidik jari pihak pengawas akan lebih mudah melakukan pengawasan dibandingkan dengan sistem terdahulunya yang hanya menggunakan tanda tangan. Selain kelebihan tersebut sistem sidik jari ini juga menghindari dari adanya kecurangan “seperti titip absen”.
Happy Krisnur Meiro
C1C008120
Akuntansi B
Lingkungan rumah
action control yang akan saya contohkan disini adalah lingkungan perumahan saya. setiap jam 21.30, sebagian portal ditutup, hanya menyisakan satu portal yang dibuka. tetapi portal tersebut dijaga oleh satpam. Dengan maksud agar tidak banyak kendaraan asing yang keluar masuk seenaknya pada malam hari.
setiap malam, warga secara bergiliran untuk ronda. kegiatan ini dimaksudkan untuk mengurangi resiko pencurian dan perampokan yang akhir-akhir ini mulai sering terjadi.
GALIH LUTHFI NUGRAHA
C1C007120
Akuntansi B
contoh action control:
Di Rumah sakit dan di WC umum..
Contoh bentuk dari action control yang sering diberlakukan di rumah sakit ialah dengan dipasanganya tanda dilarang merokok pada ruangan-ruangan tertentu yang memang diharapkan agar orang yang berada di ruangan tersebut tidak merokok. Dan dengan hanya melihat tanda/lambang dilarang merokok yang dipasang pada tembok ruangan atau tempat lain yang mudah dilihat, maka orang yang ada dalam ruangan itu akan mengerti dan tidak merokok di area tersebut.
Selain tanda dilarang merokok action control juga sering dijumpai pada WC umum di supermarket,mall,dan tempat umum lainya. Dengan adanya lambang pada pintu masuk WC umum yaitu lambang WC pria dan WC wanita maka secara otomatis pengguna akan mengetahui mana yang WC khusus untuk pria dan mana yang untuk wanita. Dan dengan adanya lambang itu maka dapat dikontrol agar pria dan wanita tidak bercampur dalam 1 WC umum.
Uke Rosita
C1C 008 107
Akuntansi A
Bentuk Action Control di Bimbingan Belajar.
Saya adalah salah satu pengajar freelance di Bimbingan Belajar ini (tidak bisa saya sebutkan), setelah saya amati ternyata terdapat action control oleh pimpinan (pemilik) terhadap para pengajar. Bentuk action control tesebut lebih mengarah pada Behaviour Constraints (pembatasan perilaku). Pembatasan perilaku disini dapat saya jelaskan dari aktivitas yang harus dilakukan oleh pengajar pada saat mengajar, yaitu sebelum mengajar harus membuat mind map tentang materi yang akan diajarkan agar kejelasan materi dapat memudahkan murid dalam memahami, datang 15 menit sebelum waktu mengajar dimulai, mengajar harus sesuai dengan standar yang berlaku (menggunakan 3 spidol warna yang berbeda: hitam, biru, merah) dan menyampaikan materi sesuai dengan mind map yang telah dibuat, saat mengajar tidak boleh membawa buku (merupakan sebuah kesiapan dari seorang pengajar terhadap materi), 15 menit sebelum pelajaran selesai harus memberikan kuis sebagai nilai harian bagi murid, mengisi agenda mengajar (sebagai kontrol bagi pimpinan , apakah pengajar telah melaksanakan kewajibannya atau belum).
Inilah salah satu bentuk action control yang ada di Bimbingan Belajar tempat saya mengajar. Selain pembatasan perilaku yang telah dilakukan, pimpinan juga memberikan reward bagi pengajar yang telah menerapkan aturan yang ada dengan baik.
FANDI PRASETYA
C1C008008
Akuntansi kelas B
SME’sCo mart merupakan mini market yang menjual berbagai macam kebutuhan rumah dan didalam action controlnya mini market ini memasang cermin disetiap sudut tujuannya adalah untuk mengawasi aktivitas yang dilakukan oleh pengunjung ataupun pelanggan, jadi jika ada pengunjung atau pelanggan
yang melakukan tindakan yang mencurigakan karyawan dapat melihatnya melalui cermin yang terpasang di setiap sudut mini market dan dapat segera melakukan tindakan yang diperlukan. Selain pemasangan cermin, sme’s Co mart juga memasang CCTV untuk memantau setiap aktivitas yang ada baik di dalam ataupun diluar.
Nama : Aditia Arif Rachman
NIM : C1C008036
Kelas : Akuntansi A
Action Control dalam bentuk pembatasan (Behavioral Constraints) pada Wahana Rekreasi OWABONG
Owabong merupakan Objek Wisata Air yang terletak di kabupaten Purbalingga. Pada awalnya, objek wisata ini adalah sebuah pemandian umum (kolam renang), yang terletak di lokasi yang sama, desa Bojongsari. Kini, Owabong menjadi tujuan wisata terbesar di Jawa Tengah. Dengan didukung oleh sumber mata air yang berlimpah dari Tuk Cidandang, Cipawon, dan Cikupel maka pengunjung dapat menikmati kesegaran mata air pegunungan dengan wahana WaterBoom, Pantai Bebas Tsunami, sampai dengan Ember Tumpah.
Untuk dapat menikmati seluruh fasilitas permainan yang ada, pihak manajemen dari Owabong menerapkan beberapa action control berupa pembatasan perilaku atau yang disebut behavioral constraints terhadap para pengunjung yaitu:
1. Pengunjung diharuskan menggunakan pakain renang dan tidak dibolehkan menggunakan kaos atau celana jeans jika ingin menggunakan wahana. Hal ini dilakukan untuk menjamin keselamatan para pengunjung serta untuk memelihara fasilitas yang ada.
2. Pengunjung juga tidak dibolehkan membawa makanan atau minuman jika sedang menggunakan fasilitas. Kontrol tersebut dilakukan dengan menempatan Life Guard di setiap tempat-tempat yang strategis agar dapat selalu memperingatkan pengunjung yang lalai ataupun bandel.
3. Adanya pembatasan terhadap usia pengunjung yang boleh menggunakan wahana Water Boom (seluncur melingkar/lurus). Oleh kerana itu, ditempatkan seorang petugas untuk melakukan pengawasan tersebut agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu petugas tersebut juga dapat menerangkan tentang posisi meluncur yang aman.
4. Antara tempat bilas / kamar mandi permpuan dan laki-laki dipisahkan. Pembatasan ini dilakukan dengan menempatkan seorang petugas agar dapat secara langsung menegur pengunjung yang “nakal”, sehingga tidak menggunakan kesempatan yang ada untuk melakukan hal-hal negatif yang dapat merusak citra dari Obyek wisata tersebut.
Beberapa pembatasan perilaku diatas dilakukan bukan semata-mata untuk mengekang kebebasan para pengunjung namun pihak manajemen Owabong melakukan hal tersebut atas dasar rasa peduli terhadap keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pengunjung.
NOVIANA TRISMAYANTI ARGA
C1C008025
AKUNTANSI A
Behavioral Constrains(pembatasan perilaku) di kelurga saya.
Contoh action control yang saya ambil yaitu behavioral constrains (pembatasan perilaku) yang berlaku di keluarga saya. Orangtua saya memberikan kebebasan kepada saya untuk bergaul. Akan tetapi beliau tetap memberikan batasan-batasan tertentu untuk mengontrol saya, supaya saya tidak terjerumus dalam pergaulan yang salah. Bentuk action control orangtua kepada saya salah satunya yaitu dengan memberikan jam malam. Orangtua membolehkan saya keluar malam, asalkan jam 9 malem harus sudah ada dirumah dan membolehkan teman-teman saya main ke rumah, tetapi hanya sampai jam 10 malam saja. Batasan lain yang dilakukan oleh orangtua saya yaitu dalam hal menonton tv. Apabila sudah lebih dari jam 10 malem, tv harus dimatikan. Dan saya diharuskan masuk kamar untuk tidur. Selain itu, apabila saat waktu magrib, saya tidak diperbolehkan berada di luar rumah. Demikian contoh bentuk action control yang dilakukan oleh orangtua saya kepada saya.
NOVIANA TRISMAYANTI ARGA
C1C008025
AKUNTANSI A
Behavioral Constrains(pembatasan perilaku) di kelurga saya.
Contoh action control yang saya ambil yaitu behavioral constrains (pembatasan perilaku) yang berlaku di keluarga saya. Orangtua saya memberikan kebebasan kepada saya untuk bergaul. Akan tetapi beliau tetap memberikan batasan-batasan tertentu untuk mengontrol saya, supaya saya tidak terjerumus dalam pergaulan yang salah. Bentuk action control orangtua kepada saya salah satunya yaitu dengan memberikan jam malam. Orangtua membolehkan saya keluar malam, asalkan jam 9 malem harus sudah ada dirumah dan membolehkan teman-teman saya main ke rumah, tetapi hanya sampai jam 10 malam saja. Batasan lain yang dilakukan oleh orangtua saya yaitu dalam hal menonton tv. Apabila sudah lebih dari jam 10 malem, tv harus dimatikan. Dan saya diharuskan masuk kamar untuk tidur. Selain itu, apabila saat waktu magrib, saya tidak diperbolehkan berada di luar rumah. Demikian contoh bentuk action control yang dilakukan oleh orangtua saya kepada saya.
Rifanti Dwiyana I.L
C1C007134
Akuntansi A
Contoh Action Control
Di Instansi Pemerintah Daerah, pelaksanaan jam kerja berdasarkan Peraturan dimulai pukul 07.15 dan diakhiri pada pukul 14.30. Namun sebelumnya dilakukan apel pagi selama kurang lebih seperempat jam. Jika didapati ada pegawai yang melakukan pelanggaran yaitu pegawai hadir setelah pukul 07.15 dan tidak mengikuti apel pagi atau meninggalkan kantor sebelum jam kerja berakhir maka Kepala Dinas yang bersangkutan akan mengenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Contohnya bagi pegawai yang tidak mengikuti apel pagi akan dimintai untuk menghadap kepala dinas. untuk hal yang lebih lanjut, keterlambatan atau ketidakhadiran pegawai akan mempengaruhi penilaian DP3 pegawai.
MUHAMAD ADE RONI RAMDANI
C1C008028
Akuntansi A
Di tempat futsal ( PH futsal )
Di sini saya akan memberikan contoh action control melalui pembatasan perilaku (behavior constraints).Pihak pengelola futsal di PH menerapkan beberapa aturan bagi pengguna lapangan futsal selama pihak pengguna bermin futsal.Beberapa aturan tersebut adalah :
1. Pemain dilarang meludah di lapangan futsal.
2. Pemain dilarang bersandar pada jaring lapangan futsal.
3. Pemain dilarang makan dan minum di dalam lapangan futsal.
Beberapa aturan tersebut diterapkan supaya kondisi dalam lapangan tetap kondusif dan untuk menjaga kenyamanan selama bermain futsal.Walaupun dalam praktiknya,masih banyak para pengguna yang melanggar aturan tersebut.
Putri Hardiyani
C1C008042
Akuntansi A
“Parkir Aman, Belanja Nyaman.”
Bentuk Action Control di Pusat Perbelanjaan MORO
MORO adalah sebuah pusat perbelanjaan di Purwokerto yang cukup besar. Pengunjungnya pun sangat banyak tiap harinya. Untuk menampung jumlah kendaraan yang dibawa para pengunjung, MORO menyediakan tempat parkir yang terbagi dua bagian. Untuk kendaraan bermobil disediakan tempat parkir yang sangat besar di bagian belakang gedung. Mobil yang akan memasuki kawasan MORO, terlebih dahulu harus melewati portal di pintu belakang dan terdapat petugas yang berjaga di sana. Petugas memberikan karcis dan memungut uang parkir. Karcis yang diberikan tersebut harus disimpan oleh pemilik mobil dimana ketika mobil akan ke luar atau meninggalkan kawasan MORO, karcis tersebut akan ditarik kembali oleh petugas pintu ke luar. Bilamana pengunjung tidak dapat menunjukan karcis parkir tersebut, maka pengunjung tidak diperbolehkan meninggalkan kawasan MORO atau terkadang harus menunjukan identitas terlebih dahulu.
Untuk kendaraan bermotor, disediakan tempat parkir yang cukup luas di daerah depan gedung. Motor yang memasuki kawasan MORO pun harus melewati portal di pintu depan dan terdapat petugas yang berjaga di sana. Petugas memberikan karcis dan memungut uang parkir. Sama halnya seperti di tempat parkir mobil, karcis yang diberikan tersebut harus disimpan oleh pemilik motor dimana ketika motor akan ke luar atau meninggalkan kawasan MORO, karcis tersebut akan ditarik kembali oleh petugas pintu ke luar. Selain itu, pemilik motor juga harus menunjukan STNK. Apabila tidak dapat menunjukkan STNK kepada petugas, maka harus menunjukkan identitas yang lain. Dan apabila pengunjung masih saja tidak dapat menunjukkan identitasnya, maka pengunjung dan motornya tidak perbolehkan meninggalkan kawasan MORO sampai dengan jam tutup.
Demikian contoh action control yang saya berikan. Dengan adanya peraturan dan ketentuan tersebut, dapat meminimalkan terjadinya pencurian kendaraan. Sehingga para pengunjung pun dapat berbelanja dengan nyaman, karena keamanannya terjamin.
SOFYANA NURRANTI
C1C008090
AKUNTANSI A
My Small Business
Saya mengambil contoh action control yang saya alami pada usaha kecil-kecilan ini...
Usaha ini bisa dikatakan merupakan usaha yang bergerak dalam bidang perdagangan buku. Usaha yang tanpa modal ini mungkin mempunyai resiko yang sangat kecil. Walaupun usaha ini hampir tidak bermodal, namun saya tetap melakukan action control khususnya behavioral constrains dan redudancy.
Behavioral Constrains
Salah satu bentuk behavioral constrains yang saya lakukan adalah boundary system vs belief system. Saya menanamkan sistem kepercayaan dalam usaha saya ini karena adanya pembatasan jenis produk dan pembatasan pangsa pasar. Selain itu, adanya batasan waktu pembayaran buku (pelunasan) harus dengan jelas sama seperti saya menjanjikan kapan teman-teman menerima buku yang sudah dipesan. Oleh karena itu, kepercayaan yang saya miliki terhadap teman-teman sangatlah beralasan dan dapat dipertanggungjawabkan. Pangsa pasar saya adalah teman-teman mahasiswa angkatan 2008 saja, karena dengan melakukan pembatasan pangsa pasar tersebut saya dapat mempermudah melakukan pengawasan dan menjangkau transaksi yang terjadi karena kami akan bertemu hampir setiap hari di kampus. Pembatasan produk yang saya lakukan dengan menyesuaikan jenis buku yang sesuai kebutuhan mahasiswa terhadap dosennya. Dengan pembatasn sistem penawaran dan penjualan yang saya lakukan, maka saya mendapat keuntungan dalam bentuk material maupun non material. “Tidak Capek dan Tetap Untung”.
Redudancy
Redudancy ini dapat dikatakan sebagai suatu bentuk antisipasi yang dilakukan jika usaha saya ini dapat dilakukan oleh orang lain. Action Control yang saya lakukan adalah berkaitan dengan waktu dan profit. Semakin saya cepat melakukan suatu penawaran ke pangsa pasar maka semakin banyak pula pelanggan yang akan saya layani. Hal ini bisa terjadi karena, kebutuhan ilmu pengetahuan yang semakin mendesak mengharuskan mahasiswa selalu berusaha up to date melalui sarana apapun khususnya buku-buku literatur mata kuliah. Sehingga, kebutuhan buku untuk dipelajari dan digunakan sebagai referensi mengerjakan tugas jelas sangat dibutuhkan secara cepat. Namun, jika saya tidak mempercepat penawaran, saya akan kehilanagn pelanggan saya karena dia akan berpindah kepada penyedia lainnya.
Sama halnya dengan profit yang akan saya terima, saya melakukan beberapa kali peninjauan harga buku pada pemasok yang paling murah supaya tentu saja keuntungan akan lebih optimal. Namun, saya juga melakukan pembatasan persentase keuntungan karena pada dasarnya, saya hanya ingin melayani dan membantu teman-teman tanpa merugikan pihak manapun.
SOFYANA NURRANTI
C1C008090
AKUNTANSI A
My Small Business
Saya mengambil contoh action control yang saya alami pada usaha kecil-kecilan ini...
Usaha ini bisa dikatakan merupakan usaha yang bergerak dalam bidang perdagangan buku. Usaha yang tanpa modal ini mungkin mempunyai resiko yang sangat kecil. Walaupun usaha ini hampir tidak bermodal, namun saya tetap melakukan action control khususnya behavioral constrains dan redudancy.
Behavioral Constrains
Salah satu bentuk behavioral constrains yang saya lakukan adalah boundary system vs belief system. Saya menanamkan sistem kepercayaan dalam usaha saya ini karena adanya pembatasan jenis produk dan pembatasan pangsa pasar. Selain itu, adanya batasan waktu pembayaran buku (pelunasan) harus dengan jelas sama seperti saya menjanjikan kapan teman-teman menerima buku yang sudah dipesan. Oleh karena itu, kepercayaan yang saya miliki terhadap teman-teman sangatlah beralasan dan dapat dipertanggungjawabkan. Pangsa pasar saya adalah teman-teman mahasiswa angkatan 2008 saja, karena dengan melakukan pembatasan pangsa pasar tersebut saya dapat mempermudah melakukan pengawasan dan menjangkau transaksi yang terjadi karena kami akan bertemu hampir setiap hari di kampus. Pembatasan produk yang saya lakukan dengan menyesuaikan jenis buku yang sesuai kebutuhan mahasiswa terhadap dosennya. Dengan pembatasn sistem penawaran dan penjualan yang saya lakukan, maka saya mendapat keuntungan dalam bentuk material maupun non material. “Tidak Capek dan Tetap Untung”.
Redudancy
Redudancy ini dapat dikatakan sebagai suatu bentuk antisipasi yang dilakukan jika usaha saya ini dapat dilakukan oleh orang lain. Action Control yang saya lakukan adalah berkaitan dengan waktu dan profit. Semakin saya cepat melakukan suatu penawaran ke pangsa pasar maka semakin banyak pula pelanggan yang akan saya layani. Hal ini bisa terjadi karena, kebutuhan ilmu pengetahuan yang semakin mendesak mengharuskan mahasiswa selalu berusaha up to date melalui sarana apapun khususnya buku-buku literatur mata kuliah. Sehingga, kebutuhan buku untuk dipelajari dan digunakan sebagai referensi mengerjakan tugas jelas sangat dibutuhkan secara cepat. Namun, jika saya tidak mempercepat penawaran, saya akan kehilanagn pelanggan saya karena dia akan berpindah kepada penyedia lainnya.
Sama halnya dengan profit yang akan saya terima, saya melakukan beberapa kali peninjauan harga buku pada pemasok yang paling murah supaya tentu saja keuntungan akan lebih optimal. Namun, saya juga melakukan pembatasan persentase keuntungan karena pada dasarnya, saya hanya ingin melayani dan membantu teman-teman tanpa merugikan pihak manapun.
SOFYANA NURRANTI
C1C008090
AKUNTANSI A
My Small Business
Saya mengambil contoh action control yang saya alami pada usaha kecil-kecilan ini...
Usaha ini bisa dikatakan merupakan usaha yang bergerak dalam bidang perdagangan buku. Usaha yang tanpa modal ini mungkin mempunyai resiko yang sangat kecil. Walaupun usaha ini hampir tidak bermodal, namun saya tetap melakukan action control khususnya behavioral constrains dan redudancy.
Behavioral Constrains
Salah satu bentuk behavioral constrains yang saya lakukan adalah boundary system vs belief system. Saya menanamkan sistem kepercayaan dalam usaha saya ini karena adanya pembatasan jenis produk dan pembatasan pangsa pasar. Selain itu, adanya batasan waktu pembayaran buku (pelunasan) harus dengan jelas sama seperti saya menjanjikan kapan teman-teman menerima buku yang sudah dipesan. Oleh karena itu, kepercayaan yang saya miliki terhadap teman-teman sangatlah beralasan dan dapat dipertanggungjawabkan. Pangsa pasar saya adalah teman-teman mahasiswa angkatan 2008 saja, karena dengan melakukan pembatasan pangsa pasar tersebut saya dapat mempermudah melakukan pengawasan dan menjangkau transaksi yang terjadi karena kami akan bertemu hampir setiap hari di kampus. Pembatasan produk yang saya lakukan dengan menyesuaikan jenis buku yang sesuai kebutuhan mahasiswa terhadap dosennya. Dengan pembatasn sistem penawaran dan penjualan yang saya lakukan, maka saya mendapat keuntungan dalam bentuk material maupun non material. “Tidak Capek dan Tetap Untung”.
Redudancy
Redudancy ini dapat dikatakan sebagai suatu bentuk antisipasi yang dilakukan jika usaha saya ini dapat dilakukan oleh orang lain. Action Control yang saya lakukan adalah berkaitan dengan waktu dan profit. Semakin saya cepat melakukan suatu penawaran ke pangsa pasar maka semakin banyak pula pelanggan yang akan saya layani. Hal ini bisa terjadi karena, kebutuhan ilmu pengetahuan yang semakin mendesak mengharuskan mahasiswa selalu berusaha up to date melalui sarana apapun khususnya buku-buku literatur mata kuliah. Sehingga, kebutuhan buku untuk dipelajari dan digunakan sebagai referensi mengerjakan tugas jelas sangat dibutuhkan secara cepat. Namun, jika saya tidak mempercepat penawaran, saya akan kehilanagn pelanggan saya karena dia akan berpindah kepada penyedia lainnya.
Sama halnya dengan profit yang akan saya terima, saya melakukan beberapa kali peninjauan harga buku pada pemasok yang paling murah supaya tentu saja keuntungan akan lebih optimal. Namun, saya juga melakukan pembatasan persentase keuntungan karena pada dasarnya, saya hanya ingin melayani dan membantu teman-teman tanpa merugikan pihak manapun.
Anna Luthfiah Rufaidah
C1C008017
Akuntansi A
Contoh action control
asosiasi sepak bola Inggris menggalakkan pembinaan pemain lokal. Organisasi yang dipimpin putra mahkota Kerajaan Inggris Pangeran William itu mengeluarkan satu set aturan yang intinya membatasi kuota pembelian pemain.
Dalam aturan itu disebutkan, tiap klub di Premier League hanya boleh mendaftarkan 25 pemain yang berusia di atas 21 tahun. Minimal delapan di antara mereka harus merupakan binaan (berasal dari Inggris atau Wales, dan minimal terdaftar di klub tiga sejak berumur 18 tahun. Dengan kata lain, tiap anggota Premier League hanya bisa memiliki maksimal 17 pemain nonbinaan yang diperoleh dari pembelian) atau produk asli klub tersebut.
peraturan itu akan mengurangi jumlah skuad di tiap klub, dan menghentikan praktik penelantaran pemain asli Inggris karena banyaknya pemain nonbinaan, dan peraturan itu akan mengurangi jumlah skuad di tiap klub, dan menghentikan praktik penelantaran pemain asli Inggris karena banyaknya pemain nonbinaan.
regulasi baru di Inggris itu sebenarnya diadopsi dari peraturan UEFA. Otoritas sepak bola Eropa itu memang menetapkan batas minimal pemain binaan untuk setiap klub yang berpastisipasi di Liga Champions. Tapi masih jauh sekali dari rencana FIFA yang membatasi kuota pemain asing di klub menjadi lima orang saja.
inilah salah satu contoh action control agar klub yang lebih berani menginvestasikan dana untuk pemain muda jelas akan mendapat keuntungan, daripada harus menghabiskan banyak uang untuk beli pemain jadi.
RISKA KHASANOVA
C1C008066
AKUNTANSI B
VANDILA CAFETARIA
saya ambil contoh dilingkungan sekitar kost ada sebuah cafetaria yang diberi nama vandila cafetaria. disini posisi tempat untuk menyajikan makanan di tempatkan didepan dekat dengan pintu masuk yang secara langsung berhadapan dengan meja kasir. dimana penjaga dari kasir tersebut adalah pemilik dari cafe tersebut.sehingga pemilik dapat melakukan action control terhadap kinerja para karyawannya.Apabila pelayanan atau pekerjaaan mereka kurang baik atau tidak sesuai dengan apa yang di harapkan oleh pemilik, maka dengan segera pemilik akan dapat mengetahuinya, menegur dan kemudian memberikan pengarahan agar kesalahan tersebut bisa segera diperbaiki.
SOFYANA NURRANTI
C1C008090
AKUNTANSI A
My Small Business
Usaha yang tanpa modal ini mungkin mempunyai resiko yang sangat kecil. Meskipun demikian saya tetap melakukan action control khususnya behavioral constrains dan redudancy.
Behavioral Constrains
Salah satu bentuk behavioral constrains yang saya lakukan adalah boundary system vs belief system. Saya melakukan pembatasan jenis produk dan pembatasan pangsa pasar. Selain itu, adanya batasan waktu pembayaran buku (pelunasan) harus dengan jelas sama seperti saya menjanjikan kapan teman-teman menerima buku yang sudah dipesan. Oleh karena itu, kepercayaan ini cukup beralasan dan dapat dipertanggungjawabkan. Pangsa pasar saya adalah teman-teman mahasiswa angkatan 2008 saja, karena dengan melakukan pembatasan pangsa pasar tersebut saya dapat mempermudah melakukan pengawasan dan menjangkau transaksi.Pembatasan produk yang saya lakukan dengan menyesuaikan jenis buku yang sesuai kebutuhan mahasiswa terhadap dosennya. Dengan pembatasan sistem penawaran dan penjualan yang saya lakukan, maka saya mendapat keuntungan dalam bentuk material maupun non material. “Tidak Capek dan Tetap Untung”.
Redudancy
Redudancy ini dapat dikatakan sebagai suatu bentuk antisipasi yang dilakukan jika usaha saya ini dapat dilakukan oleh orang lain. Action Control yang saya lakukan adalah berkaitan dengan time dan profit. Semakin saya cepat melakukan suatu penawaran maka semakin banyak pula pelanggan yang akan saya layani karena kebutuhan buku untuk dipelajari dan digunakan sebagai referensi mengerjakan tugas jelas sangat dibutuhkan secara cepat. Namun, jika saya tidak mempercepat penawaran, saya akan kehilangan pelanggan saya karena dia akan berpindah kepada penyedia lainnya.
Sama halnya dengan profit yang akan saya terima, saya melakukan beberapa kali peninjauan harga buku pada pemasok yang paling murah supaya tentu saja keuntungan akan lebih optimal.
Nama: ILHAM ZAKARIA W.
Nim: C1C008070
KELAS A/ Akuntansi A
Action Control yang dilakukan bersamaan( Behavioral constraints, Action accountability)
Kali ini saya memberi contoh mengenai ACTION CONTROL pada suatu usaha jasa yaitu jasa pangkas rambut. Balai paras ini bernama Pangkas Rambut Kota Satria/Satria Group yang terletak di jalan adhiyaksa purwokerto. Di tempat tersebut diterakpan Action Control yang meliputi, Behavioral constraints, Action accountability. Action control yang diterapkan sangat rapi, karena pada prakteknya berjalan sesuai kehendak dari sang pemilik. Karena saling berhubungan, Penjelasan masing-masing action control yang diterapkan sbb:
- Behavioral Constraints
Pangkas rambut Satria mempunyai kurang lebih 12 karyawan, untuk tata tertib para karyawannya ada suatu peraturan yaitu tidak boleh merokok saat mencukur rambut, istirahat pada pkl 12.00-13.00 pada siang hari & pkl 18.00-19.00 pada malam hari. Yang lebih hebatnya lagi ada 1 orang pengawas yang ditugaskan untuk mengatur pembagian jatah konsumen, agar karyawannya tidak saling berebut. Pembagian konsumen sangat efektif agar tidak ada kecemburuan antar karyawan dan dapat meningkatkan mutu kerja.
- Action Accountability
Pembagian jatah konsumen bukan hanya dari 1 orang pengawas. Di pangkas rambut Satria digunakan system sif-sifan, system ini sangat berguna karena dapat mengatur kedisiplinan kerja para karyawannya. System sif ini berguna mengatur pergantian karyawan. Yang saya tahu, pergantian karyawan terjadi pada pkl.15.00. Dengan system ini karyawan diberi tanggungjawab untuk dating dan pulang tepat pada waktunya, bila karyawan pulang sebelum jam berakhir maka pendapatannya akan berkurang, demikian sebaliknya apabila datang telat akan merugikan dirinya sendiri.
Nama: ILHAM ZAKARIA W.
Nim: C1C008070
KELAS A/ Akuntansi A
Action Control yang dilakukan bersamaan( Behavioral constraints, Action accountability)
Kali ini saya memberi contoh mengenai ACTION CONTROL pada suatu usaha jasa yaitu jasa pangkas rambut. Balai paras ini bernama Pangkas Rambut Kota Satria/Satria Group yang terletak di jalan adhiyaksa purwokerto. Di tempat tersebut diterakpan Action Control yang meliputi, Behavioral constraints, Action accountability. Action control yang diterapkan sangat rapi, karena pada prakteknya berjalan sesuai kehendak dari sang pemilik. Karena saling berhubungan, Penjelasan masing-masing action control yang diterapkan sbb:
- Behavioral Constraints
Pangkas rambut Satria mempunyai kurang lebih 12 karyawan, untuk tata tertib para karyawannya ada suatu peraturan yaitu tidak boleh merokok saat mencukur rambut, istirahat pada pkl 12.00-13.00 pada siang hari & pkl 18.00-19.00 pada malam hari. Yang lebih hebatnya lagi ada 1 orang pengawas yang ditugaskan untuk mengatur pembagian jatah konsumen, agar karyawannya tidak saling berebut. Pembagian konsumen sangat efektif agar tidak ada kecemburuan antar karyawan dan dapat meningkatkan mutu kerja.
- Action Accountability
Pembagian jatah konsumen bukan hanya dari 1 orang pengawas. Di pangkas rambut Satria digunakan system sif-sifan, system ini sangat berguna karena dapat mengatur kedisiplinan kerja para karyawannya. System sif ini berguna mengatur pergantian karyawan. Yang saya tahu, pergantian karyawan terjadi pada pkl.15.00. Dengan system ini karyawan diberi tanggungjawab untuk dating dan pulang tepat pada waktunya, bila karyawan pulang sebelum jam berakhir maka pendapatannya akan berkurang, demikian sebaliknya apabila datang telat akan merugikan dirinya sendiri.
Niki Utami
C1C008012
Akuntansi B
Action Control(Behavioral Constraints) pada Perusahaan Elektronik "Nakajima"( Perusahaan pembuat mesin kasir)di Karawang.
Action control yang saya contohkan disini saya dapat dari pengalaman teman saya yang bekerja di sebuah perusahaan elektronik yang bergerak di bidang pembuatan mesin kasir. Perusahaan itu bernama Nakajima beralamatkan di Karawang, Jawa Barat. Perusahaan ini menerapkan action control untuk karyawannya dengan memberikan peraturan yaitu jika karyawan akan pergi ke toilet wajib memakai topi privat yang sudah disediakan oleh perusahaan dan wajib untuk menyerahkan ID nya. Karyawan yang ijin ke toilet juga diberi batas waktu maksilmal 10 menit. Tujuannya adalah agar leader atau supervisor mengetahui bahwa ada karyawan yang ijin keluar meninggalkan proses kerja dan untuk membatasi perilaku karyawan agar tidak berlama-lama di toilet karena di dalam toilet tersebut disediakan tempat untuk duduk-duduk yang kadang dimanfaatkan karyawan untuk bersantai-santai. Jika ada karyawan yang sudah melebihi batas waktu maka wajib lapor dan leader akan melaporkannya kepada supervisor, jika tidak lapor maka akan dikontrol dan ditanya oleh leader, apabila alasanya karena benar-benar sakit maka karyawan tersebut diperbolehkan untuk istirahat dan akan dicarikan karyawan pengganti yang ada di perusahaan untuk sementara waktu sampai karyawan tersebut dapat bekerja kembali. Tetapi jika alasannya tidak masuk akal dan hanya untuk alasan bersantai-santai saja maka karyawan tersebut akan disuruh menghadap supervisor atau biasanya diberi Surat Peringatan. Itulah salah satu action control yang dilakukan oleh perusahaan elektronik "Nakajima" agar karyawan bekerja dengan benar, efektif dan efisien waktu sehingga proses kerja dapat berjalan lancar.
SRI NINDUHITA HARMEI ANISA
C1C008062
AKUNTANSI A
ACTION CONTROL DALAM BENTUK BEHAVIORAL CONSTRAINTS DI LINGKUNGAN MILITER
Selama ini tanpa disadari atau tidak kita kerap sekali melihat adanya pembatasan perilaku atau Behavioral Constraints di lingkungan Militer. Sebagai contoh ketika kita akan masuk kedalam lingkungan militer (contoh komplek KODIM 0701 Banyumas). Di gerbang masuk ke komplek KODIM 0701 Banyumas kita melihat adanya pos penjagaan yang dijaga oleh sejumlah petugas berpakaian provost.
Saat kita akan masuk kelingkungan tersebut, kita harus melapor ke petugas tentang tujuan kita datang dan siapa yang akan kita temui serta menunjukan surat pengantar, bahkan bila barang bawaan kita dirasa mencurigakan, mereka tidak segan-segan memeriksa barang bawaan kita.
Memang terkadang cukup meropotkan tetapi, hal ini semata- mata dilakukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan tersebut serta mengantisipasi adanya orang- orang tidak berkepentingan masuk kedalam lingkungan tersebut atau dikhawatirkan ada mata-mata yang mencuri informasi yang berkaitan dengan pertahanan dan keamanan.
ACTION CONTROL DALAM BENTUK ACTION ACCOUNTABILITY DI XL CARE LINE
Di XL Care Line, terdapat peraturan mengenai personal interaction khususnya keramahan/kesopanan. XL selaku penyedia jasa dan pengelola operator selular, mewajibkan costumer servicenya untuk menyapa costumer dengan ucapan salam, serta memanggil dengan panggilan “pak atau bu”. Dan pada saat pembicaraan berakhir costumer service wajib mengucapkan “terima kasih telah menghubungi XL Care Line”.
ACTION CONTROL DALAM BENTUK REDUDANCY DI PERUSAHAAN BUS EFISIENSI
Untuk mengantisipasi adanya ketidakpuasaan pelanggan saat ada kejadian bus Efisiensi yang sedang beroperasi dijalan mengalami kerusakan, pihak bus Efisiensi selalu menyediakan bus cadangan baik itu bus Efisiensi ataupun bus dari pihak lain sesuai dengan kesepakatan.
ACTION CONTROL DALAM BENTUK PREACTION REVIEW DI PERUSAHAAN BONGKAR MUAT KAPAL
Dalam Perusahaan bongkar muat kapal, sebelum melakukan bongkar muat, mereka melakukan meeting dengan pihak-pihak terkait seperti administrasi pelabuhan dan Ekspedisi Muatan Kapal Laut guna membahas proses bongkar muat barang, setelah sebelumnya Perusahaan bongkar muat kapal mengajukan permohonan ijin untuk melakukan proses bongkar muat di pelabuhan kepada pihak Syah Bandar.
Dhana Ningtyas Kumalasari
C1C008022
Akuntansi A
Saya mengambil contoh pada cafe Oemah Daun yang beralamat di Jl.Wahid hasyim no.101 & 103 Purwokerto. Action control yang dilakukan oleh manajer antara lain memberlakukan jadwal absen bagi karyawan. Jadwal absensi tersebut di bagi menjadi 3 waktu dalam satu hari,meliputi shift pagi yang di mulai dari pukul 08.45¬-17.00, shift siang dari jam 13.00-21.00, dan shift sore dari jam 15.30-24.00. absensi masih dilakukan dengan cara manual,yaitu hanya menggunakan paraf di buku absen. Jadwal tersebut di berlakukan kepada seluruh karyawan café Oemah Daun, apabila jadwal tersebut tidak di patuhi oleh karyawan Oemah Daun maka terdapat sanksi berupa teguran pertama itupun dengan catatan apaila ada seorang karyawan yang sudah tidak masuk kerja sesuai dengan jadwal shift nya sebanyak 3x hari kerja. Setalah lebih dari 3x maka akan mendapat surat peringatan, dan selebihnya akan mendapat surat pemberhentian kerja. Manajer akan datang untuk mengontrol tanpa sepengetahuan karyawan café Oemah Daun, hal ini dilakukan manajer bertujuan untuk melihat seberapa jauh tingkat kesadaran para karyawan dalam bekerja apabila manajer sedang tidak berada di tempat. Dari jadwal daftar hadir para karyawan dan kedatangan manajer ke café Oemah daun yang tidak di ketahui oleh para karyawan,hal ini juga untuk melihat seberapa jauh kesiapan café Oemah Daun dalam melayani kepuasan konsumen. Apabila cefe Oemah Daun mendapat laba di atas rata-rata maka manajer akan memberikan insentif kepada karyawan sebagai bonus karena bekerja secara maksimal. Insentif tersebut biasanya didapat dari berbagai acara di café Oemah Daun, sebagai contoh apabila ada salah satu pelanggan mengadakan pesta ulang tahun.
LIRA ANDRIAN TIKAWATI
C1C008002
AKUNTANSI A
Contoh tentang action control yaitu mengenai behavioral constraints dan administrative constraints. Contoh yang saya berikan berasal dari pengalaman saya sendiri ketika saya berkesempatan mengikuti salah satu lomba olimpiade akuntansi di Universitas Gadjah Mada dalam acara Gadjah Mada Accounting Days.
Contoh Administrative Constraints
Acara GMAD ini memiliki juknis atau juklak tenis mengenai deskripsi singkat mengenai kegiatan, ketentuan peserta GMAD, informasi tambahan dan formulir pendaftaran. Dalam juklak ini ada batasan-batasan yang harus diikuti oleh peserta GMAD salah satunya terdapat pada ketentuan peserta GMAD. Peserta yang mengikuti lomba harus mengikuti juknis dari acara tersebut salah satunya yaitu seperti :
• Setiap tim terdiri dari 3 orang dan mahasiswa tersebut aktif di universitas masing-masing dengan minimal angkatan tahun 2009 dan maksimal tahun 2006.
• Membayar biaya pendaftaran
• Melakukan daftar ulang
• Peserta harus membawa bukti asli transfer dan Kartu Tanda Mahasiswa
• Peserta membawa alat tulis masing-masing
• Kalkulator yang diperkenankan untuk digunakan harus setara Casio fx-350Ms
• Materi yang dilombakan terdiri dari Akuntansi Keuangan, Akuntansi Biaya, Perpajakan, Sistem Informasi Akuntansi, Auditing, Akuntansi Sektor Publik, Akuntansi Manajemen, manajemen Keuangan, Akuntansi Keuangan Lanjutan.
Adapun deskripsi kegiatan secara singkat yaitu mengenai tahap-tahap perlombaan yaitu lomba ini terdiri dari beberapa babak yaitu babak pertama atau penyisihan yang terdiri dari dua tahap. Tahap pertama akan meloloskan 20 tim terbaik dan tahap kedua akan meloloskan 9 tim terbaik. Babak kedua yaitu babak semi final dan babak ketiga yaitu babak final.
Selain itu peserta yang tidak lolos ke dalam 9 besar maka akan mengikuti acara lain yaitu Amazing Race Yogyakarta. Dalam juknis ini juga disertakan dengan susunan acara mulai dari Technical Meeting sampai dengan Gathering Night.
Juknis diatas adalah merupakan contoh dari adanya pembatasan administrasi dalam lomba tersebut. Juknis ini dibuat sebagai pedoman bagi mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan tersebut. Dengan begitu maka ada control diantara pihak-pihak yang terlibat dalam hal ini yaitu peserta dan panitia untuk melakukan tugasnya masing-masing.
Contoh Behavioral Constraints
Masih dalam kegiatan GMAD, saya mencontohkan ketika saya dan teman-teman akan mengikuti babak penyisihan tahap pertama tim kami dipisah sesuai dengan kode soal yang kami kerjakan. Pada saat itu saya mengerjakan soal dengan kode akuntansi keuangan dan dua teman saya lainnya mengerjakan soal akuntansi biaya dan akuntansi manajemen serta auditing. Pemisahan ini merupakan adanya pembatasan perilaku dalam pelaksanaan lomba dimana setiap peserta tidak boleh duduk berdekatan dengan timnya, karena pada tahap ini penilaian dilakukan secara individu. Pada saat pengerjaan soal kami diawasi secara langsung oleh seluruh panitia yang berada didalam ruangan. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari terjadinya kecurangan. Contoh lain tentang pembatasan perilaku yaitu pada saat tim saya tidak lolos 9 besar maka kami haru meninggalkan ruangan lomba. Karena yang boleh didalam ruangan adalah hanya mereka yang lolos 9 besar dan akan masuk babak semi final. Pada saat babak semi final dan final berlangsung, tim yang tidak lolos mengikuti acara lain yaitu Amazing Race Yogyakarta.
Itulah contoh dari action control yang meliputi administrative constraints dan behavioral constraints. Pada dasarnya action control ini dilakukan untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi pada saat kegiatan atau acara tersebut berlangsung.
Rakhman Nurwahyudi
C1C008114
Akuntansi. B
Taman safari Indonesia terletak di Jl. Raya Taman Safari, Cisarua Puncak – Bogor. Untuk dapat menimati seluruh fasilitas yang ada di Taman Safari Indonesia ini, pihak manajemen dari Taman Safari Indonesia menerapkan Action Control kepada para pengunjung, yaitu seperti :
1. Pengunjung dilarang membawa makanan dari luar untuk diberikan kepada para binatang selain yang sudah di sediakan oleh Petugas Taman Safari tersebut, itu bertujuan supaya binatang yang yang berada di situ terhindar dari penyakit.
2. Jika ingin melakukan Safari dengan menggunakan mobil pribadi, Petugas akan memberitahukan peraturan seperti jika sudah memasuki kandang binatang buas mohon untuk menutup kaca pintu mobil dengan rapat dan mengunci pintu mobil. Itu bertujuan supaya Pengunjung terbebas dari ancaman binatang buas.
3. Di setiap kandang di berikan CCTV dan Pengeras Suara supaya Petugas dapat memantau aktivitas para Pengunjung jikalau terjadi apa – apa terhadap Pengunjung dan juga terdapat Petugas yang akan selalu siap jika diperlukan di setiap kandang pada saat pengunjung bersafari.
4. Pengunjung dilarang membuang sampah sembarangan.
5. Fasilitas outbond pun di sediakan seperti Flying Fox namun tetap ada batasan usia yang ditujukan kepada Pengunjung yang sudah berusia min. 7 tahun baru boleh memainkannya.
6. Kamar mandi atau WC umum di pisah antara laki – laki dan perempuan dan di setiap WC di tempatkan satu orang petugas jaga supaya pengunjung merasa aman.
Demikian beberapa contoh dari Action Control yang ada di Taman Safari Indonesia. Disini pihak Taman Safari Indonesia hanya ingin action Control yang diterapkan disini untuk menjaga keselamatan dan memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pengunjung.
NAMA : KURNIA KARTIKASARI
NIM : C1C008032
KELAS : AKUNTANSI A
Saya mengambil action control pada sebuah SMA N 1 BAWANG
Pada saat saya bersekolah di sana,,kepala sekolah melakukan action control antara lain dengan menyuruh murid-murid agar datang sekolah tepat pada waktunya dan apabila terlambat akan diberi hukuman dengan tidak diperbolehkan mengikuti pelajaran, kemudian apabila sekolah sedang mengadakan ujian dan kedapatan seorang siswa melanggar peraturan yaitu mencontek akan diberikan sanksi nilai jelek, jikalau guru yang terlambat datang maka akan diberi surat peringatan. Apabila ada siswa yang berprestasi atau menang mengikuti lomba olimpiade maka sekolah akan memberikan beasiswa kepada anak tersebut. Apabila meminjam buku di perpus harus dikembalikan sesuai dengan tanggal yang sudah ditentukan dan apabila melebihi tanggal tersebut maka siswa akan diberi denda oleh pihak perpustakaan, adanya poin kredit terhadap segala kelakuan siswa yang bertentangan dengan aturan sekolah, dan apabila poin tersebut sudah mencapai batas maksimal maka orang tua siswa tersebut akan dipanggil oleh guru BK utuk datang ke sekolah. Ini merupakan action control oleh kepala sekolah untuk mewujudkan tujuan sekolah menjadi sekolah favorit.
POCOET LESTARI
C1C008011
Akuntansi A
Contoh action control yang saya ambil mengenai behavioral constraints adalah pada saat pelaksanaan ujian. Dalam ujian tersebut pasti ada aturan yang berlaku untuk para peserta ujian, misalnya saja handphone para peserta dimatikan atau disilent agar tidak mengganggu peserta yang lain, dilarang bertanya kepada peserta yang lain, dilarang menggunakan alat bantu dalam bentuk apapun, tidak boleh berisik, dsb. Untuk memastikan bahwa aturan ini dipatuhi oleh para peserta ujian, maka diperlukan pengawas dalam ujian tersebut. Pengawas ini memiliki wewenang untuk menegur peserta atau bahkan mengeluarkan peserta dari ruang ujian apabila ada peserta yang melanggar aturan dan juga memiliki wewenang untuk mengontrol agar tidak terjadi kecurangan dalam bentuk apapun selama ujian berlangsung sehingga ujian dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, dengan adanya pengawas ini diharapkan para peserta ujian dapat mengerjakan soal ujiannya dengan benar dan teliti, serta tidak ada kecurangan karena biasanya apabila pengawas keluar ruangan sebentar saja atau mengobrol dengan pengawas yang lain maka para peserta memanfaatkan keadaan untuk saling bertanya satu sama lain, dan hal inilah yang selalu ditunggu-tunggu oleh setiap para peserta ujian.
ARBI WIENANDAR
C1C008037
Akuntansi A
Sebuah contoh yang sangat down to earth adalah pengalaman saya semasa sekolah di SMAN 4 Cirebon, dimana dapat saya ambil contoh real suatu action control yang dilakukan oleh guru Kimia saya pada proses pembelajaran praktikum kimia. Tidak hanya melakukan result control berupa pemberian nilai setelah praktikum berhasil, tetapi terjadi action control dimana guru saya mengerahkan guru-guru lab pendamping untuk mengawasi pekerjaan kami mengantisipasi bahaya akan zat-zat kimia yang dapat merusak kulit ataupun ledakan-ledakan yang mungkin dapat terjadi dari spirtus ataupun kesalahan pencampuran reaksi kimia. Guru-guru lab pendamping ini berfungsi mengarahkan apabila terjadi kesalahan reaksi ataupun proses pencampuran dan etika-etika lab yang wajib dipatuhi siswa. Jika terjadi ketidakpatuhan atau kesalahan yang dibuat oleh siswa maka guru-guru ini akan menegur langsung siswa tersebut. Dengan action control tersebut, guru saya sebagai penanggung jawab berjalannya praktikum dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik yaitu memberikan pelajaran kepada murid-muridnya dengan penjaminan keselamatan pembelajaran dengan penerapan action controlnya yang saya nilai efektif.
Krista Regina Putri
C1C008020
Akuntansi A
PENILAIAN KINERJA KARYAWAN, UMPAN BALIK 360 DERAJAT
Penilaian kinerja karyawan di suatu perusahaan pada mulanya dilakukan oleh atasan langsung dan tak langsung. Dengan segala kelemahannya seperti bias pada “selera” dan ukuran atasan saja maka kini banyak dikembangkan model 360 derajat. Umpan balik 360 derajad memiliki berbagai nama: umpan balik dari banyak penilai (multi-rater feedback), penilaian dari bawah ke atas (upward appraisal), umpan balik rekan sekerja (co-worker feedback), penilaian multi perspektif (multiperspective ratings), umpan balik satu lingkaran penuh (full-circle feedback). Angka 360 menunjukan 360 derajat dalam suatu lingkaran dgn figur individual di pusat lingkaran.
Umpan balik dilakukan oleh subordinasi (karyawan), kelompok “peer”, dan penyelia. Dalam beberapa kasus umpanbalik, penilaian diri dilakukan dari sumber eksternal seperti pelanggan dan pemasok atau pemangku kepentingan lainnya. Proses ini melibatkan pihak luar perusahaan seperti konsumen,pelanggan dan penjual. Proses ini pun memiliki keterlibatan dan kredibilitas tinggi dari karyawan yang paling mempengaruhi perilaku, kinerja dan berbagi tujuan dalam meningkatkan komunikasi. Selain itu bermanfaat dalam meyediakan perspektif yang bagus buat semua orang.
Contoh penerapan umpan balik misalnya pada penerapan secara sukses
penilaian 360 derajad di British Aerospace’s Military Aircraft Division di mana hal itu adalah pelengkap logis dari pelatihan dan pengembangan yang dilakukan oleh perusahaan. Fokusnya berupa perbaikan tim kerja, mempertinggi keahlian manajemen. Contoh lainnya adalah yang diterapkan oleh BNI. Proses penilaian kinerja Bank BNI terdiri atas lima tahap yaitu : perencanaan kinerja, pelaksanaan kinerja, pengukuran kinerja, peninjauan kinerja, serta pembaharuan dan pembuatan perjanjian baru mengenai kinerja. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa proses penilaian kinerja BNI oleh karyawan dinilai sudah cukup baik. Selain itu, dapat diketahui pula bahwa sistem penilaian kinerja BNI telah memiliki karakteristik yang baik dan efektif, namun ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dan perbaikan.
AISAH AYU ISLAMI
C1C008079
AKUNTANSI A
Rahasia seorang pelanggan
Sebuah perusahaan manufaktur,yang saya ketahui dengan baik manajemennya memiliki cara action control yang sangat mengejutkan bagi saya. Disaat adanya kekurangan action control yang salah satunya sulit untuk diketahui yaitu kecurangan para karyawannya yang berpura-pura atau bahkan sok sibuk hanya ketika sang pemilik datang dan mengontrol kegiatannya, maka perusahaan tersebut menggunakan cara tersendiri untuk mengatasinya.
Yaitu cara pertama dengan mengirimkan orang untuk menjadi pelanggan dan bertanya kepada sesama pelanggan yang ada tentang bagaimana pelayanan disini dan bukan hanya itu, dia pun memperhatikan kegiatan para karyawan apakah bekerja dengan baik atau tidak. Dia juga membeli barang agar para karyawan disitu tidak curiga.
Kedua,,dengan cara menyuruh kerabatnya yang lain untuk berdiri seolah menunggu keluarnya seseorang dari toko tersebut. Sembari memakirkan kendaraannya, si pelanggan diajak ngobrol oleh si kerabat tersebut tentang kualitas pelayanan yang diberikan.. Apakah pelayanan yang diberikan sudah memuaskan atau terdapat masalah seperti ketidakramahan atau bahkan diacuhkan oleh para karyawan.
Para karyawan tidak mengetahui rahasia salah satu pelanggan tersebut..
Bahwasannya pelanggan tersebut adalah kerabat pemilik dalam rangka melakukan action control dan semua cara tersebut juga dapat mengatasi kecurangan yang terjadi sebagai salah satu kekurangan action control seperti yang saya jelaskan di atas.
ANGGA GUIDANTO H.
C1C008059
Contoh action control yang ada adalh dalam Himpunan Mahasiswa Akuntansi dimana dalam program kerja yang ada di dalamnya ada peran pencarian dana yang dilakukan oleh bendahara.Pembimbingan ini memberikan pengetahuan tentang hal-hal yang dilakukan untuk pengadaan dana dan adanya pembuatan proposal atau nantinya ada lpj pada akhir proker..
Bendahara juga memberikan rambu-rambu seperti mhaswa jrsan akuntansi tdak boleh mengamen dan dihrapkan kreatiatif untuk mencari sumber dana baik berupa sponshorship ataupun menggunakan media promosi.Adapun jika ada kesulitan uang maka kepanitian boleh meminjam uang dari HMJA..
Controlling keuangan bendahara HMJA memberikan action control agar kepanitian berjalan sesuai dengan koridor yang ada dan mampu menjaga martabat mahasiswa jurusan akuntansi.
FRISTIA RIZQIAMALIA S.CH
C1C008021
AKUNTANSI A
http://www.fotografer.net
Contoh dari Action Control , lebih tepatnya Behavioral Constrains (pembatasan perilaku) yang akan saya contohkan adalah pengendalian yang ada pada http://www.fotografer.net. Fotografer.net, merupakan suatu komunitas online para fotografer. Di sini berkumpul fotografer dari berbagai bangsa, berbagai ras, berbagai usia, baik pria maupun wanita, baik profesional, amatir, pemula, maupun hanya sekedar peminat foto. Seorang fotografer yang akan mengupload fotonya kedalam Fotografer.net harus memiliki USER ID dan PASWORD dengan cara mendaftar terlebih dahulu. Seseorang yang tidak memiliki USER ID tidak akan dapat mengakases semua fasilitas yang ada pada Fotografer.net tersebut. Bahkan untuk sekedar melihat galeri foto yang ada, orang yang tidak memiliki USER ID tidak dapat membukanya. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya plagiat foto yang dilakukan oleh orang-orang iseng. Selain itu, karya dari sang fotografer pun dapat terlindungi. Di sini tersedia pula wahana untuk saling tukar menukar informasi mengenai Jual Beli perlengkapan fotografi bekas. Adanya USER ID ini juga memiliki fungsi untuk menghindari adanya penipuan, jadi orang yang melakukan transaksi Jual Beli di sini tidak dapat melakukan penipuan.
Nama : Nur Arifah
NIM : C1C008026
Kelas : A
Contoh action control dalam kehidupan sehari-hari khususnya saat berada di dalam angkutan umum:
Saat seorang ibu melakukan action control kepada anaknya di dalam sebuah angkutan umum. Biasanya, seorang anak kecil suka mengeluarkan tangannya keluar jendela angkutan umum baik saat sedang berjalan maupun saat sedang berhenti. Anak itu menganggap bahwa hal tersebut adalah salah satu bentuk bermain tetapi apa yang dilakukan anak tersebut adalah sesuatu hal yang sangat berbahaya dan salah. Ketika ibu itu melihat anaknya melakukan hal yang salah, maka ibu itu langsung melakukan action control berupa behavioral constrain dengan cara menarik tangan anaknya dan langsung menutup jendela tersebut. Selain itu, ibu tersebut akan memberikan nasehat kepada anaknya tentang hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat berada di dalam angkutan umum.
YANUAR DANAN PRATAMA
C1C008108
AKUNTANSI A
Di tempat Rental PLaystation
Di sini saya akan memberikan contoh action control melalui pembatasan perilaku (behavior constraints).Pihak pengelola Rental PLaystation di TELUK,Purwokerto Selatan menerapkan beberapa aturan bagi pengguna playstation selama pihak pengguna bermain playstation.Beberapa aturan tersebut adalah :
1. Pengguna dilarang menukar stick PS tanpa seijin penjaga.
2.Pengguna dilarang membawa pulang stick PS (mencuri)
3. Pengguna dilarang merubah ukuran volume televisi tanpa seijin penjaga.
4. Pengguna dilarang berteriak di atas jam 10 malam.
Beberapa aturan tersebut diterapkan supaya kondisi dalam ruangan tetap kondusif dan untuk menjaga kenyamanan selama bermain playstation.Walaupun dalam praktiknya,masih banyak para pengguna yang melanggar aturan tersebut.
Resi Rubiyanti
C1C008001
Akuntansi A
Peraturan Lalu Lintas
Di jalan raya tentu kita sering melihat rambu-rambu lalu lintas, terutama di setiap pertigaan maupun perempatan jalan, dan biasanya ada petugas kepolisian yang berjaga. Begitu juga dengan fasilitas penyebrangan jalan melalui zebra cross. hal itu dimaksudkan agar tidak terjadi kecelakaan. Itu semua merupakan peraturan lalu lintas yang harus dipatuhi. Akan tetapi,ada beberapa orang yang melanggar peraturan tersebut. Misalnya, pada lampu merah yang seharusnya kendaraan berhenti tapi karena tidak ada petugas yang melihat. Pengendara tersebut pada lampu merah tetap saja melaju. Begitu juga dengan pengendara motor yang suka kebut-kebutan, kemudian petugas polisi itu akan menilang dan memberi nasehat agar tidak mengulang perbuatannya itu. Tindakan polisi itu merupakan contoh action control.
Ratih Satria Dewi
C1C008003
Akuntansi A
Contoh action control pada Bank Mandiri
Perusahaan A bekerja sama dengan Bank Mandiri, apabila perusahaan tersebut mengeluarkan cek dan ingin mencairkannya melalui bank tersebut maka ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh perusahaan, yaitu:
1. Apabila cek yang ingin dicairkan bernilai ≤ Rp 25.000.000 maka perusahaan harus menyertakan cap perusahaan dan tanda tangan bagian keuangan.
2. Apabila cek yang ingin dicairkan bernilai Rp 25.000.000 < x <Rp 100.000.000, maka perusahaan harus menyertakan cap perusahaan, tanda tangan bagian keuangan dan juga direktur perusahaan tersebut.
3. Dan apabila cek yang ingin dicairkan senilai ≥ Rp 100.000.000, selain meyertakan cap perusahaan, tanda tangan bagian keuangan dan direktur pada cek tersebut, pihak bank juga harus melakukan konfirmasi kepada perusahaan yang bersangkutan.
Poin-poin tersebut perlu diperhatikan oleh pihak bank untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan oleh kedua belah pihak. Selain itu, pihak bank harus teliti dalam mengecek tanda tangan dari setiap nasabah, karena walaupun terdapat sedikit perbedaan pada tanda tangan nasabah, maka pihak bank harus mengkonfirmasi pada perusahaan tersebut apakah perusahaan benar-benar ingin melakukan transaksi itu atau tidak. Action Control yang baik pada Bank Mandiri akan membuat para nasabah nyaman dalam melakukan transaksi keuangan.
Ancha Nike Agustina
C1C 008067
AKUNTANSI B
Baby Sitter
Ketika seorang baby sitter, sedang melaksanakan tugasnya untuk merawat bayi, ia harus selalu mengenakan baju seragam baby sitter. Hal tersebut sudah menjadi kewajiban bagi seorang baby sitter dimana action tersebut digunakan sebagai cirri khas seorang baby sitter yang membedakan dengan jasa-jasa pelayanan lainnya. Dalam hal ini baby sitter yang diwajibkan memakai seragam biasanya baby sitter dari sebuah lembaga penyalur jasa baby sitter yang terkenal. Hal ini merupakan sebuah contoh dari action control berupa action accountability.
Nama : Diana Kusuma Dewi
NIM : C1C008018
Akuntansi A
Happy Family Karaoke
Contoh dari Action Control , Behavioral Constrains (pembatasan perilaku) yang akan saya contohkan adalah pada Happy Family karaoke. Happy Family adalah salah satu tempat yang menyediakan fasilitas karaoke keluarga di Purwokerto. Terdapat beberapa ruangan karaoke yang dibagi menjadi beberapa jenis ruangan seperti Studio (max 4 orang),small (max 6 org),medium (max 8 orang),dan large (max 10 orang).
Pembatasan perilaku yang ada di Happy Family karaoke ini adalah kita melakukan pembayaran dimuka dan menggunakan sistem deposit. Jadi apabila kita menambah jam berkaraoke atau membeli makanan/minuman disana,maka biayanya akan dambil dari deposit yang kita bayarkan. Selain itu, apabila kita berkaraoke melebihi kapasitas jumlah orang pada masing-masing jenis ruangan,maka kita akan dikenakan charge sebesar Rp 5000/orang. Pembatasan lainnya adalah sebelum masuk ruangan,kita akan diperiksa oleh petugas Happy Family karaoke. Apabila kita membawa makanan atau minuman dari luar,maka petugas Happy Family karaoke ini akan menyita atau mengambilnya. Karena disana disediakan minuman atau makanan di masing-masing ruangan dimana kita bisa membelinya dan biayanya akan diambil dari jumlah deposit yang kita berikan di awal pemesanan ruangan.
Makrumah
C1C008005
Akuntansi
Untuk tugas MCS ini saya mengambil contoh dari kisah ayah dan ibu saya.
konon ketika kedua orangtua saya masih dalam tahap berpacaran, setiap kali ayah saya berkunjung ke rumah ibu (untuk ngapel). kakek saya tidak pernah melarang mereka ngobrol berdua tetapi kakek selalu duduk bertiga bersama mereka. Ibu menimpalkan "itu kan sama saja kami tidak ngobrol berdua" dan jawaban kakek "loh bapa kan tidak ikut mengeluarkan suara jadi tidak ikut ngobrol" spontan saya dan kaka saya tertawa saat mendengarkan kisahnya dari ibu. parahnya lagi ternyata jika ayah mengajak ibu keluar, kakek langsung tanggap mengajak adik ibu untuk ikut ayah dan ibu keluar.
yah begitulah action control yang dilakukan kakek saya terhadap anak-anaknya, menurutnya hal itu dilakukan untuk mencegah adanya godaan setan. tetapi untuk masa sekarang mungkin sudah jarang bahkan tidak ada lagi ayah yang melakukan action control dengan cara seperti itu.
sedangkan contoh action control yang saya alami yaitu saat SMA, waktu itu ada kerjasama dari UPI dengan sekolah untuk mengadakan Psikotes, saya pikir hanya test biasa yang pada umumnya anak-anak bisa dengan cerdas menyontek, ternyata ada pengawasan dari pihak UPI sendiri di tiap-tiap kelas kami dan tidak hanya satu pengawas (kalau tidak salah 3-4 jadi perbaris ada pengawas). sehingga selain harus menjawab soal-soal psikotes dengan cepat kami juga tidak bisa tengak tengok walau hanya dengan hitungan detik. itulah pengalaman saya. dan menurut saya hal itu dilakukan agar dapat diketahui kemampuan yang benar-benar dimiliki oleh siswa- siswi.
RESTU NUR FITRIANI
C1C008050
AKUNTANSI A
Contoh Control Action yang saya ambil adalah pada bungkus obat-obatan yang dijual bebas di pasaran. Karena obat-obatan tersebut dapat dikonsumsi dengan bebas di luar resep dan pengawasan dokter,maka untuk mengantisipasi adanya kesalahan atau penyalahgunaan produk yang dapat membahayakan konsumen, maka salah satu kontrol dari produsen adalah dengan memberikan peringatan serta kontra indikasi.Contohnya pada produk Ultrasiline, dicantumkan"AWAS! OBAT KERAS,HANYA UNTUK BAGIAN LUAR BADAN". Pada produk INZA (KONIMEX), ada peringatan-peringatan sebagai berikut:
Tidak boleh diberikan pada penderita yang peka terhadap obat simpatomimetik lain,penderita tekanan darah tinggi berat, dan yang mendapat terapi obat antidepresan tipe penghambat Monoamin Oksidase (MAO).
Tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan.
hentikanpenggunaan obat ini jika terjadi susah tidur, jantung berdebar dan pusing.Dll.
Dwi Kurniawati
C1C008010
Akuntansi B
Penerapan action control pada Armada Rosalia Indah
Contoh ini saya ambil dari pengalaman pribadi saya ketika musim liburan tiba, saya biasanya pulang ke Palembang(Muaraenim) dengan mengunakan bus Rosalia Indah. Disini saya melihat terdapat action control(action accountability) yaitu sebuah stiker yang d tempel pada bagian dalam bus yang dapat dibaca oleh pengemudi dan penumpang.stiker itu berisi peraturan tata tertib pengemudi:
1. Pengemudi dilarang Menggunakan HP saat mengemudi
2. pengemudi dilarang merokok
3. Pengemudi dilarang mengemudi dengan ugal ugalan dan kecepatan yang tinggi.
apabila pengemudi terlihat melakukan pelanggaran maka disarankan bagi penumpang untuk mengghubungi kantor pusat dengan no telpon yang telah di sediakan.Dalam lembar tiket juga terdapat halaman kritik dan saran untuk memberikan penilain pada pelayanan Rosalia Indah. sehingga jika pengemudi melakukan pelanggaran akan mendapatkan teguran.Dalam contoh ini juga saya menemukan Bentuk pembatasan perilaku, disetiap jalur perjalan ada pos pos Rosalia indah yang dapat dijadikan pembatasan fisik. Ketika Bus melewati pos maka bus tersebut harus berhenti dan pengemudi melaporkan nomor bus serta tujuan. pegawai pada pos jalur tersebut memeriksa data dan karcis penumpang untuk mengecek apakah data yang ada telah sesuai. Setelah lulus pemeriksaan maka bus dapat melanjutkan perjalanan.
Nama: Hariz Burhanuddin
Nim: C1C008044
Akuntansi kelas A
Contoh Action Control yang saya contohkan mengenai “disiplin berlalulintas”. Ungkapan semacam itu biasa digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Disiplin pada ungkapan “disiplin berlalulintas” menunjukkan sikap yang seharusnya dalam berlalulintas. Apa yang seharusnya itu sendiri adalah nilai, baik yang ditetapkan (sepihak), maupun yang disepakati. “Berlalulintas” merupakan nilai (: aturan sosial) yang ditetapkan bagi kegiatan kita saat berlalulintas. Pada pernyataan “disiplin berlalulintas”, kata berlalulintas dapat diganti dengan leluasa oleh aturan sosial yang lain. Sekolah sebagai sosial tertentu pun dapat memajukan nilai yang disepakatinya sebagai aturan sosial. Contohnya disiplin belalulintas pada sekolah yaitu ketika saya sekolah di SD Kranji 1 Purwokerto .
Pembatasan Perilaku (Behavioral Constraints)
Contohnya disiplin belalulintas pada sekolah yaitu adanya semacam adanya semacam keharusan datang tepat waktu kesekolah. Guru saya memberikan contoh kepada murid-muridnya dengan cara yaitu beliau datang tepat waktu, ketika bel sokolah berbunyi guru datang bersamaan ndengan murid-murid yang berbaris urtuk masuk sekolah. Dimana datang tidak tepat waktu alias terlambat itu sebetulnya lebih banyak mudarat daripada manfaatnya. Dalam hal mengajar, jika ada seorang siswa terlambat maka biasanya siswa menjadi kurang memahami apa yang diajar oleh gurunya. Lalu seringkali seorang guru harus mengulangi menjelaskan pelajarannya kembali kepada yang baru datang, bahkan kalau tidak dijelaskan ulang, tidak jarang yang datang terlambat ini mengulang pembahasan atau malah sekalian mengacaukan pembicaraan, sehingga pembahasan menjadi bertele-tele.
Pertanggunjawaban pelaksanaan kerja (Action Accountability)
Adanya pekerjaan rumah (PR) yang pengerjaannya diharuskan diselesaikan oleh siswanya. PR menjadi aturan sosial, menjadi sebuah nilai. Dikelompokkan (sikap) siswa berhadapan dengan PR, bergerak mulai selalu mengerjakan sampai tidak pernah mengerjakan. Yang selalu mengerjakan dinyatakan siswa yang bertanggung jawab atau berdisiplin, yang tidak pernah mengerjakan disebutlah tidak bertanggung jawab atau tak punya disiplin. Selain itu adanya semacam keharusan pakai seragam, datang tepat waktu, menyimak ketika guru mengajar, tetap saja ketika menjadi aturan sosial, ia sederajat dengan nilai yang lain. Disiplin mengerjakan PR adalah sederajat dengan disiplin salat pada waktunya. Maka akan timbul action conrol jika seorang siswa tidak mengerjakan tugas akan mendapat teguran dari gurunya.
Tomas Mordekhai
C1C008057
Akuntansi A
Action control Perilaku atau (Behavioral Constraints)
Action Control pada pabrik krupuk Setia Rasa (beralamat di Cilacap, oleh-oleh khas Cilacap ssalah satunya adalah krupuk tengiri),
Action Control pertama, pemilik mendaftarakan ijin depkes agar diakui kebersihan dan kesehatan krupuk tengiri oleh depkes. Persahaan krupuk Setia Rasa masih kecil sehingga ijin yang digunakan pemilik adalah Depkes P.I.R.T.
Action control kedua yang dilakukan pemillik dalam masalah pembuatan resep serta bahan-bahan secara detail hanya pemilik yang mengetahui untuk menjaga kerahasiaan bahan dan bumbunya. Untuk mengatisipasi atau berjaga-jaga apabila pemilik berhalangan untuk membuat resep, pemilik hanya menyerahkan resep kepada salah satu saudaranya. Resep yang diberikanpun bukanlah secara detail melainkan secara garis besar. Sehingga resep bumbu rahasia khusus pembuatan krupuk hanya diketahui oleh pemilik (sebenarnya takaran resep dalam pembuatan krupuk tengiri, melihat kondisi dan mutu tengiri, jadi pemilik dalam membuat takaran resep berbeda tergantung kondisi, kualitas, dan mutu tengiri). Action control lainnya jika pemilik maupun saudara pemilik yang diberi kepercayaan dalam pembuatan resep berhalangan, pemilik menyiapkan resep yang sudah dicampur dalam satu wadah. Sehingga proses pembuatan krupuk tetap berjalan dengan lancar.
Krisnhu Fajar P
C1C008027
Akuntansi A
1.Contoh action control pada Behavioral constraints di usaha jasa cuci motor dan mobil yang bernama “YY” beralamat di jalan adipati mersi di dekat lapangan mersi. Pemilik bernama pak Katmunato seorang polisi yang sudah mempunyai jabatan cukup tinggi di kepolisian Banyumas. Pak Katmunato mempunyai berbagai macam jenis tempat usaha seperti mebel, bengkel dan sorum mobil. Namun saya mengambil salah satu tempat usaha yang beliau yaitu usaha jasa cuci mobil dan motor.
Action control yang saya contohkan adalah control perilaku. Pemilik mengontrol langsung jalannya usaha tersebut seperti mobil kotor sampai bersih setelah dicuci serta dalam bidang keuangan. Beliau sangat ketat dalam mengawasi karyawan dalam bekerja ditempat usaha tersebut. Seperti Sampai dengan waktu istirahat karyawan, pergantian jam bekerja karyawan dan juga menggunakan baju seragam dalam bekerja. Beliau sipemilik pun mengawasi langsung. Sehingga karyawan bekerja dengan displin dan bekerja dengan sungguh-sungguh dalam melayani konsumen.
2. contoh ke dua pada action control pada action accountability yang yaitu suatu industri rumah tangga yang dahulu berada didekat rumah teman saya yaitu suatu usaha pembuatan pabrik tahu. Tetapi usaha tersebut kini sudah gulung tikar. Namun sekarang saya mencontohkan action control pada saat pabrik tersebut masih berdiri. Pada saat dahulu pabrik tersebut mempunyai banyak karyawan. Tetapi pemilik memberikan tanggung jawab berbeda terhadap karyawan. Seperti pada saat karyawan dibagian pembuatan tahu atau spesifiknya yang mengolah bahan-bahan untuk menjadi tahu tersebut tidak diberi tanggung jawab atau diberitahu tentang penjualan tahu. Kejadian seperti itu terjadi dengan sebaliknya juga. Awal mulanya action control tersebut sangat berhasil untuk diterapkan di perusahaan tersebut. Namun ada karyawan di salah satu bagian seperti bagian pengolahan mencuri resep-resep membuat tahu. Dan akhirnya karyawan tersebut mendirikan usaha tahu dengan bahan dan harga yang sama. Dengan adanya kejadian itu yang menyebabkan usaha pabrik tahu tersebut menjadi gulung tikar.
Hagai
C1C008126
Akuntansi A
Withdraw money di bank BRI
contoh control action di bank BRI mengenai penarikan uang baik di atm ataupun melalui teller di bank
di atm BRI unit pwt utara< ada sebuah sistem control yang unik yg tidak akan qt temukan di atm bank lainnya, yaitu:
1. di depan pintu masuk mesin atm, ada tulisan "harap melepas helm seblum masuk". nah ini adalah hal yang unik yang dimaksudkan agar wajah si pengguna mesin atm terlihat jelas di kamera cctv.
2. nah ini yang paling aneh, setelah jam 10 malam, satpam akan mengunci pintu atm..... sehingga bila qt mau menarik uang lbh dr jam 10 malam tidak akan bisa (hal ini cukup aneh mengingat fungsi atm adl utk memudahkan nasabah bri menarik uang selama 24 jam) tp walaupun agak sedikit aneh, hal ini juga dimaksudkan agar meminimalisir kasus pengisengan mesin atm yg kerap kali menimpa atm bank bri.
3. walaupun pintu masuk mesin atm sudah dikunci, tp bank bri masih melakukan penjagaan ekstra, yaitu dgn menempatkan 2 orang satpam yang berjaga disebelah mesin atm. selain utk menjaga mesin atm yg pintu sdh terkunci agr tdk diisengin org, satpam ini jg punya fungsi sampingan, yaitu utk memberitahu klo ada nasabah yg ingin menggunakan atm bahwa atm telah dikunci....
klo utk penarikan uang melalui teller, bri hanya memberlakukan control sistem yg standar, yaitu:
1. harus mencantumkan buku tabungan, dan
2. membawa fotocopy ktp
Hudy Arif Rivani
C1C008033
Akuntansi A
___________________________________
Action Control Pada Rumah Makan Bakso Malang Ca' Eko
___________________________________
Action control yang saya contohkan disini adalah PEMBATASAN PERILAKU (BEHAVIORAL CONSTRAINTS)
Diasumsikan semua karyawan memilki tingkat pendidikan yang hampir sama.
Pada rumah makan bakso malang yang beralamat di jalan HR Bunyamin ini merupakan rumah makan cabang yang berbasiskan franchaise. Rumah makan ini memiliki dasar manajemen yang dipusatkan pada satu titik. semua peraturan dan manajemen pada perusahaan franchaise berdasarkan manajemen pusat seperti franchaise pada umumnya.
Setiap karyawan harus datang pada pukul 8 pagi, karyawan tidak boleh datang terlambat atau akan di kenai sangsi, karena manajer atau orang yang dipercaya memegang rumah makan tsb sudah hadir, dan bila karyawan terlambat akan dikenai sangsi. begitu pula karyawan pada shift kedua, yaitu pukul 4 sore, karyawan shift 1 tidak boleh pulang sebelum karyawan shift 2 siap bekerja.
karyawan dalam melaksanakan tugasnya tidak boleh memegang Handphone, duduk di tempat duduk pelanggan, melayani pelanggan sambil memegang makanan atau minuman. Rumah makan yang tutup pukul 10 malam ini tidak memperbolehkan karyawanya makan sewaktu jam kerja, kasir juga harus selalu tersenyum kepada pelanggan yang akan membayar.
bahan baku yang diambil juga langsung di kirim dari manajemen bakso Ca' Eko, karena untuk menjaga keaslian bakso khas malang itu. apabila bakso dan bahan-bahan yang lain itu menggunakan bakso biasa, bukan berasan dari manajemen Ca' Eko, maka akan langsung ditegur.
Aulia Permadi
C1C008129
kelas B
The committee
Di dalam sebuah kepanitiaan/organisasi
(baksos, faas, inagurasi, etc) Saya selalu mengikuti dan mengamati prosesnya. Dan di dalam proses itu terdapat suatu pengendalian aktivitas (activity control) yg ada dalam kepanitiaan tersebut. Pengendalian tersebut dimaksudkan supaya semua anggota menjalankan tugas/job desc dengan sebaik baiknya.
Setelah saya amati, pengendalian tersebut berupa behavioral constraints (pembatasan perilaku), preaction review (penelaahan sebelum pekerjaan dilakukan), action accountability (pertanggungjawaban pelaksanaa kerja), dan redundancy (pencadangan).
Dalam tahap awal pembentukan panitia, topman telah membentuk suatu job description yang akan menjadi tugas yang harus dilaksanakan oleh masing-masing divisi. Hal ini mencerminkan suatu behavioral constraints karena tiap divisi hanya menjalankan job desc yang sudah di sepakati pada awal pembentukan panitia. Pada pembuatan proposal juga terdapat biaya yang di mark up, hal ini bertujuan supaya terdapat pencadangan (redundancy) biaya yang bisa diperlakukan sebagai biaya tak terduga/ biaya lain-lain.
Dalam prosesnya, setiap 1 minggu sekali, panitia melakukan rapat pleno dan rapat div, dan sebelum acara dimulai, semua panitia akan mendapat briefing tentang SOP (standar operational prosedure), yang akan menjadi arahan tiap-tiap divisi melakukan tugas pada acara tersebut. Hal ini mencerminkan preaction review yang akan mengendalikan semua divisi agar sesuai dengan yang diharapkan dan apabila terdapat kesalahan, maka ketua panitia dapat langsung memperbaikinya.
Dan dalam proses akhirnya, terdapat evaluasi yang akan mempertanggungjawabkan segala sesuatu yang telah dikerjakan semua divisi. Contohnya adalah divisi bendahara, divisi ini harus mensinkronkan jumlah uang masuk dan keluar sesuai bukti yang sah, divisi yang mengeluarkan dana harus menyerahkan nota/bukti pembayaran kepada bendahara agar dubuat LPJ (laporan pertanggungjawaban) yang diserahkan kepada pihak BEM/fakultas. Hal ini merupakan acction accountability yang ada pada action control.
Thx
Aditya Yudha Pratama
C1C008019
Akuntansi A
Action control yang akan saya contohkan berupa behavioral constraints - Parpol Menjadi Peserta Pemilu
KPU menetapkan persyaratan trhadap parpol yang akan mengikuti Pemilu,antara lain sbb:
1. Partai politik dapat menjadi peserta pemilu setelah memenuhi persyaratan:
a. Berstatus badan hukum sesuai undang-undang tentang partai politik
b. Memiliki kepengurusan di 2/3 (dua pertiga) jumlah provinsi
c. Memiliki kepengurusan di 2/3 (dua pertiga) julmah kabupaten/kota di provinsi yang bersangkutan
d. Menyertakan sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh persen) keterwakilan perempuan pada kepengurusan partai politik di tingkat pusat
e . Memiliki anggota sekurang-kurangnya 1.000 (seribu) orang atau 1/1.000 (satu perseribu) dari jumlah penduduk pada setiap kepengurusan partai politik sebagaimana dimaksud pada huruf b dan huruf c yang dibuktikan dengan kepemilikan kartu tanda anggota
f. Mempunyai kantor tetap untuk kepengurusan sebagaimana pada huruf b dan huruf c
g. Mengajukan nama dan tanda gambar partai politik kepada KPU.
2. Partai politik peserta pemilu pada pemilu sebelumnya dapat menjadi peserta pemilu pada pemilu berikutnya.
Itulah action control behavioral constraints yang dilakukan KPU.
Azizah Try Wulandari
C1C008052
Akuntansi A
Universitas Katolik Indonesia Atmajaya (Unika Atmajaya) baru-baru ini meluncurkan aplikasi e-Learning untuk mahasiswanya, yakni Aplikasi Tracker Ujian Praktik Berbasis File. Aplikasi Tracker Ujian Praktik Berbasis File yang dihasilkan dapat memantau pengerjaan tugas/ujian praktik berbasis file yang diberikan oleh dosen/pengajar kepada mahasiswa. Pemantauan dapat mencatat informasi setiap bagian teks yang dibuat pada aplikasi ini, apakah teks tersebut diketik, cut/copy/paste ataupun dari fasilitas penggantian teks findreplace. Proses pengerjaan per file, yaitu waktu, ukuran file dalam satuan byte dan username yang melakukan proses, juga dapat dipantau. Fasilitas ini dapat membantu dosen dalam memberikan penilaian.
Menurut informasi yang saya dapat dari seorang mahasiswi UNIKA ATMAJAYA fakultas Psikologi bernama Husnaini, penggunaan tracker tersebut digunakan oleh para dosen untuk pemeriksaan tugas. Misalnya dosen mata kuliah A tidak akan meluluskan apabila seorang mahasiswa ketahuan membuat tugas yang diberikan dosen tersebut dengan me-copy paste 100% dari internet. Sehingga, tidak ada mahasiswa/i yang akan membuat tugas yang diberikan dosen dengan me-copy paste dari internet, kecuali jika mahasiswa tersebut mau menyalin 100% bahan tugas dari internet tanpa me-copy paste. Walaupun hanya dalam pengerjaan tugas perkuliahan, penggunaan tracker diharapkan dapat melatih para mahasiswa untuk lebih kreatif dan inovatif . serta dapat menghasilkan mahasiswa yang berkompeten di kemudian hari.
Penggunaan tracker ini diterapkan karena problem sesungguhnya dalam pengembangan pendidikan berbasis TI terletak pada pengajarnya. Sebab, anak-anak sekarang sudah hidup dengan teknologi canggih semenjak mereka lahir. Sementara para pengajar yang berasal dari era yang berbeda masih gugup dengan kehadiran teknologi baru seperti internet. Karenanya, yang perlu diperbaiki adalah kualitas tenaga pengajarnya dan bagaimana membuat para pengajar menjadikan TI sebagai alat pembelajaran yang lebih interaktif. Dan penggunaan tracker, dapat membantu para dosen/pengajar dalam mengendalikan tugas mahasiswa yang dosen/pengajar berikan, sehingga mahasiswa tidak lagi meng-gampangkan tugas yang diberikan oleh dosen dengan hanya me-copy paste 100% dari internet.
ADI SETYO WIBOWO
C1C007110
AKUNTANSI B
Contoh Control Action yang saya ambil adalah :
1. Pada pada saat ujian berlangsung. Terdapat peraturan yang melarang mahasiswa berbuat curang dengan sanksi yang bermacam-macam tergantung universitasnya. Kita ambil contoh 3 Universitas Terbaik di Indonesia. Salah satunya di Universitas Indonesia. Jika ada yang ketahuan berbuat curang dalam bentuk apapun, mahasiswa tersebut langsung diluluskan dalam bentuk "DO" dan fotonya akan dipajang disetiap pintu kelas yang bertuliskan "mahasiswa ini berbuat curang". Di Universitas Gajah Mada jika ada yang berbuat curang tidak tanggung-tanggung langsung vonis "mati". Dalam hal ini mending mati daripada malu. Sedangkan di Universitas Jenderal Soedirman pengawas yang menemukan "kepekan" akan diberi uang Rp 200.000,00 sedangkan yang berdiskusi dengan orang lain akan dicatat dan dimasukkan ke dalam berita acara. Itu peraturannya. Tapi kenyataanya lain. Wallahu a’alam.
2. Di apartemen ada larangan membawa/memelihara binatang peliharaan seperti kucing, anjing , harimau, buaya (mungkin kalau buaya darat boleh kali yaaa),dll. Itu dilakukan supaya penghuni lain tidak terganggu dan lingkungan sekitar menjadi bersih.
3. Di tempat-tempat keramat tidak boleh berbicara sembrono atau berpikiran dan berperilaku tidak benar diharfiahkan mesum. Itu dilarang agar para penunggu tersebut tidak marah dan menjahili orang tersebut. Mohon ditaati bagi yang percaya, bagi yang tidak mohon dicoba.
DENIS DESRIANA
C1C008111
Akuntansi A
Behavioral Constraints Pemain Persib
saya mengambil contoh bagaimana penerapan action control yang diterapkan dalam salah satu tim sepak bola terbaik di indonesia,persib Bandung
dimana terlihat bagaimana antara management dan pelatih saling bersinergi menerapkan suatu pembatasan perilaku (behavioral constraints)
diantara nya :
1.pemain wajib melakukan latihan yang sudah dijdwalkan sebelumya ijin hanya boleh dilakukan dengan alasan untuk kepentingan yang tidak bisa ditinggalkan atau cidera
2.seluruh pemain wajib tingal di mess pemain
3.Pemain wajib tidur tidak lebih dari jam 10 malam.
4.apabila ingin meninggalkan mess pemain harus ijin dengan pelatih ataupun management.
5.pelatih dan pemain wajib mengikuti makan bersama apabila telah dijdwalkan sebelunya.
apabila salah satu point tadi dilanggar maka pemain akan diberikan sangsi maupun teguran yang diberikan oleh management dan pelatih.
Dengan segala fasilitas yang diberikan dan bonus yang sangat besar pemain tidak sewenag-wenang begitu saja memanfaatkan semua bentuk fasilitas namun adanya batasan-batasan yang harus diikuti oleh pemain karena sebelumnya telah terikat kontrak dan perjanjian yang sama-sama telah disetujui.
dengan segala bentuk pembatasan perilaku yang tentunya wajib dilaksanakan oleh pemain.pelatih dan management yang nanti mereka tahu apa saja yang harus mereka kerjakan guna mewujudkan tujuan tim yaitu menjadi juara..Hidup Maung Bandung
Lutfi Daya Avisiana
C1C008013
sebenarnya banyak sekali contoh dari action control yang ada dalam kehidupan sehari-hari. mulai dari rumah, kost-kost-an, sekolah, kampus, tempat kerja/kantor, bahkan di tempat-tempat umum. Salah satu contoh dari action control adalah dalam olahraga Taekwondo yaitu antara pelatih dan atletnya. Pelatih Taekwondo atau biasa disebut Shabum dalam praktik mengajarkan jurus-jurus selain memberi contoh secara langsung juga mengawasi/mengontrol atlet-atletnya agar mempraktikkan jurus-jurus yang diajarkan secara benar, jadi tidak asal pukul atau tending saja. Selain itu, Shabum juga terkadang menjadi Coach untuk murid/atletnya dalam suatu event pertandingan kejuaraan. Shabum akan memantau dan memberi arahan pada atletnya agar dia bisa bertahan dan menyerang secara tepat dengan memanfaatkan celah-celah kelemahan lawan.
Contoh lainnya yang saya lihat yaitu di suatu sore saat saya pulang dari kampus, kadang saya melihat teman-teman marching band berlatih rutin di area rektorat. Mereka berlatih per grup berdasar jenis alat musik yang dimainkan. Kadang saya terkagum-kagum dengan mereka yang bisa bermain dengan harmonis di saat pentas. Salah satunya adalah grup bendera, mereka berlatih terpisah dari grup yang memainkan alat musik. Pelatih memandu mereka untuk mengikuti gerakan-gerakannya, setelah itu saat pelaksanaannya mereka dituntut untuk bisa menciptakan gerakan yang kompak dan harmonis dengan musik marching band yang dimainkan agar terlihat indah.
Asad Hizbullah
C1C008024
Akuntansi A
Saya akan mencontohkan salah satu bentuk dari action control yang sudah diterapkan oleh Balai Taman Nasional Gunung Ciremai kabupaten Kuningan mengenai prosedur pendakian Taman Nasional Gunung Ciremai. Action control tersebut diterapkan guna mencegah terjadinya suatu hal yang dapat merugikan dirinya sendiri atau pun pihak pengelola Taman Nasional Gunung Ciremai. Adapun bentuk dari action control tersebut yaitu melalui prosedur yang harus ditaati oleh semua orang yang akan melakukan pendakian, antara lain :
- Menyerahkan fotokopi identitas diri (ktp/sim/kartu pelajar/sim)
- Bagi yang berusia <17 tahun disamping menyerahkan fotokopi identitas diri juga harus menyertakan Surat Izin Orang tua/wali dilengkapi dengan fotokopi identitas orang tua/wali
- Setiap kelompok pendaki minimal beranggotakan 3 orang
- Membayar karcis masuk dan asuransi di tempat yang sudah ditunjuk oleh Balai Taman Nasional Gunung Ciremai
Untuk meminimalisir kecelakaan yang kerap terjadi pada para pendaki, mereka diberikan arahan oleh petugas perizinan di pos pendakian. Pos pendakian yang telah ditetapkan oleh Balai Taman Nasional Gunung Ciremai terbagi dalam 3 tempat, dimana 2 tempat berada kabupaten Kuningan yaitu Linggarjati dan Palutungan serta 1 tempat lagi berada di kabupaten Majalengka. Pelayanan di pos pendakian dilakukan setiap hari mulai pukul 08.00-15.00. Petugas mengarahkan pada para pendaki agar menjaga kelestarian alam, artinya tidak boleh merusak atau mengganggu kestabilan lingkungan. Misalnya saja banyak para pendaki yang bunga edelweiss. Untuk mencegah hal ini terjadi petugas biasanya melakukan pemeriksaan, pendaki yang selesai melakukan pendakian diwajibkan menyerahkan seluruh barang bawaannya ke pos pendakian. Apabila dalam tas pendaki ditemukan bunga edelweiss, pendaki wajib menyerahkannya pada petugas. Dan untuk mengawasi pendaki yang sedang melakukan pendakian, petugas pun melakukan patroli di bagian yang strategis. Hal ini selain untuk membantu para pendaki yang membutuhkan pertolongan, juga untuk mengawasi pendaki apabila melanggar ketentuan.
M Naufal ismail
C1C008086
Akuntansi B
saya akan memberi contoh behavioral constraints yang terjadi di warnet dekat kosan. Warnet ini tidak diperbolehkan untuk merokok, dan siapa saja yang merokok di dalam warnet ini akan dikenakan denda sebesar 30 ribu per batang.Di setiap pc yang mereka punya, dipasangi kunci dan gembok agar komponen internalnya tidak dicuri.Tidak seperti warnet kebanyakan,di dalam warnet ini pun mempunyai jarak yang cukup lebar dengan pc client disebelahnya, hanya dibatasi sekat pendek tanpa pintu, yang dimaksudkan agar tidak ada pengunjung yang melakukan perbuatan tidak baik didalamnya. Selain itu untuk contoh redundancy, komponen hardware pc admin dilengkapi dengan UPS, yang berfungsi sebagai cadangan daya apabila listrik tiba - tiba mati, sehingga pc admin mengetahui dengan pasti jumlah bill pc client - clientnya serta membackup data - data yang penting bagi warnet itu sendiri.
PRABOWO ADI SAPUTRO
C1C008071
AKUNTANSI A
Action control juga terjadi di dunia kedokteran...
Di dunia kedokteran, ada sebuah action control yang biasanya dilakukan oleh para calon ibu dengan bantuan seorang dokter dan alat yang disebut USG. USG adalah singkatan dari ultrasonografi. Yaitu suatu alat yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi yang dipancarkan oleh suatu penjejak (yang disebut transduser) pada suatu organ yang diperiksa. Dengan hasil USG tersebut calon ibu dapat mengawasi dan mengendalikan keadaan jabang bayinya melalui informasi dari dokter.
Contoh : Pada suatu hasil pemeriksaan USG, diketahui jabang bayi dalam keadaam sungsang. Dari hasil tersebut, calon ibu dapat mengetahui keadaan jabang bayi yang sesungguhnya, dan dapat mengambil tindakan sesuai instruksi dari dokter (mengikuti senam hamil, contohnya). Jadi action control bukan hanya terjadi dalam suatu organisasi, tetapi juga dapat dilakukan melalui alat-alat kedokteran semisal rontgen, CT-scan, dll.
Action control di PT. POLYTRON KUDUS
Sesuai dengan cerita yang pernah saya dengar dari temen saya yang bekerja di PT. POLYTRON, di sana diterapkan sebuah action control pada para karyawannya saat mereka akan keluar dari dalam pabrik (baik saat pulang/ makn siang). Jadi di sana ada bagian yang namanya bagian penggeledahan, tugasnya yaitu menggeledah setiap karyawan yang akan keluar dari ruang produksi pabrik dari atas rambut sampai kaki. Apakah mereka membawa keluar (mencuri) komponen-komponen yang ada di dalam pabrik atau tidak? Penggeledahan itu selain memakai tangan juga memakai detektor. Jadi ketahuan apabila karyawan mengambil komponen dari dalam pabrik. Seandainya tertangkap ada yang menganbi, pihak managemen pabrik tidak sungkan-sungkan mengeluarkan karyawan tersebut. Hal ini untuk mengendalikan perilaku karyawannya dari perbuatan-perbuatan yang tidak dikehendaki oleh managemen pabrik.
Action Control yang diterapkan PT. Angkasa Pura di Bandara-bandara Indonesia.
Sesuai dengan pengalaman saya di bandara, setiap akan check-in para penumpang harus melewati detektor dan menaruh barang bawaannya di sebuah mesin berjalan yang bernama X-ray. Detektor dan mesin X-ray itu dimaksudkan untuk mendeteksi agar para penumpang tidak membawa barang berbahaya seperti bom, Narkoba, senjata, dan barang yang dapat digunakan untuk kejahatan. Itu semua dilakukan PT. Angkasa Pura untuk mengawasi perilaku penumpang yang akan check-in ke bandara, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan oleh perusahaan. Jika ada yang ketahuan membawa barang berbahaya, maka akan segera diberitahudan ditindak oleh petugas keamanan bandara.
PRABOWO ADI SAPUTRO
C1C008071
AKUNTASI A
Action control juga terjadi di dunia kedokteran...
Di dunia kedokteran, ada sebuah action control yang biasanya dilakukan oleh para calon ibu dengan bantuan seorang dokter dan alat yang disebut USG. USG adalah singkatan dari ultrasonografi. Yaitu suatu alat yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi yang dipancarkan oleh suatu penjejak (yang disebut transduser) pada suatu organ yang diperiksa. Dengan hasil USG tersebut calon ibu dapat mengawasi dan mengendalikan keadaan jabang bayinya melalui informasi dari dokter.
Contoh : Pada suatu hasil pemeriksaan USG, diketahui jabang bayi dalam keadaam sungsang. Dari hasil tersebut, calon ibu dapat mengetahui keadaan jabang bayi yang sesungguhnya, dan dapat mengambil tindakan sesuai instruksi dari dokter (mengikuti senam hamil, contohnya). Jadi action control bukan hanya terjadi dalam suatu organisasi, tetapi juga dapat dilakukan melalui alat-alat kedokteran semisal rontgen, CT-scan, dll.
Action control di PT. POLYTRON KUDUS
Sesuai dengan cerita yang pernah saya dengar dari temen saya yang bekerja di PT. POLYTRON, di sana diterapkan sebuah action control pada para karyawannya saat mereka akan keluar dari dalam pabrik (baik saat pulang/ makn siang). Jadi di sana ada bagian yang namanya bagian penggeledahan, tugasnya yaitu menggeledah setiap karyawan yang akan keluar dari ruang produksi pabrik dari atas rambut sampai kaki. Apakah mereka membawa keluar (mencuri) komponen-komponen yang ada di dalam pabrik atau tidak? Penggeledahan itu selain memakai tangan juga memakai detektor. Jadi ketahuan apabila karyawan mengambil komponen dari dalam pabrik. Seandainya tertangkap ada yang menganbi, pihak managemen pabrik tidak sungkan-sungkan mengeluarkan karyawan tersebut. Hal ini untuk mengendalikan perilaku karyawannya dari perbuatan-perbuatan yang tidak dikehendaki oleh managemen pabrik.
PRABOWO ADI SAPUTRO
C1C008071
AKUNTANSI A
Action control di PT. POLYTRON KUDUS
Sesuai dengan cerita yang pernah saya dengar dari temen saya yang bekerja di PT. POLYTRON, di sana diterapkan sebuah action control pada para karyawannya saat mereka akan keluar dari dalam pabrik (baik saat pulang/ makn siang). Jadi di sana ada bagian yang namanya bagian penggeledahan, tugasnya yaitu menggeledah setiap karyawan yang akan keluar dari ruang produksi pabrik dari atas rambut sampai kaki. Apakah mereka membawa keluar (mencuri) komponen-komponen yang ada di dalam pabrik atau tidak? Penggeledahan itu selain memakai tangan juga memakai detektor. Jadi ketahuan apabila karyawan mengambil komponen dari dalam pabrik. Seandainya tertangkap ada yang menganbi, pihak managemen pabrik tidak sungkan-sungkan mengeluarkan karyawan tersebut. Hal ini untuk mengendalikan perilaku karyawannya dari perbuatan-perbuatan yang tidak dikehendaki oleh managemen pabrik.
Action Control yang diterapkan PT. Angkasa Pura di Bandara-bandara Indonesia.
Sesuai dengan pengalaman saya di bandara, setiap akan check-inpara penumpang harus melewati detektor dan menaruh barang bawaannya di sebuah mesin berjalan yang bernama X-ray. Detektor dan mesin X-ray itu dimaksudkan untuk mendeteksi agar para penumpang tidak membawa barang berbahaya seperti bom, Narkoba, senjata, dan barang yang dapat digunakan untuk kejahatan. Itu semua dilakukan PT. Angkasa Pura untuk mengawasi perilaku penumpang yang akan check-in ke bandara, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan oleh perusahaan. Jika ada yang ketahuan membawa barang berbahaya, maka akan segera diberitahudan ditindak oleh petugas keamanan bandara.
Riki Nugraha
C1C008130
Akuntansi A
Action control yang akan saya contohkan yaitu action control di home industry rotan di sekitar daerah tempat tinggal saya di kab Cirebon. Dulu ketika saya masih smp industri tersebut masih banyak tapi sayang sekarang industri tersebut banyak yang mengalani kebangkrutan. Home industri tersebut menghasilkan kerajinan tangan berupa anyaman berbentuk kranjang. Home industri tesebut memiliki 3-5 pegawai. Pegawai yang bekerja di home industry tersebut tidak tetap/silih berganti. Ketika para pegawai melakukan aktivitas menganyam dan membuat kerangka anyaman, pemilik home industri tersebut biasanya melakukan pengawasan. Pengawasan tersebut dilakukan untuk mengoreksi apabila pegawai melakukan kesalahan menganyam dan membuat kerangka anyaman, kemudian pemiliknya memberitahukan contoh anyaman yang benar. menurut teman saya yang pernah bekerja di salah satu tempat home industri, apabila ada pegawai baru yang masuk, pemilik menunjuk pegawai lama untuk mengajarkan secara singkat cara menganyam dan cara membuat kerangka anyaman yang benar.
Ainunnisa Sekar Moktashari
C1C008088
Akuntansi A
Action Control
Behavioral Constraints
1. Physical constraints :
a. Pada UKM berbasis Islam, para pengurusnya terutama, sangat diharapkan untuk menjadi figure yang membawa nama baik organisasai dan ideologi yang dianut,serta menjadi contoh bagi anggota dan masyarakat, maka para pengurus dari organisasi tersebut diikat dengan peraturan :
- tidak boleh berpacaran, jadi apabila ada pria atau wanita dari anggota organisasi tersebut yang hendak berkenalan (ta'aruf) dengan lawan jenis, dengan orientasi hendak menikah harus mengajak orang ketiga yang dipercaya untuk menemani sehingga tidak terjadi fitnah.
- tidak boleh berboncengan dengan lawan jenis yang bukan muhrim
- ada sekat saat melakukan pertemuan
contoh di dalam kantor sekretariatnya terdapat tirai yang menjadi sekat/ batas antara area pria dan wanita sehingga diharap terjaga pandangan dan syariat yang dijunjung.
- dalam berpakaian sesuai syariat
jadi termasuk penampilan mereka sehari-hari pun tidak bertentangan dengan ideologi yang dianut, pria dan wanita menutup aurat dan berpakaian sopan.
b. Contoh lain misal pada beberapa indekos yang tidak ada ibu/bapak kos dalam satu tempat, mereka menerapkan peraturan, misal untuk indekos putri, mereka dilarang membawa masuk tamu pria ke kamar dan hanya boleh di teras rumah saja, itu pun ada batasan waktu untuk bertamu ( tidak boleh lebih dari jam 21.00)
2. Administrative behavioral constraints
- bioskop teater 4 dan juga diskotek (hanya untuk usia 17 tahun ke atas atau klub malam
dimana terdapat petugas penjaga yang "menyeleksi" pengunjung yang diperbolehkan masuk. Misal ada seorang pemuda yang suspected masih di bawah 17 tahun, wajib menunjukkan kartu ideentitas (KTP mereka) bila tidak, mereka dilarang masuk
- peraturan minum minuman keras di Amerika dimana pemuda di bawah usia 20 tahun dilarang minum minuman keras.
- pada Syarat untuk Mencalonkan diri menjadi anggota DPR/DPRD/DPD:
1. Warga Negara Indonesia / WNI
2. Berumur / Berusia Minimal 21 Tahun
3. Bertempat Tinggal di Wilayah NKRI (Negara Kesatuan Repubik Indonesia)
4. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
5. Minimal Tamat / Lulus SMA atau sederajat
6. Setia kepada Pancasila, UUD 1945 dan Cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945
7. Sehat Jasmani dan Rohani
8. Bersedia bekerja penuh waktu / full time
9. Terdaftar sebagai pemilih pada pemilu
10. Anggota Parta Politik
11. Siap bersedia tidak praktek notaris, akuntan dan advokat
12. Pegawai / Anggota PNS, TNI, Polri, BUMN, BUMD harus mengundurkan diri
13. Bersedia tidak rangkap jabatan negara, badan negara, bumd dan bumn
14. Tidak pernah masuk penjara dengan ancaman pidana lima tahun atau lebih
15. Dicalonkan di satu lembaga perwakilan dan satu daerah pemilihan
16. Cakap berbicara, menulis dan membaca dalam Bahasa Indonesia
17. Bisa Membaca Al-Quran (khusus caleg lokal NAD)
- Sumber : UU Nomor 10 / 2008 Republik Indonesia
Khalim Masngudi
C1C008069
Akuntansi B
Bentuk action control melalui behavioral Constraints
Action Control melaui pembatasan perilaku dapat dilihat di lingkungan sekitar kita.Misal,para pengguna jasa ATM.Untuk dapat melakukan transaksi ,mereka harus menggunakan pasword untuk membuka akses informasi,sehingga mereka bisa melakukan transaksi yang mereka inginkan.
Preaction Review
Bentuk action control ini bisa dilihat dalam perusahan Jenagn Jacket.Manager sekaligus pemilik perusahaan sering memberikan pengarahan langsung kepada karyawan dalam bekerja,sehingga karyawan tahu apa yang harus mereka kerjakan.
Ainunnisa Sekar Moktashari
C1C008088
Akuntansi A
Action Control
Behavioral Constraints
1. Physical constraints :
a. Pada UKM berbasis Islam, para pengurusnya terutama, sangat diharapkan untuk menjadi figure yang membawa nama baik organisasai dan ideologi yang dianut,serta menjadi contoh bagi anggota dan masyarakat, maka para pengurus dari organisasi tersebut diikat dengan peraturan :
- tidak boleh berpacaran, jadi apabila ada pria atau wanita dari anggota organisasi tersebut yang hendak berkenalan (ta'aruf) dengan lawan jenis, dengan orientasi hendak menikah harus mengajak orang ketiga yang dipercaya untuk menemani sehingga tidak terjadi fitnah.
- tidak boleh berboncengan dengan lawan jenis yang bukan muhrim
- ada sekat saat melakukan pertemuan
contoh di dalam kantor sekretariatnya terdapat tirai yang menjadi sekat/ batas antara area pria dan wanita sehingga diharap terjaga pandangan dan syariat yang dijunjung.
- dalam berpakaian sesuai syariat
jadi termasuk penampilan mereka sehari-hari pun tidak bertentangan dengan ideologi yang dianut, pria dan wanita menutup aurat dan berpakaian sopan.
b. Contoh lain misal pada beberapa indekos yang tidak ada ibu/bapak kos dalam satu tempat, mereka menerapkan peraturan, misal untuk indekos putri, mereka dilarang membawa masuk tamu pria ke kamar dan hanya boleh di teras rumah saja, itu pun ada batasan waktu untuk bertamu ( tidak boleh lebih dari jam 21.00)
2. Administrative behavioral constraints
- bioskop teater 4 dan juga diskotek (hanya untuk usia 17 tahun ke atas atau klub malam
dimana terdapat petugas penjaga yang "menyeleksi" pengunjung yang diperbolehkan masuk. Misal ada seorang pemuda yang suspected masih di bawah 17 tahun, wajib menunjukkan kartu ideentitas (KTP mereka) bila tidak, mereka dilarang masuk
- peraturan minum minuman keras di Amerika dimana pemuda di bawah usia 20 tahun dilarang minum minuman keras.
- pada Syarat untuk Mencalonkan diri menjadi anggota DPR/DPRD/DPD:
1. Warga Negara Indonesia / WNI
2. Berumur / Berusia Minimal 21 Tahun
3. Bertempat Tinggal di Wilayah NKRI (Negara Kesatuan Repubik Indonesia)
4. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
5. Minimal Tamat / Lulus SMA atau sederajat
6. Setia kepada Pancasila, UUD 1945 dan Cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945
7. Sehat Jasmani dan Rohani
8. Bersedia bekerja penuh waktu / full time
9. Terdaftar sebagai pemilih pada pemilu
10. Anggota Parta Politik
11. Siap bersedia tidak praktek notaris, akuntan dan advokat
12. Pegawai / Anggota PNS, TNI, Polri, BUMN, BUMD harus mengundurkan diri
13. Bersedia tidak rangkap jabatan negara, badan negara, bumd dan bumn
14. Tidak pernah masuk penjara dengan ancaman pidana lima tahun atau lebih
15. Dicalonkan di satu lembaga perwakilan dan satu daerah pemilihan
16. Cakap berbicara, menulis dan membaca dalam Bahasa Indonesia
17. Bisa Membaca Al-Quran (khusus caleg lokal NAD)
- Sumber : UU Nomor 10 / 2008 Republik Indonesia
Ainunnisa Sekar Moktashari
C1C008088
Akuntansi A
Action Control
Behavioral Constraints
1. Physical constraints :
a. Pada UKM berbasis Islam, para pengurusnya terutama, sangat diharapkan untuk menjadi figure yang membawa nama baik organisasai dan ideologi yang dianut,serta menjadi contoh bagi anggota dan masyarakat, maka para pengurus dari organisasi tersebut diikat dengan peraturan :
- tidak boleh berpacaran, jadi apabila ada pria atau wanita dari anggota organisasi tersebut yang hendak berkenalan (ta'aruf) dengan lawan jenis, dengan orientasi hendak menikah harus mengajak orang ketiga yang dipercaya untuk menemani sehingga tidak terjadi fitnah.
- tidak boleh berboncengan dengan lawan jenis yang bukan muhrim
- ada sekat saat melakukan pertemuan
contoh di dalam kantor sekretariatnya terdapat tirai yang menjadi sekat/ batas antara area pria dan wanita sehingga diharap terjaga pandangan dan syariat yang dijunjung.
- dalam berpakaian sesuai syariat
jadi termasuk penampilan mereka sehari-hari pun tidak bertentangan dengan ideologi yang dianut, pria dan wanita menutup aurat dan berpakaian sopan.
b. Contoh lain misal pada beberapa indekos yang tidak ada ibu/bapak kos dalam satu tempat, mereka menerapkan peraturan, misal untuk indekos putri, mereka dilarang membawa masuk tamu pria ke kamar dan hanya boleh di teras rumah saja, itu pun ada batasan waktu untuk bertamu ( tidak boleh lebih dari jam 21.00)
NANDA APRILIANI P
C1C008074
AKUNTANSI B
Banyak contoh penerapan action control dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya dalam perusahaan tapi bisa juga ditemui di lingkungan keluarga, sekolah atau lingkungan lainnya. Contoh di lingkungan sekolah adalah pada saat ujian nasional atau ujian sekolah. Di mana tiap kelas terdapat tim pengawas yang siap mengontrol atau mengawasi siswa-siswa dalam mengerjakan soal-soal ujian nasional ataupun ujian sekolah. Dalam kasus ini para pengawas bisa langsung mengawasi gerak-gerik siswa dalam menempuh ujian, sehingga pada saat siswa terlihat hendak melakukan kesalahan atau pelanggaran pengawas tersebut bisa langsung menegurnya agar tidak sampai terjadi pelanggaran. Ini termasuk preaction review. Sedangkan apabila siswa tersebut sudah terlihat melakukan pelanggaran maka pengawas bisa langsung memberinya hukuman, ini termasuk contoh action control terutama untuk jenis action accountability.
SUHARNI
C1C008009
AKUTANSI A
Action Control di Departemen Keuangan BEM FE UNSOED
Tahun ini saya mengikuti organisasi BEM FE UNSOED sebagai Staff Departemen Keuangan. Departemen Keuangan merupakan departemen yang memiliki tugas dan fungsi membangun pengelolaan keuangan yang rapi, transparan dan bertanggung jawab. Mengoptimalkan penyaluran dana kemahasiswaan dari fakultas ke elemen Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi (KMFE) sesuai kebutuhan. Setiap hari senin dan kamis, kami standby di sekre BEM untuk menerima presentasi proposal dan laporan pertanggungjawaban kegiatan dari mahasiswa Fakultas Ekonomi. Setiap tanggal 20 ditiap bulannya, kami menyusun pengajuan dana kegiatan mahasiswa ke fakultas berdasarkan proposal yang diajukan. Kemudian fakultas akan memproses pengajuan dana tersebut. Setelah dana yang diajukan cair, kami harus membuat transparansi realisasi dana dari fakultas sebagai bentuk pertanggungjawaban kami kepada Keluarga Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan pihak Birokrat Fakultas Ekonomi (Bagian Keuangan) sebagai pemberi dana. Transparansi realisasi dana tersebut harus kami informasikan melalui mading-mading di kampus. Ketentuan-ketentuan seperti itu terdapat pada AD/ART BEM FE UNSOED yang telah disepakati bersama oleh Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Ekonomi (KMFE) sehingga aturannya sudah jelas. Disinilah letak action accountability yang diterapkan oleh Departemen Keuangan BEM FE bahwa dalam suatu organisasi, seseorang harus bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakannya sesuai tugas dan fungsinya masing-masing.
Yanar Maykanisa A.
C1C008094
Akuntansi B
Saya akan memberikan dua contoh untuk Action Control:
1. Pertama saya akan memberikan contoh tentang Pre Action Control. Di rumah, ayah saya memberikan petunjuk untuk penggunaan printer. Selain karena agar penggunaannya baik, adik saya yang masih SD juga bisa melakukannya. Di tata cara penggunaan print terdapat penjelasan-penjelasan tentang cara menggunakan dan termasuk juga bagaimana kita mengganti tinta jika tinta habis. Ayah juga menambahkan, kalau kita sampai salah langkah, itu akan membuat printer tidak awet. Dalam hhal ini, preaction control yang dilakukan Ayah dimaksudkan agar kita tau cara penggunaan printer yang baik dan benar.
2. Contoh kedua, yaitu tentang Action Accountability. Apa yang kita lakukan tentu ada resiko dan tanggung jawab. Dalam hal ini saya mencontohkan tentang Salon yang saya miliki. Chapster saya pernah berlaku kurang baik terhadap pelanggan. Pelanggan itu akhirnya komplain kepada saya dan dia akhirnya tidak mau menggunakan jasa salon saya lagi walaupun saya sudah meminta maaf dan memberikan ganti rugi. Akhirnya saya memberikan sanksi kepada chapster saya. Chapster saya akhirnya menerima resiko atas apa yang dia lakukan dan bertanggung jawab atas hilangnya satu pelanggan. Hal itu memberikan pelajaran untuk lebih meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan.
Rizma Dhuhanti Ardintyasiwi
C1C008073
Akuntansi B
Action control dilakukan karena kita menginginkan tercapainya suatu goal atau tujuan. Saya mengambil suatu contoh di lingkungan kampus UNSOED, terdapat banyak sekali action control yang dilakukan untuk menciptakan mahasiswa yang tidak hanya berilmu saja tapi juga bermoral. Salah satunya adalah masalah kedisiplinan dalam absensi. Dewasa ini banyak sekali taktik nakal yang dilakukan oleh mahasiswa untuk memenuhi absensi di kelas. Banyak mahasiswa yang meminta tolong kepada salah satu teman sekelas untuk menandatangani kolom absennya. Dalam hal ini, ternyata banyak dosen yang sudah melakukan action untuk mengontrol hal tersebut agar tidak menjadi semakin biasa bagi mahasiswa. Yaitu dengan memanggil ulang nama mahasiswa-mahasiswanya yang hadir sesuai dengan daftar hadir yang sudah beredar sebelumnya di setiap akhir pertemuan kuliah. Melalui hal itu dosen dapat mengetahui jika terdapat tanda tangan tanpa empunya di kelas. Selain dapat mengetahui kecurangan yang terjadi dan memberikan punishment sebagai traumatic effect kepada yang bersangkutan (baik yang menandatangani maupun ditandatangani), tindakan ini dapat menjadi pembelajaran bagi mahasiswa lain sehingga tidak akan ada lagi mahasiswa yang berani mencoba berbuat curang dalam hal absensi di kelas.
TRI SUWISTI
C1C008085
AKT B
Penerapan Action Control di Pantai WidaraPayung
Action Control bisa diterapkan dimana saja, tidak mesti harus diterpakan pada sebuah perusahaan. Dalam hal ini saya akan mencontohkan Action Control pada tempat pariwisata, khususnya dipantai widara payung cilacap. Tujuan utama dari Action Control ini agar orang-orang yang berkunjung dipantai widara payung aman dan selamat dari bahaya tenggelam. Action control yang bisa diterapkan dipantai dengan member i tanda-tanda atau plang yang bertuliskan “dilarang mandi” atau “dilarang berenang melebihi 5 meter dari bibir pantai”. Selain hal tersebut diperlukan juga penjaga pantai (baywatch)yang selalu siap siaga mengawasi keadaan pengunjung, jika sewaktu-waktu ada yang tenggelam. Seorang Baywatch harus dibekali dengan keterampilan berenang dan peralatan seperti pelampung, dan tabung oksigen. Penerapan action control seperti ini berdampak pada pembatasan-pembatasan perilaku pengunjung ketika berada di pantai. Oleh karena itu action control yang saya contohkan ini termasuk dalam action control behavioral constrain.
NANDA APRILIANI P
C1C008074
AKUNTANSI B
Contoh penerapan action control adalah di lingkungan lembaga pemasyarakatan (LAPAS). Seperti kita ketahui bahwa narapidana-narapidana atau yang lebih sering kita sebut dengan napi selalu mendapatkan tugas harian, misalnya membersihkan lingkungan lapas. Dalam mengerjakan tugas hariannya tersebut, para napi selalu dikontrol atau diawasi oleh seorang penjaga lapas. Pengawas di sini bertugas untuk memastikan apakah para napi yang mendapatkan tugas untuk membersihkan lapas menjalankan tugasnya dengan baik atau tidak. Sehingga jika terlihat ada napi yang bermalas-malasan atau bahkan tidak mengerjakan tugas, pengawas bisa langsung menegurnya atau memberinya hukuman sesuai dengan peraturan yang berlaku.
RINI DWI LESTARI
C1C008087
Akuntansi B
Contoh Action Control
1. Behavioral Constraints
Pemasangan gelang sebagai tanda pengenal di area Fun Kids Moro. Pemakaian gelang pada anak-anak yang memasuki area Fun Kids ini bertujuan agar tidak sembarangan orang dapat memasuki area permainan dengan tidak membeli tiket. Apabila anak-anak yang telah dipasang gelang tersebut keluar selama masih dalam kawasan moro dapat kembali masuk. Di gelang tertera waktu dan tanggal dimana tiket tersebut dibeli.
2. Preaction Review
Pembuatan Standard Operating Procedure (SOP) pada setiap kegiatan. Jika akan diadakan suatu kegiatan baik kegiatan di perusahaan maupun kegiatan-kegiatan yang bersifat social yang melibatkan suatu kepanitiaan pasti terlebih dahulu dibuat SOP sebagai pedoman kerja. SOP dirancang bersama-sama antara bawahan dan atasan yang kemudian dikomunikasikan di dalam forum untuk mendapatkan persetujuan dari semua lini yang terlibat.
3. Action Accountability
Di toko-toko barang pecah maupun toko barang elektronik belah sering kita mendapati suatu tulisan yaitu “merusak berarti membeli”. Dari tulisan inilah pihak pengelola toko melakukan action control bentuk pertanggungjawaban kepada pelanggan. Dengan adanya tulisan ini diharapkan para pelanggan yang datang ke toko akan lebih berhati-hati dalam melihat-lihat karena apabila mereka merusak barang dagangan maka mereka wajib untuk membayarnya sesuai harga.
4. Redundancy
Seperti halnya pada tim sepak bola yang selalu menyediakan pemain cadangan. Hal ini dilakukan apabila pemain inti mengalami cedera maka pemain cadangan bisa diturunkan untuk menggantikan pemain inti yang mengalami cedera tersebut. Sehingga semua tugas dapat dilaksanakan dengan baik dengan kata lain tidak ada kekosongan pemain.
PASKARINA DWI PRASETYANI
C1C008016
AKUNTANSI A
Action Control di LBPP LIA Purwokerto
Sebagai salah satu siswa LBPP Lia Purwokerto, saya mengamati adanya action control di lembaga tersebut khususnya yang diterapkan kepada seluruh siswa, antara lain :
1.Siswa yang terlambat 30 menit atau lebih diijinkan mengikuti pelajaran, akan tetapi dicatat sebagai tidak hadir.
2.Siswa yang tidak hadir berturut-turut 3 sesi atau lebih diharuskan melapor dan meminta absentee permit pada guru kelas untuk dapat mengikuti sesi berikutnya. Namun siswa akan terlebih dahulu diuji secara lisan pelajaran yang tidak diikuti.
3.Siswa yang tidak hadir lebih dari 6 sesi tidak diperkenankan mengikuti promotion test (tes kenaikan).
Peraturan-peraturan tersebut terdapat secara tertulis di buku peraturan kursus yang dimiliki oleh setiap siswa. Dengan adanya peraturan tersebut, maka terdapat behavioral constraints dalam LBPP LIA. Para siswa akan mematuhi peraturan tersebut, sehingga mereka tidak akan seenaknya sendiri tidak menghadiri sesi. Saya juga melihat penerapan action control di LBPP LIA sangat sukses. Terbukti dengan besarnya presentase kehadiran setiap murid di setiap term.
Noor Matiin Yunita
C1C007006
Akuntansi A
Action Control yang saya ambil adalah tentang BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)
Sesuai visi dan misi dari BPOM yaitu :
Visi
Obat dan Makanan terjamin Aman Bermanfaat, dan bermutu
Misi
Melindungi Masyarakat dari Obat dan Makanan yang berisiko terhadap Kesehatan.
Maka dari itu BPOM melakukan action control, terutama kepada produsen/ penjual, seperti pemeriksaan terhadap tanggal kadaluarsa, pemeriksaan kandungan yang ada dalam produk makanan dan obat yang dipasarkan. BPOM juga mengeluarkan surat peringatan (Public Warning) dengan tujuan memberikan informasi kepada konsumen maupun produsen itu sendiri atas apa yang tidak seharusnya dikonsumsi.
Dan action control berikutnya yang dilakukan atas masih adanya penemuan makanan dan obat yang masuk dalam Public Warning dipasaran adalah penyitaan atas produk-produk berbahaya tersebut.
Nama : Catur Haryati
NIM : C1C008119
Saya mengambil contoh bengkel YAMAHA MATARAM SAKTI Purbalingga sebagai contoh action control. Seringkali pelanggan komplain tentang pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Untuk meminimalisir hal tersebut, YAMAHA MATARAM SAKTI mendesain bengkelnya dengan memberikan sekat yang menggunakan kaca antara ruang tunggu pelanggan dengan tempat servis. Sehingga disini pelanggan dapat melihat dengan jelas motornya yang sedang diservis. Apabila penyervis melakukan kesalahan atau kekeliruan dalam menyervis motornya, maka pelanggan dapat langsung menegurnya. Dan bengkel dapat menunjukkan atau memperlihatkan kepada pelanggan mengenai kinerjanya yang sungguh-sungguh.
Nama: Muhammad Aditya Abdillah
NIM: C1C007038
Akuntansi B
Salam sukses..
Action control yang ingin saya contohkan dalam kehidupan nyata hanya berkaitan dengan behavioral constraints (pembatasan perilaku).
1. Untuk action control pertama saya ambil dari kisah di jaman nabi Muhammad SAW. yaitu setelah peristiwa perang badar. Perang badar tejadi pada tahun 2 Hijriah, umat Islam dibawah pimpinan Nabi Muhammad SAW. berhasil mengalahkan orang kafir quraisy yang jumlahnya lebih banyak.
Setelah mengalami kekalahan orang-orang kafir quraisy diperbolehkan oleh nabi Muhammad SAW. tinggal di kota Mekkah, tetapi dengan syarat mereka harus masuk Islam atau setiap setahun sekali harus membayar pajak diri kepada umat islam. Jika tidak mereka akan dibunuh. Action Control yang diterapkan oleh nabi Muhammad SAW. adalah dengan memberlakukan pembayaran pajak diri bagi kafir quraisy yang menolak masuk Islam dan masih ingin tetap tinggal di Mekkah. Dengan adanya pengawasan seperti ini, mereka kafir Quiraisy tidak bisa bertindak semena-mena terhadap umat Islam seperti sebelum perang badar terjadi. Saat itu orang Islam diinjak-injak dan selalu diteror oleh orang kafir Quraisy.
2. Action control yang kedua adalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan merupakan pengalaman yang saya alami.
Ketika saya sedang berkunjung ke rumah saudara di daerah Jakarta Timur, saya dan saudara saya menyempatkan waktu untuk berjalan-jalan menggunakan sepeda motor untuk berkeliling wilayah sekitar komplek. kebetulan rumah saudara saya tidak jauh dari Lapangan terbang Halim Perdana Kusumah. Saat saya dan saudara saya hendak masuk ke komplek Halim perdana Kusumah, saya diberhentikan oleh anggota provost yang sedang berjaga. Mereka menanyakan pada saya dan saudara saya apakah sudah memiliki stiker khusus untuk memasuki wilayah Halim Perdana Kusumah, karena kita belum memilikinya, akhirnya kita diberi pilihan oleh provost tersebut. memebeli stiker dengan harga Rp. 70.000 atau dilarang masuk komplek Halim Perdana Kusumah. Disini terlihat bahwa action control yang dilakukan oleh satuan pengaman komplek Halim Perdana Kusumah dengan cara mngecek setiap kendaraan yang memiliki stiker khusus untuk memasuki wilayah komplek. Jadi apabila ada yang tidak memiliki stiker khusus tersebut, maka tidak diperbolehkan masuk wilayah komplek Halim Perdana Kusumah.
Dian Candra Dewi
C1C008083
Kelas B
Regulasi MotoGP 2010(Contoh Action Accountability)
Krisis finansial yang melanda dunia memaksa berbagai pihak untuk mengencangkan ikat pinggang agar tetap eksis. Hal serupa juga terus dilakukan pada MotoGP agar balapan motor paling bergengsi tersebut bisa bertahan.
Pihak Dorna sebagai penyelenggara motoGP membuat 6 regulasi baru. Salah satu regulasi yang penting adalah penggunaan mesin yang sekarang dibatasi hanya menggunakan 5 mesin dalam 8 balapan terakhir, larangan menggunakan suspensi elektronik dan hanya ada dua uji coba selama musim balapan berlangsung.
Selain bertujuan untuk mengurangi pengeluaran tim,tujuan lain dari regulasi baru ini adalah untuk membatasi tim pabrikan (tim-tim besar, dengan budget besar)agar tidak menggunakan mesin "semaunya" (rusak ganti-rusak ganti), padahal pada tim satelit (tim-tim dengan budget terbatas) tidak bisa melakukan hal yang sama. Hal tersebut dapat mencegah kesenjangan antara tim pabrikan dan tim satelit sehingga tim satelit juga memiliki kesempatan yang sama untuk memenangkan balapan.
Jika ada yang melanggar regulasi ini, maka hukuman telah menanti. Bagi yang tak memedulikan aturan tentang mesin MotoGP, maka mereka (pebalap dan pabrikan) akan mendapat potongan poin sebanyak 10 angka.
itulah yang dapat saya contohkan mengenai action control atau lebih tepat action accountability.
MARYANI
C1C008007
AKUNTANSI A
Salah satu bentuk Action Control dalam behavioral constraints bagi seorang muslim adalah ketika menjalani proses ta’aruf. Ta’aruf merupakan sarana untuk saling mengenal diri antar individu yang satu dengan yang lain. Sebagai seorang muslim yang senang dengan ajaran islam dan menjunjung tinggi syari’at-Nya, maka kita harus tahu batasan-batasan dalam berta’aruf, yaitu:
- Tidak berkhalwat/berduaan dengan bukan mahram, harus ada pihak ketiga yang menemani.
- Tidak duduk saling berhadapan untuk mencegah seringnya kontak mata secara langsung.
- Menjaga lisan dari ucapan-ucapan yang mengandung syahwat serta suara yang dibuat-buat atau sengaja dimerdukan untuk menarik perhatian.
- Tidak boleh tabarruj/berlebihan dalam berdandan.
Action control dalam action accountability dimana pengendalian aksi dilakukan dengan membuat aturan pada organisasi adalah AD/ART pada UKI FE UNSOED. Dalam aturan tersebut,setiap anggota diwajibkan untuk mengamalkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai islam berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah kapanpun, dimanapun, dan dalam situasi apapun. Anggota juga wajib berusaha menaati segala aturan UKI FE UNSOED. Dalam AD/ART tersebut sudah dijelaskan tentang hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh anggota. Contoh sederhana pelanggaran AD/ART adalah anggota berboncengan dengan bukan mahram dan berpacaran. Hal tersebut bisa mengakibatkan anggota dikeluarkan dari organisasi.
Lia Dahlia
C1C008105
Akt A
Action Control
Behavioral Constraints
Speedometer
Speedometer adalah alat pengukur kecepatan kendaraan darat, yang merupakan perlengkapan standar setiap kendaraan yang beroperasi di jalan.
Speedometer berfungsi agar pengemudi mengetahui kecepatan kendaraan yang dijalankannya dan dijadikan informasi utama untuk mengendalikan kecepatan dikawasan jalan agar tidak terlalu lambat atau terlalu cepat, bisa mengatur waktu perjalanan dan mengendalikan kecepatan dijalan yang kecepatannya dibatasi.
Menurut saya, pemasangan speedometer pada kendaraan merupakan salah satu bentuk action control terhadap pengguna kendaraan. Tepatnya behavioral constraint, karena dengan adanya speedometer perilaku pengemudi bisa dibatasi dengan cara mengendalikan kecepatan kendaraannya.
Indah Prasetiyani
C1C008124
Akuntansi A
Action Control Natasha Skin Care
Saya mengambil contoh Action control pada Natasha Skin Care. Untuk para pelanggannya adalah harus menjadi anggota terlebih dahulu untuk dapat menikmati fasilitas dari Natasha dengan menyerahkan KTP. Sedangkan untuk mendapat keanggotaan sebagai mahasiswa, syaratnya anggota harus menyerahkan KTM dan harus melakukan transaksi minimal Rp 250.000,00. Untuk anggota baru diwajibkan untuk konsul terlebih dahulu dengan dokter sedangkan untuk anggota yang cukup lama diharuskan konsul ke dokter secara teratur.
Dan setiap anggota yang akan melakukan perawatan, anggota diharuskan untuk konsul ke dokter dan membayar sejumlah uang secara lebih dahulu.
Bagi anggota yang akan membeli atau melakukan perawatan harus membawa atau menyebutkan nomor keanggotaannya kepada petugas.
Sedangkan untuk karyawannya diwajibkan berpakaian rapi dan melayani pelanggan sebaik-baiknya. Dengan ketentuan jam kerja mulai pukul 09.00 s/d 19.00. Pelaksanaan jam kerja dilakukan tidak secara bergantian. Pada setiap bagian ada yang mengawasi kinerja para karyawannya. Penilaiannya didasarkan pada cara bekerjanya, lama bekerjanya, berapa pelanggan yang dapat dilayani, dan absensinya. Bagi karyawan yang terlambat datang akan mendapat teguran dari atasan. Jika ada karyawannya yang tidak masuk maka akan ada penggantinya, maka setiap karyawan harus saling mengerti pekerjaan satu sama lain.
Intan Elita Imaniar
C1C008123
Akuntansi A
1.Contoh action control Behavioural Constraints:
Saya mengambil contoh dari kehidupan sehari-hari,,sebuah sekolah di mana dulu saya bersekolah di situ yaitu di SMA NEGERI 1 CILACAP. Sekolah saya tersebut menerapkan sistem pemberian point kepada para murid-murid yang melanggar peraturan sekolah. Contohnya seperti apabila ada murid yang terlambat maka akan dikenakan point 5, apabila ada murid yang tidak mengerjakan PR akan dikenakan point 10, apabila ada murid yang berkelahi maka akan dikenakan point 50, dll.
Makin tinggi tingkat pelanggaran yang dilakukan,,makin tinggi pula nilai point yang diberikan. Pemberian point ini diberlakukan agar para murid mematuhi tata tertib sekolah. Semakin banyak pelanggaran yang dilakukan oleh, maka akan banyak point yang didapatkan dan murid tersebut bisa terancam dikeluarkan dari sekolah (DO).
2. Contoh Action Control PreAction Review:
Contoh dari kegiatan kepanitiaan,, apabila diadakan suatu acara (event), beberapa hari sebelum hari H biasanya diterapkan sistem gladi bersih atau istilah kerennya yaitu simulasi yang dilakukan oleh para panitia dan orang-orang yang terlibat dalam penyelenggaraan acara tersebut.
Simulasi dilakukan dengan tujuan agar semua panitia dapat mengetahui gambaran keseluruhan isi acara dari awal sampai akhir serta dapat memahami tugas dan tanggung jawab masing-masing panitia. Sehingga acara yang sudah direncanakan dengan matang dapat berjalan dengan lancar karena setelah diadakannya simulasi, panitia tidak lagi bingung dengan apa yang harus dilakukan pada event tersebut.
Faridatun khasanah
C1C008076
Akt B
Pre action Control
Manasik Haji
Manasik haji adalah suatu kegiatan yang berisi pelatihan dan simulasi untuk calon jemaah haji sebelum mereka tiba di tanah suci Mekkah. Manasik ini dilaksanakan selama dua kali, pada awal dan akhir menjelang keberangkatan. Kegiatan ini bertujuan agar para calon jemaah sudah mendapatkan gambaran apa-apa saja yang akan mereka lakukan. Di dalam manasik haji dijelaskan tentang tata cara pelaksanaan haji agar dapat menjadi haji mabrur. Sehingga para calon jemaah haji sudah mengetahui bagaimana alur dan tata dara pelaksanaan haji.
Menurut saya manasik haji merupakan suatu bentuk dari pre action control karena di dalam manasik haji para calon jemaah diberi arahan sebelum mereka praktek langsung sebagai jemaah haji.
INDAH DWI ERLIYANTI
C1C008115
AKUNTANSI KELAS A
TUGAS ACTION CONTROL
Pengelolaan terhadap keamanan dapat dilihat dari sisi pengelolaan resiko (riskmanagement). untuk meminimalisir atau mencegah terjadinya kesalahan maka diperlukan suatu tindakan action control.
Keamanan itu tidak dapat muncul demikian saja. Dia harus direncanakan sebelumnya. Sebagai contoh mengenai action control misalnya saya Ambil contoh berikut. Jika kita membangun sebuah rumah, maka pintu rumah kita harus dilengkapi dengan kunci pintu. Jika kita terlupa tidak memasukkan kunci pintu pada budget perencanaan rumah, maka kita akan tau bahwa ternyata harus keluar dana untuk menjaga keamanan. disamping itu juga merupakan langkah awal terhadap tindakan pencegahan pencurian yang mungkin dapat terjadi dan mencegah tindak kejahatan . sedangkan contoh lain yang dapat diambil adlah tentang penggunaan absen sidik jari di sebuah perusahan atu universitas. absen tersebut berlaku hanya untuk karyawan atu orang-orang yang tercatat menjadi bagian sebuah perusahaan tersebut sedangkan orang-orang yang bukan karyawan maka tidak bisa memakai alat tersebut. Hal ini berfungsi untuk mengontrol tingkat kehadiran karyawan tersebut.
Rahma Febie Ayuningtyas
C1C008106
Akuntansi A
Praktek Dokter Gigi
Contoh action control yang akan saya ambil adalah praktek dokter gigi langganan saya yaitu drg. Setiadi.
Jam praktek dimulai dari pukul 16.30 sampai sekitar pukul 11 malam. Perawat yang bekerja disana harus datang sebelum jam praktek dimulai, karena sebelum dokter datang ruang praktek harus disterilkan dan peralatan harus disiapkan pada tempatnya agar memudahkan dokter.
Jika pasien yang baru pertama kali datang ke sana, maka petugas yang ada disana akan memberikan kartu pasien. Kartu pasien ini digunakan sebagai data tiap kali pasien datang ke sana, selain itu petugas akan memberikan kartu lain yang digunakan oleh dokter untuk mencatat riwayat keluhan pasien. Sehingga pada saat pasien datang lagi, dokter mengetahui keluhan pasien sebelumnya.
Biasanya pasien yang akan konsultasi dapat menelpon terlebih dahulu agar mendapat antrian pertama. Tapi sekarang pasien yang akan konsultasi harus datang langsung dan mencatat di suatu buku untuk mendapatkan antrian pertama. Hal ini dikarenakan banyaknya pasien yang menelpon tetapi tidak datang sesuai antrian, sehingga menyebabkan pasien yang lain menunggu terlalu lama.
Itulah contoh action control yang dapat saya berikan.
NURUL FATMAWATI
C1C008110
AKUNTANSI B
Rental DVD
Saya mengambil contoh Action control pada penyewaan DVD ultra dish. Agar kita dapat menyewa DVD kita harus menjadi anggota dahulu dengan cara mendaftar,menyerahkan kartu identitas yang kemudian dicatat datanya,dan membayar administrasi sebesar Rp 10.000,00 pada saat itu juga langsung mendapatkan kartu anggota juga diperbolehkan meminjam 1 macam DVD secara gratis untuk anggota baru.
Bila anggota ingin meminjam DVD wajib meninggalkan kartu anggota sebagai jaminan tak hanya itu dikartu anggota pun menyimpan identitas dari anggota yang meminjam DVD jadi bila anggota tersebut melakukan kecurangan bisa di lihat idenyitasnya melalui kartu anggota tersebut, bila ingin meminjam anggota pun harus membayar peminjaman DVD dengan jangka waktu 3 hari,bila melebihi waktu 3 hari maka diharuskan membayar denda, ini dilakukan agar peminjam dapat tepat waktu mengembalikan DVD.
Satria Bramanto
C1C008075
Akuntansi B
Contoh kasus action control
Preaction Review
Pada saat rumah saya direnovasi, bapak saya merancang desain rumah sedemikian rupa. Kemudian ketika pekerja bangunan datang, bapak saya mengarahkan para pekerja tersebut agar merenovasi rumah saya sesuai dengan rancangan yang telah disiapkan dan juga telah ditetapkan pula deadline-nya. Sehingga apabila pekerja bangunan melanggar arahan bapak saya maka kontrak akan batal atau fee-nya akan berkurang.
Action Accountability
Berlanjut dari kasus tersebut, seperti yang telah dituliskan tadi, apabila ada pelanggaran atas kontrak yang telah disepakati maka akan ada punishment. Yang saya ingat para pekerja bangunan melakukan pekerjaan lebih lama dari waktu yang diinginkan bapak saya. Saya tidak tahu apakah bapak saya memberikan punishment tersebut. Mungkin karena watak orang Indonesia, apabila dihukum seperti diberi pengurangan upah, pekerja malah mogok kerja sehingga renovasi rumah saya tidak akan selesai.
Behavioral Constraint
Di Amerika Serikat, peraturan lalu lintas sangat ketat. Seperti pemasangan kamera yang diprogram memfoto otomatis apabila menangkap adanya kendaraan atau manusia jika melakukan pelanggaran peraturan lalu lintas. Kamera akan bekerja non-stop dan dimonitori oleh penjaga. Apabila tidak ada petugas, pelanggar mungkin tidak akan didenda di tempat, melainkan akan didatangi di rumahnya atau tempat ia bekerja.
Betha Tri Wulandari
C1C008109
Kelas: Akuntansi A
Action Control di Sebuah Rumah Makan
Contoh Action Control yang akan saya ambil disini merupakan pengalaman yang saya alami ketika saya melakukan perjalanan mudik lebaran ke tanah kelahiran saya yaitu Sumatra Selatan. Saya mengambil contoh Behavioral Constraints atau pembatasan perilaku yang diterapkan pada salah satu rumah makan yang ada di tempat peristirahatan pemudik, di Kalianda. Contoh action control yang diterapkan di rumah makan tersebut adalah dengan adanya kasir di sebelah meja menu makanan. Setelah pengunjung rumah makan mengambil menu makananya sendiri, sesuai dengan seleranya masing-masing maka pengunjung harus langsung membawa piring makananya ke meja kasir untuk membayarnya, baru setelah itu pengunjung dipersilahkan ke ruang makan. Jadi disini rumah makan tersebut telah melakukan antisipasi terhadap adanya kemungkinan pengunjung yang nakal ( tidak membayar ) karena rumah makan tersebut memiliki banyak pintu dan juga banyak pengunjung, sehingga setelah pengunjung selesai makan mereka tidak lagi harus ke kasir, mereka dapat langsung keluar meninggalkan rumah makan tersebut melalui pintu manapun. Disini rumah makan tersebut telah menerapkan strategi pengendalian yang menekankan pada tindakan antisipasi, Sebelum hal tersebut terjadi maka dilakukan strategi pembatasan prilaku pengunjung.
Hermawan Suryo Utomo
C1C005261
Akuntansi B
penggunaan billing terhadap warnet
tidak perlu terlalu kompleks dalam menjelaskan action kontrol mungkin para pembaca sudah mengerti apa itu action kontrol dimana kita dibatasi ruang gerak dalam melakukan sesuatu, disini saya ingin menjelaskan bahwa dalam system billing yang berlaku di warnet purwokerto terdapat batasan batasan dimana kita tidak bisa menguasai sepenuhnya komputer yang ada di warnet. seperti contoh :
1. dalam system billing kita tidak bisa seenaknya bermain tanpa menggunakan billing atau bebas menggunakan waktu kita di warnet tanpa membayar, karena dalam system billing yang tertanam di komputer warnet pasti terdapat record system sudah berapa lama kita bermain internet.
2. dalam system billing kita juga bisa menentukan atau membatasi penggunaan akan lamanya kita bermain Internet. kita dapat memilih berbagai macam pilihan paket dari mulai 1 jam sampai dengan paket 10 jam. dan kita juga dapat menyisakan waktu yang sudah kita ambil dengan tidak langsung menghabiskannya dan di gunakan untuk esok hari saat kita ingin bermain kembali ke warnet tersebut.
3. berhubungan dengan contoh no 2 dalam pembatasanya memang kita bisa menyisakan billing yang ada dengan tidak menghabiskan tapi ada pembatasan lain di sini, dengan membatasi untuk berapa harikah expired dari billing kita yang kita sisakan.berbagai warnet ada yang tidak ingin rugi juga ada yang lebih mengutamakan warnet itu ramai. dalam pandangan saya warnet yang kurang begitu mau rugi mereka pasti memberlakuakan batas akhir pemakaian billing yang disisakan hanya bisa digunakan untuk keesokan harinya alias 24 jam setelah disisakan. tapi ada juga yang bisa di gunakan untuk 3 hari kedepan sampai dengan 10 hari ke depan tergantung paket pilihan dari warnet yang menyediakan paketan billing
sekian terima kasih
Ulfa Melissa Handoko Putri
C1C008072
Akuntansi A
Salah satu bentuk action control yang saya contohkan adalah penerapan action control terhadap siswa kursus di salah satu tempat kursus bahasa Inggris yang cukup terkenal di kota Purwokerto yaitu LBPP LIA Purwokerto. Action control tersebut diterapkan dalam hal pembayaran biaya kursus. Ada dua pilihan bentuk pembayaran biaya kursus yaitu secara tunai dan secara angsuran. Apabila biaya kursus dibayar secara tunai maka akan mendapat potongan sebesar 5 %. Dalam pembayaran angsuran biaya kursus, apabila pembayaran dilakukan sesudah batas waktu yang ditentukan akan dikenakan denda sebesar Rp 10.000,00. Kemudian, salah satu syarat siswa yang diijinkan mengikuti promotion test atau ujian akhir kenaikan kelas adalah siswa yang sudah melunasi biaya kursus. Buku pembayaran wajib dibawa pada saat test sebagai bukti bahwa kita telah melunasi biaya kursus. Peraturan-peraturan pembayaran biaya kursus yang diberlakukan ini memiliki maksud agar siswa kursus disiplin dalam pembayaran biaya kursus.
Contoh lain penerapan action control di LBPP LIA adalah siswa kursus diharuskan berpenampilan bersih, rapi, dan sopan, serta menggunakan sepatu ketika sedang mengikuti kursus. Hanya siswa SMP yang diperkenankan menggunakan celana pendek. Bagi yang tidak menaati peraturan, akan mendapat teguran. Peraturan ini diberikan agar siswa kursus memahami bahwa di tempat kursus ini mereka akan belajar bukannya bermain atau bepergian. Pemahaman terhadap peraturan berpakaian ini akan berdampak baik terhadap konsentrasi, niat dan semangat belajar siswa kursus.
Selain itu, penerapan action control juga dapat kita lihat di Matahari Departement Store serta di Gramedia. Pada pintu masuk kedua tempat tersebut terdapat semacam pintu kecil bersensor yang harus kita lewati jika akan masuk atau keluar dari tempat tersebut. Fungsi pintu bersensor tersebut adalah untuk menghindari pencurian barang. Pintu bersensor tersebut akan berbunyi nyaring apabila orang yang melewati pintu tersebut membawa barang yang belum dibayar di kasir.
Demikian contoh penerapan action control yang dapat saya berikan. Semoga bermanfaat.
DINDA PUSPITA PRABANINGTYAS
C1C008039
AKUNTANSI A
Action Control dalam Rumah Makan Padang
Seperti yang telah kita pelajari bersama dalam mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen, action control atau pengendalian aktivitas merupakan strategi pengendalian yang menekankan aspek aktivitas yang dilakukan karyawan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Action control bersifat preventif atau dalam artian pencegahan, yaitu agar jangan sampai hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Pada dasarnya action control atau pengendallian aktivitas hanya tepat digunakan pada pekerjaan yang sifatnya rutin dan tidak terlalu rumit sehingga mudah untuk diawasi. Seperti contoh action control yang akan saya paparkan berikut.
Siapa yang tidak pernah mencoba masakan khas padang?? Sudah tentu hampir seluruh masyarakat Indonesia pernah atau setidaknya pernah mendengar masakan padang yang terkenal akan kepedasannya. Tidak seperti rumah makan padang kebanyakan, RUMAH MAKAN PADANG MURAH MERIAH yang terletak di Jalan Gunung Slamet atau dekat butik Queen daerah Unsoed berbeda dalam pelayanan sajiannya. Jika biasanya kita memesan satu porsi nasi rendang misalnya, maka pelayan akan menyajikannya sesuai dengan takaran yang telah ditentukan rumah makan tersebut. Namun tidak di RUMAH MAKAN PADANG MURAH MERIAH ini, kita dibebaskan untuk mengambil lauk pauk sendiri sesuai dengan porsi keinginan kita masing-masing. Lalu di mana letak action controlnya?? Pengendalian aktivitas dilakukan oleh seorang karyawan yang datang ke meja makan kita setelah kita mengambil menu, lalu mencatat menu kita, jadi tidak mungkin kita dapat berbohong atau menyembunyikan lauk pauk yang kita ambil. Dengan adanya seorang karyawan yang selalu mencatat menu yang diambil oleh konsumen rumah makan tersebut, dipastikan tidak akan terjadi kecurangan atau kecolongan dalam rumah makan tersebut. Sehingga konsumen dapat tetap nyaman menyantap hidangan sesuai porsi keinginannya TANPA HARUS LANGSUNG MEMBAYAR KE KASIR. Selain itu, contoh action control lainnya yaitu parkir di area rumah makan tersebut DIGRATISKAN, tetapi ada seorang penjaga atau security yang selalu mengawasi masuk keluarnya motor atau mobil, sehingga para konsumen pun akan semakin merasa aman dan nyaman.
Devid Puji Ariyanto
C1C007106
Akuntansi B
Action control
Di sini saya akan mencontohkan beberapa action control yang terjadi di kehidupan sehari-hari.
pertama, saya akan mencontohkan action control yang dilakukan oleh polisi terhadap kita.
Tanpa kita sadari, sebenernya setiap hari polisi melakukan action control terhadap kita. Misalnya, di setiap perempatan/pertigaan diletakan traffic light. Kalau berwarna merah berarti berhenti. Kalau hijau berarti jalan tapi kalau kuning berarti tambah banter/kecepatan lagi (Hhehehe,,kl yang ini bercanda),kalau kuning berarti hati-hati. Selain itu, marka jalan juga menjadi action control. Misalnya kalau marka jalannya tersambung, itu berarti dilarang menyelip tapi kalau putus-putus berarti boleh menyelip. Selain itu polisi juga meletakan beberapa tanda rambu-rambu lalu lintas di beberapa tempat.
Itu contoh action control yang dilakukan oleh polisi. Hal ini dilakukan agar kondisi di jalan menjadi lebih kondusif dan meminimalkan terjadinya kecelakaan. Tetapi walaupun demikian, masih banyak yang tidak mengikutinya. Yah,,kembali lai kepada individu masing-masing.
contoh action control yan kedua.
Ini terjadi di keluarga saya sendiri. Setiap hari, mama menyuruh anak-anaknya untuk membaca minimal 1jam setiap hari. Boleh membaca komik, novel, syukur-syukur membaca buku kuliah. Hhehehe,, :)
Hal ini bertujuan agar anak-anaknya membiasakan membaca sejak dini dan menambah wawasan lagi.
Itu lah contoh action control dari saya. Semoga dapat bermanfaat.
"Andai aku dapat memohon agar hidupku sempurna, kemungkinan ini sangat menggiurkan, tapi aku akan merasa hampa karena hidup tak mengajariku apapun - Allyson Jones"
Chandra Arie Wiwaha
C1C08051
Akuntansi B
Contoh ini diperlihatkan oleh Bapak saya dalam mengurus peternakan ayam keluarga kami di desa Mipiran, Padamara, Purbalingga.
Jika Bapak saya akan menyuruh orang, beliau tidak langsung memerintah.
Namun dengan perbuatan langsung.
Contohnya, ketika waktu sekam turun, beliau datang ke setiap kadang dan mulai menurunkan sekam.
Karyawan peternakan yang melihat itu langsung menghampiri Bapak dan menggantikannya. Jadi Bapak saya menyuruh karyawan untuk bekerja dengan cara langsung terjun ke lapangan dan memberi contoh sehingga langsung ditanggapai positif oleh para karyawan dengan bekerja sesuai yang dipraktekan bapak saya.
Demikian contoh action control yang pada akhirnya membuat hubungan bapak dan para karyawannya semakin baik.
Chandra Arie Wiwaha
C1C008051
Akuntansi B
Contoh ini diperlihatkan oleh Bapak saya dalam mengurus peternakan ayam keluarga kami di desa Mipiran, Padamara, Purbalingga.
Jika Bapak saya akan menyuruh orang, beliau tidak langsung memerintah.
Namun dengan perbuatan langsung.
Contohnya, ketika waktu sekam turun, beliau datang ke setiap kadang dan mulai menurunkan sekam.
Karyawan peternakan yang melihat itu langsung menghampiri Bapak dan menggantikannya. Jadi Bapak saya menyuruh karyawan untuk bekerja dengan cara langsung terjun ke lapangan dan memberi contoh sehingga langsung ditanggapai positif oleh para karyawan dengan bekerja sesuai yang dipraktekan bapak saya.
Demikian contoh action control yang pada akhirnya membuat hubungan bapak dan para karyawannya semakin baik.
Tugas Sistem Pengendalian Manajemen
Amirul Trisna P
C1C008103
Akt B
Menjaga Konsentrasi dari Gangguan Paparazi
Jose Mourinho, pelatih kesebelasan Real Madrid menerapkan metode latihan yang cukup ekstrem bagi para pemainnya. Metode latihan yang digunakan adalah dengan melakukan latihan tertutup yaitu dengan tidak mengijinkan pers meliput segala hal yang berkaitan dengan mereka juga dengan membatasi para pemain dari akses informasi dan isu-isu yang berkembang seputar penampilan buruk tim di awal musim. Selain membatasi akses informasi dari luar, para pemain pun tidak diperbolehkan untuk mengakses informasi dari dalam. Hal ini dibuktikan dengan tidak diperbolehkannya para pemain untuk melakukan komunikasi dengan pihak luar serta pembatasan akses internet bagi pemain bahkan untuk mengetahui perkembangan sepakbola sekalipun. Sesuai instruksi Mou dan persetujuan manajemen, pihak-pihak yang tidak berkepentingan secara langsung dengan latihan tim tidak diijinkan masuk baik bagi pers, masyarakat umum, fans, bahkan keluarga pemain. Alasan Mou menerapkan metode latihan ekstra tertutup adalah untuk menjaga fokus dan konsentrasi para pemain untuk lebih memahami instruksi serta materi latihan juga untuk mencegah gangguan konsntrasi pemain yang disebabkan oleh berita yang diterbitkan oleh pers yang sering kali justru menghasilkan pemberitaan negatif terutama berkaitan dengan performa tim yang tidak maksimal. Menurut Mou fenomena ini justru akan mengganggu motivasi tim dan proses recovery fisik serta mental pemain yang terpuruk akibat tekanan media yang sangat besar terhadap tim. Tidak jarang dalam melakukan judgement, media sering mengaitkan performa pemain dengan kehidupan dan permasalaha pribadi pemain yang justru menekan sisi psikologis pemain dikarenakan pemain sendiri berusaha untuk menutupi dan sedang dalam usaha untuk memperbaiki perilaku tersebut. Hal ini dikhawatirkan Mou akan membuat konsentrasi pemain akan cenderung diarahkan pada usaha perbaikan citra akibat pemberitaan negatif tersebut sehingga ini jelas mengganggu proses penyampaian materi dan instruksi dalam mempersiapkan laga-laga berikutnya sebagai satu-satunya langkah untuk membuktikan bahwa tim mampu keluar dari krisis.
Metode ini tidak hanya bertujuan untuk menekan dan membatasi gerak para pemain tetapi lebih untuk meningkatkan komunikasi dan kerjasama yang muncul dari intensitas interaksi para pemain yang akan lebih sering terjadi sehingga diharapkan pemain akan mampu meredam ego “kebintangan” mereka dan lebih menekankan pada kolektivitas permainan. Dalam hal pemberian punishment, Mou akan memberikan sanksi yang tegas dan tidak memberikan toleransi terhadap pelanggaran-pelanggaran indisipliner yang dilakukan pemain. Sanksi yan diberikan dapat berupa pemotongan gaji, skorsing, hingga tidak diberikan kesempatan bermain bagi pemain yang bersangkutan. Manajemen sendiri mendukung sepenuhnya kebijakan yang diterapan Mou dan menjanjikan bonus yang lebih menggiurkan bagi pemain jika mampu mengembalikan klub ke trek juara dengan meraih kemenangan demi kemenangan dari setiap laga.
Tugas Sistem Pengendalian Manajemen
Amirul Trisna P
C1C008103
Akt B
Menjaga Konsentrasi dari Gangguan Paparazi
Jose Mourinho, pelatih kesebelasan Real Madrid menerapkan metode latihan yang cukup ekstrem bagi para pemainnya. Metode latihan yang digunakan adalah dengan melakukan latihan tertutup yaitu dengan tidak mengijinkan pers meliput segala hal yang berkaitan dengan mereka juga dengan membatasi para pemain dari akses informasi dan isu-isu yang berkembang seputar penampilan buruk tim di awal musim. Selain membatasi akses informasi dari luar, para pemain pun tidak diperbolehkan untuk mengakses informasi dari dalam. Hal ini dibuktikan dengan tidak diperbolehkannya para pemain untuk melakukan komunikasi dengan pihak luar serta pembatasan akses internet bagi pemain bahkan untuk mengetahui perkembangan sepakbola sekalipun. Sesuai instruksi Mou dan persetujuan manajemen, pihak-pihak yang tidak berkepentingan secara langsung dengan latihan tim tidak diijinkan masuk baik bagi pers, masyarakat umum, fans, bahkan keluarga pemain. Alasan Mou menerapkan metode latihan ekstra tertutup adalah untuk menjaga fokus dan konsentrasi para pemain untuk lebih memahami instruksi serta materi latihan juga untuk mencegah gangguan konsntrasi pemain yang disebabkan oleh berita yang diterbitkan oleh pers yang sering kali justru menghasilkan pemberitaan negatif terutama berkaitan dengan performa tim yang tidak maksimal. Menurut Mou fenomena ini justru akan mengganggu motivasi tim dan proses recovery fisik serta mental pemain yang terpuruk akibat tekanan media yang sangat besar terhadap tim. Tidak jarang dalam melakukan judgement, media sering mengaitkan performa pemain dengan kehidupan dan permasalaha pribadi pemain yang justru menekan sisi psikologis pemain dikarenakan pemain sendiri berusaha untuk menutupi dan sedang dalam usaha untuk memperbaiki perilaku tersebut. Hal ini dikhawatirkan Mou akan membuat konsentrasi pemain akan cenderung diarahkan pada usaha perbaikan citra akibat pemberitaan negatif tersebut sehingga ini jelas mengganggu proses penyampaian materi dan instruksi dalam mempersiapkan laga-laga berikutnya sebagai satu-satunya langkah untuk membuktikan bahwa tim mampu keluar dari krisis.
Tugas Sistem Pengendalian Manajemen
Amirul Trisna P
C1C008103
Akt B
Metode ini tidak hanya bertujuan untuk menekan dan membatasi gerak para pemain tetapi lebih untuk meningkatkan komunikasi dan kerjasama yang muncul dari intensitas interaksi para pemain yang akan lebih sering terjadi sehingga diharapkan pemain akan mampu meredam ego “kebintangan” mereka dan lebih menekankan pada kolektivitas permainan. Dalam hal pemberian punishment, Mou akan memberikan sanksi yang tegas dan tidak memberikan toleransi terhadap pelanggaran-pelanggaran indisipliner yang dilakukan pemain. Sanksi yan diberikan dapat berupa pemotongan gaji, skorsing, hingga tidak diberikan kesempatan bermain bagi pemain yang bersangkutan. Manajemen sendiri mendukung sepenuhnya kebijakan yang diterapan Mou dan menjanjikan bonus yang lebih menggiurkan bagi pemain jika mampu mengembalikan klub ke trek juara dengan meraih kemenangan demi kemenangan dari setiap laga.
Mochamad Fahrulrozy
C1C008118
Akuntansi B
contoh sebuah action control pada latihan dayung untuk kejuaran.
conoh ini diambil berdasarkan pengalaman saya pda saat masih di bangku sma kelas 2. pada saat itu saya mengikuti ekstra kulikuler dayung, dan skolah saya mengirimkan saya dan beberapa teman saya sebagai utusan untuk mengikuti kejuaraan tingkat provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta. sebelum mengikuti kejuaraan, pastilah harus melakukan latihan secara rutin, disaat latihan tersebut, kami di tuntut harus bisa mendengarkan instruksi dari pelatih, karena kami latihan di aliran sungai yang memiliki aliran bawah air cukup besar. pernah saya dan teman saya langsung menaiki kayak ( sejenis perahu kecil ) tanpa memakai pelampung, karena kami merasa kami bisa berenang,dan kecil kemungkinan kami untuk tenggelam, namun pada saat itu juga kami langsung diteriaki, dan dimarahi karena perbuatan kami itu. kewaspadaan terhadap kemungkinan terburuk itu harus ditanggapi dari awal. itulah termasuk salah satu contoh dari action control. Ada lagi contoh yang masih bersambung dari contoh diatas. ketika kami melakukan latihan, posisi badan,dan saat mengayuh dayung harus tepat, karena ketika mengayuh kekuatan tangan kanan dan kiri tidak sama pastilah kyak tersebut tidak akan berjalan lurus, ketika saya sedang latihan, pelatih saya mengikuti saya dengan menggunakan sepeda di tepi sungai, dengan jarak 200M, ditengah jalan saya mulai lemas dan kayak meluncur tidak seimbang dan berbelok ke kiri. pelatih saya selalu meneriaki "samakan powernya jangan sampai melenceng itu!!" dengan logat Ambonnya itu.
Dan pada saat kejuaraan tiba, pelatih kami masih memberikan instruksi sebelum kami bertanding. hasilnya walaupun tidak membawa piala juara 1, saya berhasil menempati posisi juara 2. itu semua hasil dari latihan dan juga action control yang diberikan oleh pelatih saya.
Nama : Sangga Kartiti
NIM : C1C008082
Kelas : Akt. A
Contoh action control yang saya berikan berasal dari pengalaman saya sendiri ketika saya berkesempatan menjadi salah satu finalis di PIMNAS(Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) ke-23 yang dilaksanakan di Universitas Mahasaraswati Denpasar, Bali.
Contoh action control dalam bentuk Administrative Constraints pada acara PIMNAS yaitu, adanya suatu persyaratan untuk mengikuti lomba yang harus dipenuhi oleh peserta.Salah satunya yaitu:
• Setiap tim terdiri dari 3-5 orang dan mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa dari semua Universitas di Indonesia,baik Universitas Negeri ataupun Swasta tanpa mengenal tahun angkatan.
• Tim yang lolos ke PIMNAS merupakan tim yang sebelumnya telah melalui proses review dan monitoring hasil PKM(Program Kreatifitas Mahasiswa) yang telah dilakukan oleh Dirjen Dikti di Universitas masing-masing.
• Tim yang lolos ke PIMNAS wajib menyerahkan laporan akhir hasil PKM berupa softcopy dan hard copy.
•Pendamping dari masing-masing tim wajib ikut serta dalam acara PIMNAS dengan catatan hanya bertugas mengarahkan dan membantu pada saat sebelum acara dimulai.
• Khusus PKM-W(Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan) wajib membawa poster dan hasil produknya.
•PKM yang lolos ke PIMNAS merupakan PKM yang telah lolos seleksi administrasi sebelumnya dan telah didanai oleh DIKTI.
Contoh persyaratan diatas merupakan salah satu bentuk action control,dengan adanya pemisahan tugas dan wewenang, yang dilakukan oleh panitia pelaksana,dosen pendamping,dan peserta acara tersebut. Dengan begitu maka ada control diantara pihak-pihak yang terlibat .
Adapun contoh action control yang lain dalam bentuk Behavioral Constraints yaitu pada saat tim kami mengikuti tahap penyeleksian.Tepatnya pada tahap presentasi hasil laporan akhir.Pada tahap ini terdapat memisahan ruangan dari masing-masing jenis PKM yang ada.Selain itu pada saat presentasi laporan akhir masing-masing tim harus tetap berada didalam ruangan karena presentasi dilakukan secara spontan dan dalam bentuk undian yang dilakukan oleh para reviewer.Hal ini dimaksudkan supaya semua tim siap di ruangan pada saat presentasi berjalan. Pemisahan ini merupakan adanya pembatasan perilaku dalam pelaksanaan lomba dimana setiap tim dipisah sesuai dengan jenis PKMnya masing-masing dan juga semua tim diharapkan agar selalu siap manakala timnya mendapat giliran untuk presentasi.Selain itu, pada saat presentasi berjalan tim reviewer berhak untuk memberikan pertanyaan tentang hasil dan keberlanjutan program. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari adanya kebohongan pada laporan akhir yang telah dibuat oleh masing-masing tim yang sedang berlomba.
Intan Sahara
C1C008068
Akuntansi A
PETUGAS CHECKER SEBAGAI ACTION CONTROL BAGI KASIR DI KEMANGI RESTO & CAFE
Saya mengambil contoh action control dari sebuah resto di Purwokerto yang pernah saya wawancarai, yaitu Kemangi Resto & Cafe.
Dalam struktur organisasinya, di Kemangi ini terdapat bagian yang disebut checker. Checker ini mempunyai tugas untuk memeriksa semua transaksi pada kasir dengan cara mengecek kecocokan bon-bon penjualan dengan uang yang diterima dari transaksi penjulan setiap harinya, serta mengecek transaksi-transaksi kas kecil karena kasir di Kemangi Resto ini mempunyai tugas rangkap selain melayani pembayaran penjualan juga bertanggung jawab pada dana kas kecil.
Dengan adanya petugas checker ini tentu saja akan mengendalikan setiap aktivitas keuangan pada kasir, sehingga sangat meminimalisir kasir untuk melakukan tindakan curang.
Untuk memudahkan dalam pengecekan dan pengendalian, kasir harus membuat bon penjualan sejumlah rangkap empat,satu untuk konsumen, satu untuk kasir sendiri, satu untuk dapur, dan satu untuk checker.
Shofri Darmawan Adinugroho
C1C008041
AKUNTANSI A
Penerapan Action Control
Preaction Review
Perseroan Terbatas PT. Pos Indonesia (Persero) dalam rangka pengelolaan keuangan perusahaan untuk pengawasan intern guna mencegah terjadinya tindak pidana korupsi berdasarkan pasal 67 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 dibentuklah Satuan Pengawasan Internal (SPI), khususnya untuk tingkat wilayah usaha pos Jawa Tengan dan Daerah istimewa Yogyakarta dibentuklah Satuan Pengawasan Internal Wilayah Usaha Pos VI (SPI Wilpos VI) yang berkedudukan di Semarang, yang merupakan perwujudan dari peran serta masyarakat dalam upaya preventif pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi sesuai dengan Undang-undang Nomor 31 tahun 1999.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui peran serta, faktor-faktor penghambat dan pendukung Satuan Pengawasan Internal Wilpos VI dalam upaya preventif pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi, dengan mempergunakan metode yuridis empiris yaitu pendekatan yang ditinjau dari peraturan-peraturan yang merupakan data sekunder dan wawancara sebagai data primer, setelah data-data dikumpulkan, data-data tersebut dianalisis dengan menggunakan metoda analisis kualitatif dengan maksud untuk mencapai kejelasan masalah yang akan dibahas menurut disiplin ilmu hukum pidana.
Action Accountability
Pemeriksaan Khusus (Riksus) guna mendalami/menindaklanjuti hasil temuan adanya dugaan tindak pidana korupsi pada saat Pemeriksaan Rutin (Riktin), atau melakukan Pemeriksaan Khusus atas permintaan Manajemen atau berdasarkan adanya pengaduan masyarakat, kemudian melaporkan hasil Pemeriksaan khusus dugaan tindak pidana korupsi dengan disertai rekomendasi kepada Manajemen Perusahaan serta memantau pelaksanaan rekomendasi yang diberikan oleh SPI Wilpos VI.Dalam menjalankan peran SPI Wilpos VI memiliki hambatan dalam upaya preventif pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi seperti kurang kooperatifnya audite/karyawan maupun pelaku yang disangka melakukan tindak pidana korupsi dalam hal memberikan barang bukti yang berupa data, informasi secara cepat sesuai dengan yang diharapkan SPI, laporan temuan dan rekomendasi dari SPI Wilpos VI kepada Manajemen adanya dugaan tindak pidana korupsi tidak segara ditindaklanjuti dengan melaporkan permasalahan tersebut kepada pihak berwajib, dan Serikat Pekerja Pos Indonesia (SPPI) dalam membela Karyawan kurang proporsional karena yang dilihat hanya dari segi/sudut manusiawi pelaku saja, sedang faktor yang mendukung SPI Wilpos VI adalah dukungan penuh dari Manajemen Perusahaan, Kepolisian dan Kejaksaan dalam upaya mencegah dan memberantas tindak pidana korupsi.
Behavioral Constraint
Sistem Behavioral Constraint juga diterapkan pada saat saya berada dalam training centre persiapan menghadapi kejuaraan kempo tingkat propinsi beberapa tahu lalu. Pelatih bertaraf nasional yang sengaja didatangkan selalu melakukan tinjauan dalam latihan tersebut. Selama 3 bulan melakukan latihan para pelatih menerapkan peraturan yang ketat kepada para kenshinya. Seperti jadwal latihan yang selalu tepat waktu dan beberapa peraturan yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama latihan.
Sistem ini juga ada pada saat kejuaraan itu berlangsung, seperti para altlit diharuskan memakai pakaian standart dalam kejuaraan, pemakaian body protector, head protector, gloves, dll. Serta gerakan apa yang boleh dilakukan dalam pertandingan dan tidak boleh dilakukan dalam pertandingan.
NUNING PRATIWI
C1C008097
AKUNTANSI B
Tugas Action control
-Behavioral constraint: saya mencoba mencontohkan bentuk pembatasan perilaku di perusahaan penerbangan, yaitu tentang larangan menikah bagi para pramugarinya. Larangan ini berlaku bagi hampir semua perusahaan penerbangan di Indonesia, alasan pemberlakuan hal ini adalah kekhawatiran perusahaan mengenai penurunan kinerja pramugarinya apabila mereka sudah berkeluarga.
-Action accountability mendefinisikan tentang apa yang tidak dapat diterima dan apa yang dapat diterima oleh perusahaan, yang kemudian dikembangkan menjadi “apa yang harus dikerjakan karyawan apabila mengerjakan suatu pekerjaan tertentu”. Saya memberikan contoh mengenai hal ini pada domino’s pizza yang terletak di Plaza Pondok Indah 6 dengan layanan delivery order 30 menit. hal tersebut mendeskripsikan bahwa perusahaan tidak bisa menerima keterlambatan pengiriman pesanan yg dilakukan oleh karyawannya, yang akan mengakibatkan kekecewaan pelanggan. Dengan diberlakukannya layanan tersebut secara tidak langsung memaksa karyawan untuk mengantar pesanan tepat waktu.
Nama : DANAR SEPTIAN RAHARJO
NIM : C1C006097
AKUNTANSI B
Salah satu contoh action control adalah yang pernah di alami teman-teman saya ketika duduk d bangku SMA, ketika itu teman-teman kepergok sedang merokok di kamar mandi oleh salah satu guru yang sedang hendak ke kamar mandi, kemudian guru tersebut mengumpulkan saya dan teman-teman di lapangan basket kami di jemur selama 2 jam dan setelah itu kami diberikan 4 batang rokok dan kemudian harus d hisap sampai habis. Hal tersebut dapat terlihat bahwasanya hal itu salah satu action control dimana agar para siswa yang lainnya tidak melakukan hal tersebut, walaupun hal tersebut sangat menyiksa.
DIAH LESTARININGRUM
C1C008122
AKUNTANSI A
ACTION CONTROL
KONTRAK SEBAGAI ALAT PENGENDALI KARYAWAN
Bursa FE Unsoed merupakan UKM yang mempunyai 3 bidang usaha yang dikelola oleh mahasiswa dibantu dengan karyawan dalam mangelola kegiatan operasionalnya.
Sebagai wujud adanya action control, setiap karyawan diikat dengan kontrak kerjasama yang berisi aturan-aturan yang mengikat yang ditetapkan Oleh organisasi berdasarkan kesepakatan dengan karyawan. Kontrak ini ditujukan agar kegiatan operasional dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Ada beberapa batasan-batasan yang tidak boleh dilakukan oleh karyawan, antara lain adanya administrative constraint yaitu melalui pembatasan wewenang terhadap karyawan mengenai keputusan seorang karyawan dapat jam lembur atau tidak.
Bentuk lain dari action control adalah action accountability, yaitu pengendalian aksi tentang aturan-aturan yang ditetapkan dalam lingkungan organisasi, dalam hal ini karyawan tidak boleh merokok pada saat jam kerja, karyawan juga dituntut harus ramah dan memberikan "3S" (senyum, sapa dan salam) pada pelanggan. Karyawan juga harus mengenakan pakaian kemeja untuk setiap hari senin sampai kamis, sedang jum'at memakai pakaian seragam yang telah ditentukan oleh pihak organisasi, dan hari sabtu diperbolehkan memakai pakaian bebas tapi sopan.
Bentuk lain dari action control yaitu negative form of action control yang disebutkan dalam kontrak karyawan, yaitu masalah perizinan kerja. Disebutkan bahwa apabila karyawan ingin izin tidak masuk kerja karena alasan yang logis, maka ia wajib mencari penggantinya dan bila seorang karyawan tidak masuk kerja tanpa izin maka manager berhak memotong setengah dari gaji hariannya. Peraturan-peraturan di atas, yang telah ditetapkan dalam kontrak merupakan bentuk action control yang bertujuan untuk menjaga kelancaran usaha dan menciptakan kondisi kerja yang kondusif dan sesuai aturan organisasi.
FINA ARIYANA
C1C008023
Salah satu contoh action control yang pernah saya temukan adalah Saat saya memasuki ruang manajemen di Toko Oplos Cat Tembok Tri Jaya Jln. Kombas Purwokerto, manajer umum bekerja di sebuah ruangan yang dilengkapi 4 buah televisi yang memperlihatkan 4 tempat yang disediakan CCTV. keempat ruangan tersebut antara lain:
a. Ruang depan tempat melayani pelanggan, fungsinya agar manajer umum mengetahui bagaimana karyawan-karyawannya melayani pelanggan. Apabila ada karyawan yang belum melayani pelanggan dengan baik dan maksimal, maka akan dievaluasi sore hari saat kegiatan evaluasi.
b. Ruang persediaan, fungsi CCTV disini agar manajer umum mengetahui sirkulasi persediaan cat. selain itu CCTV disini juga berfungsi mengantisipasi terjadinya pencurian persediaan oleh karyawan dan orang lain.
c. Ruang oplos cat, CCTV disini memiliki fungsi untuk control manajer umum terhadap kinerja karyawan pengoplos cat. kecepatan dan ketepatan harus benar-benar diterapkan.
d. Jalan tempat sirkulasi karyawan. Misalnya karyawan frontline mengambil pesanan konsumen, atau sebaliknya karyawan pengoplos memberikan cat yang dipesan.
Action control yang bersifat general dari pemasangan CCTV yaitu dengan adanya CCTV diharapkan karyawan memaksimalkan dan mengoptimalkan kinerjanya. jadi tidak ada waktu yang sia-sia sewaktu bekerja. Jadi, ada tindakan preventif dari manajer umum untuk mengantisipasi karyawan yang bermalas-malasan, merokok sewaktu bekerja sehingga mengganggu pekerjaannya, makan bukan di saat jam istirahat, dll.
SUSANTI INDAH SARI
C1C008102
AKUNTANSI A
WARTAWAN UEA DITUNTUT KARENA BERITA PALSU
Dua wartawan surat kabar di UEA dituntut secara hukum karena dituduh telah membuat berita yang tidak benar. Kantor berita resmi WAM Minggu (3/10/10) menyebutkan kantor jaksa penuntut umum di Abu Dhabi menuntut dua wartawan tersebut karena telah menulis bahwa para terdakwa kasus penipuan yang melibatkan bank sentral telah dibebaskan. Padahal proses pengadilan mereka masih terus berjalan. UEA sejak tahun lalu menerapkan UU media yang memasukkan ancaman hukuman denda yang ketat terhadap para wartawan.
(Dikutip dari harian Kompas, 5 Oktober 2010)
Kasus di atas menggambarkan suatu bentuk action control melalui pembatasan perilaku dan pertanggungjawaban pelaksanaan kerja. Pembatasan perilaku tersebut dilakukan melalui pembatasan administrasi melalui wewenang dan pemisahan tugas. Dalam hal ini wartawan bertugas sebagai penyampai kebenaran berita dan UEA berperan sebagai pengontrol sekaligus penerap UU media yang merupakan seperangkat alat yang mengatur hak dan kewajiban wartawan agar mereka menjalankan tugas sesuai dengan kode etik. UU media tersebut merupakan alat dari action control dalam bentuk pembatasan perilaku untuk wartawan. Konsekuensi dari pertanggungjawaban dari pelaksanaan kerja adalah adanya rewrd dan punishment. Dalam hal ini UEA memberikan punishment kepada dua wartawan tersebut dalam bentuk tuntutan hukum atas perbuatan mereka yang menulis berita tidak benar. Punishment ini merupakan proses kuratif agar di kemudian hari tidak ada lagi wartawan yang menulis berita tidak benar, dan mereka mempunyai motivasi untuk melakukan sesuatu sesuai prosedur yang berlaku.
LISTIANTI
C1C008128
AKUNTANSI A
ACTION CONTROL DALAM OKFE
OKFE (Orientasi Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi) 2010 yang mengangkat tema "Membentuk Generasi Soedirman Berbasis Moral, Kompeten dan Kontributif" merupakan salah satu bentuk dari action control dalam bentuk pembatasan perilaku (behavioral constraint)dimana perilaku peserta dibatasi oleh peraturan-peraturan panitia yang mengatur aktivitas mereka selama kurang lebih 3 hari. Hal ini tercermin dari seperangkat tata tertib, seperti larangan merokok di sekitar area kegiatan, mengaktifkan Hp selama kegiatan berlangsung, pemakaian aksesoris/perhiasan, keluar dari garis batas kegiatan dan lain-lain. Bentuk lain dari action control yang terdapat dalam kegiatan OKFE 2010 yaitu action accountability (pertanggungjawaban aksi). Dimana dalam hal ini panitia membuat aturan dan kesepakatan untuk peserta OKFE dan setiap peserta harus mentaati dan bertanggungjawab atas sesuatu yang dikerjakannya. Bentuk pertanggungjawaban ini dapat tercermin dari adanya punishment (hukuman) bagi peserta yang melanggar tata tertib dan aturan tersebut.
Anjar Prassetyo
C1C008089
Akuntansi B
Action Control tidak hanya kita jumpai pada sebuah perusahaan saja tetapi Action Control itu juga dapat kita jumpai dalam berbagai hal kehidupan. Seperti contoh yang akan saya paparkan kali ini merupakan Action Control yang ada pada dunia olah raga. Dahulu saya dan teman – teman se-angkatan saya pernah berlatih sepak bola di lapangan Sumampir, tepat pada sore itu coach akan memberikan menu latihan yang cukup membuat saya dan teman – teman saya menahan nafas yaitu latihan teknik. Sebelum kami mulai menyantap menu pada sore hari ini, terlebih dahulu sang pelatih memberi contoh kepada kami cara melakukan latihan tersebut, bagaimana gerakan yang seharusnya kami lakukan, agar salah satu dari kami ataupun semuanya tidak melakukan gerakan yang tidak perlu yang justru akan membuat kami terkilir ataupun cedera.
Inilah bentuk Action Control sang pelatih kepada anak didiknya sehingga meminimalisir kemungkinan terjadinya cedera pada anak didiknya. Contoh yang demikian termasuk dalam behavioral constrain.
Action Control dari Behavioral Constrain pada tempat umum ataupun pada tempat ber-AC. Pada Rumah Sakit sering kita jumpai adanya papan yang bertuliskan, “ DILARANG RIBUT ATAU BERISIK ”. Hal ini dilakukan oleh pihak Rumah Sakit agar para penjenguk tidak melakukan hal yang tertulis pada papan itu serta menjamin kenyamanan dan ketenangan dalam beristirahat bagi para pasien Rumah Sakit tersebut. Selain Rumah Sakit juga banyak kita temukan di tempat – tempar ber-AC pada khususnya tulisan, “ DILARANG MEROKOK “.
Purnama Kusumaastuti
C1C008040
Akuntansi A
Salah satu hobi saya adalah menonton bioskop. Tapi sayangnya hobi saya agak sedikit dikurangi ya mungkin bukan karena sengaja mengurangi tapi memang fasilitas bioskop yang ada di kota rantauan saya ini tidak terlalu memadai fasilitasnya. Jika ingin menonton bioskop pastinya tempatnya harus yang memadai donk,namanya juga buat refresing menghilangkan penat,tapi jika tempat nya atau fasilitas nya tidak memadai,bukannya penat kita hilang malah yang ada jadi tambah bad mood.
Pada tugas kali ini tentang Action Control saya pun akan menghubungkan pengalaman action control yang ada di bioskop yang pernah saya datangi.
Mungkin yang akan saya paparkan tidak memakai bahasa formal karena ini terjadi berdasarkan pengalaman.
1. Pada saat kita akan membeli tiket,apalagi jika film yang akan kita tonton itu film yang benar-benar lagi 'in',pasti banyak banget tuh yang ngantri,bahkan loket belum dibuka pun antrian udah panjang banget.nah action control dari pihak keamanan bioskop pasti akan menertibkan barisan para calon penonton sehingga desak-desakan tidak terjadi.karena ada beberapa kasus terjadi kecelakaan akibat desak-desakan maupun dorong-dorongan diantara calon penonton.Jika ada penonton yang memaksa merangsek masuk barisan antri padahal dia blm ngantri pasti akan ditegur oleh pihak keamanan dan disuruh untuk mengantri di belakang.
2.setelah kita di loket dan ingin memesan juga ada aturannya. misalnya kita ingin beli tiket 3 orang.harusnya A1 A2 A3,t kita maksa pengen di A2 A3 A4,,nah itu tidak boleh,karena menurut penjelasan mba-mba petugasnya nanti sisa A1 nya tidak bisa terisi.karena notabene yang nonton di bioskop kebanyakan 2 orang atau lebih.
3.setelah tiket ditangan adalagi pemeriksaan pas kita mau masuk ke dalam studio nya. tiket kita diperiksa,lalu jika kita membawa tas, tas tersebut dibuka dan di cek oleh petugas apakah ada benda tajam atau makanan yang dibawa dari luar atau tidak. dan biasanya di bioskop-bioskop besar malah disediakan loker untuk menyimpan tas kita supaya pada saat kita menonton tidak risih oleh tas yang kita bawa. Masalah larangan membawa makanan dari luar ini karena di dalam bioskop tersebuut tersedia cafetara yang menjual makanan,snack dan juga minuman. jika kita membawa dari luar ditakutkan cafe tersebut bisa bangkrut.
4. Setelah tiket dan tas diperiksa,kita diantar oleh petugasnya. hal ini agar kita tidak salah tempat duduk. malu banget kalo dah duduk+nonton tiba-tiba diusir karena tempat duduknya salah.
Purnama Kusumaastuti
C1C008040
terusan..
5. Sebelum dimulai filmny di layar biasa tertulis peraturan atau etika nonton yang baik. misalnya HP harus di silent,tidak boleh merekam film tersebut,kaki juga tidak boleh naik ke kursi depan kita,dilarang mengobrol pada saat film mulai.
6. Ketika di tengah film kita kebelet untuk buang air kecil,biasanya kita keluar dari pintu dimana kita masuk,bukan pintu EXIT,karena pintu EXIT dibuka oleh petugasnya ketika film akan selesai.
7. Setelah film selesai,,dilayar pun kembali tertulis peringatan hati-hati barang bawaan anda jangan sampai ada yang tertinggal. jika ada yang tertinggal hubungi petigas keamanan secepatnya.
itulah sekilas pengalaman action control yang pernah saya alami pada saat menonton di bioskop.
QURROTU AINI
C1C008100
AKUNTANSI B
ACTION CONTROL DIBALIK PENJARA SUCI
Sebuah pondok pesantren atau yang sering disebut sebagai "penjara suci" adalah sebuah tempat dengan atmosfer Islam dimana kebanyakan orang memandangnya sebagai tempat yang penuh dengan aturan atau pembatasan-pembatasan, baik menyangkut perilaku ataupun lainnya. Di tempat ini memang berbeda, segala tindak-tanduk kita atau bahkan ruhani kita diatur sedemikian rupa agar menjadi insan yang seimbang dunia akhirat. Dalam kehidupan sehari-harinya mereka diajari untuk hidup sederhana, apa adanya atau dalam bahasa jawanya "nrimo" dan arah kehidupan yang benar menurut agama. Hal ini bisa dicontohkan dengan kamar tidur mereka yang kadang diisi oleh banyak orang.
Satu pondok kadang dihuni oleh ratusan atau bahkan ribuan orang santri. Mereka semua hanya diatur oleh beberapa orang atau yang sering disebut dengan pengurus pondok. Untuk menerapkan peraturan-peraturan dan mengawasi para santri, pengurus menggunakan sistem action control. Dalam mengaplikasikan sistem itu, kepala pengurus atau yang sering disebut lurah pondok menempatkan staf pengurusnya ke tiap-tiap kamar untuk kemudian dijadikan ketua kamar yang nantinya anggota dari kamar tersebut menjadi tanggung jawab dari ketua kamar tadi. Mereka (staf pengurus) yang menjadi ketua kamar dipilih berdasarkan perilaku atau akhlak dan kerajinan dalam beribadah termasuk mengaji (selain karena mereka sebagai pengurus). Jadi, pengurus yang tidak lain adalah ketua kamar diharapkan dapat selalu menjadi contoh bagi anggota kamarnya ataupun santri lain. Dengan menempatkan pengurus di setiap kamar, diharapkan perilaku semua santri bisa terkontrol, mana-mana perilaku yang tidak sesuai dengan aturan Islam ataupun pondok, dan mana-mana yang sudah sesuai dengan aturan yang ada, untuk kemudian dipertanggungjawabkan pada lurah pondok.
NENDEN DIAN OCTAVIANI
C1C008053
.AWAS SALAH PEGANG.
Kasus control action yang saya tuliskan disini mengenai bagaimana proses service yang dilakukan pada bengkel – bengkel sepeda motor yang beroperasi menjadi satu dengan dealer yang menaungi mereka.
Saya ambil contoh disini adalah dealer Suzuki yang berlokasi di perempatan sri maya purwokerto.beberapa kali saya menyervice kenndaraaan saya di bengkel tersebut, saya perhatikan ternyata bagaimana mereka menempatkan posisi bengkel dan penataa ruangnya memiliki maksud tersendiri.
Penempatan bengkel berada di sebelah kiri dealer tersebut, sehingga para pengunjung yang datang hendak menyervise dapat langsung memarkirkan kendaraa mereka tepat di depan bengkel tanpa mengganggu kegiatan dealer yang lain. Pada ruang tunggu pengunjung terletak tidak jauh dari tempat pendaftaran servise, hal ini dimaksud kan agar pengunjung dapat mengamati posisi antrian mereka, serta mnegetahui instruksi apa yang diberikan oleh penerima pendaftar ( yang notabene menerima keluhan yang kita sampaikan) kepada mekanik.
Selain itu, bengkel yang terletak tepat di belakan ruang tunggu pengunjung hanya di batasi oleh sekat kaca. Sehingga memudahkan pengjunjung jika ingin melihat proses service yang para mekanik lakukan terhadap kendaraan mereka.
Sehingga jika mekanik melakukan keasalahan dalam menjalankan perbaikan (missal permasalahn adalah busi kotor,tapi yang di bongkar adalah lampu depan dan belakang) pengunjung dapat menyamapiakn ategurannya ke pada orang yang menjaga pendaftaran,dan langsung disampaikan ke mekanik tersebut.
NENDEN DIAN OCTAVIANI
C1C008053
.JANGAN PUTUS DIJALAN YA.
Dalam contoh ini saya mengambil dari kegiatan saya sehari – hari. Saya adalah pengurus dalam suatu organisasi kampus.dan posisi saya mengharuskan saya memiliki beberapa teman satu bidang. Masing – masing dari kami memiliki job desk masing – masing, dan saya harus memantau bagaimana progress dari setiap job desk yang ada dalam bidang saya.
Untuk mempermudah saya dalam mengetahui segala perkembangan yang ada, saya menerapkan beberapa aktivitas bersama. Seperti rapat rutin setiap minggu. Dalam rapat tersebut masing – masing dari kami memaparkan progress report ats jobdesk yang kami pegang masing – masing. Dengan cara seperti itu saya dapat mengetahui sejauh mana jobdesk bidang kami sudah terlaksana. Bukan hanya saya, teman - teman yang lain pun dapat mengetahuinya.
Sebelum rapat dimulai tentunya harus ada pemberitahuan akan adanya rapat, agar lebih efisien dan agar memastikan bahwa setiap anak membaca pesan mengenai rapat tersebut maka saya membuat jarkom ( jalur komunikasi). Berawal dari saya, alu teman – teman saya. Dan nanti di anak yang terakhir dia harus mengirimkan kembali ke saya, sebagai tanda bahwa jalur komunikasi ( jarkom) telah berjalan.
GALIH SARJUNING TYAS
C1C008030
AKUNTANSI A
Penerapan action control perilaku (behavior constraint) di rumah
Saya menjumpai action control pembatasan perilaku di rumah yang di terapkan orang tua saya terhadap adik saya yaitu pembatasan waktu menonton tv dan belajar. Setiap pukul 7 malam atau tiba waktu belajar kecuali malam minggu atau hari libur, tv dimatikan dan adik saya belajar di ruang tengah dengan guru les privat sampai jam 9 malam agar belajarnya terkontrol dan terarah. Selain itu, adik saya tidak boleh tidur di atas jam 10 malam agar tidak bangun kesiangan keesokan harinya.
Ardian Dandi Praditya
C1C008046
Akuntansi A
Salah satu contoh action control dalam lingkungan saya adalah bagaimana mamah saya melakukan suatu pengendalian pada salah satu bidang usahanya, yaitu peternakan ayam pedaging. Sebagai pemilik yang mengharapkan profit atas usahanya, maka harus diawali dengan membentuk suatu pengendalian perilaku bagi para pegawainya.
Mamah saya memberlakukan peraturan bahwa gaji pegawai dibayarkan tiap akhir periode pemanenan ayam. Namun mamah saya memberikan kebijakan “cash bon” atau pegawai dapat mengambil gaji mereka sewaktu-waktu jika dibutuhkan. Namun pegawai hanya dapat mengambilnya sebanyak 50% saja dari gaji pokok selama berlangsungnya periode tersebut (biasanya 40 hari). Hal ini disebabkan untuk mengantisipasi kerugian yang disebabkan oleh pegawai tersebut, seperti banyaknya angka kematian, kehilangan tanpa bukti (red-kemalingan) yang diatas batas angka normal, dan hal lain yang menjadi tanggung jawab pegawai.
Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan tersebut maka 50% sisa pembayaran gaji tidak akan dibayarkan. Hal ini adalah merupakan bentuk punishment atas kewajiban yang seharusnya dikerjakan tetapi diabaikan. Sebaliknya jika para pegawainya melakukan hal yang semestinya dan hasil kerjanya memuaskan sehingga katakanlah profitnya diatas tafsiran profit “diatas kertas” maka pegawai berhak mendapatkan bonus atas kerjanya sesuai kebijakan yang diterapkan. She pays for action, but she doesn’t pay for position.
Febri Dite Hargo Wibowo
C1C008131
Akuntansi B
Saya mencontohkan action control yang dilakukan oleh bapak Sudjono. Beliau saat itu mengampu mata kuliah manajemen keuangan. Yang saya rasakan saat itu, beliau sangat pintar agar apa yang beliau sampaikan diperhatikan oleh mahasiswanya.
Jam kuliah pagi biasanya dimulai pukul 07.00 WIB. Namun beliau memulainya lebih awal, yaitu pukul 06.30 WIB. Beliau menyiapkan kuis setiap paginya dari materi pertemuan sebelumnya. Kuis ini bersifat sunnah, dengan kata lain jika dikerjakan mendapat nilai plus dan jika tidakpun tidak menjadi masalah. Nilai kuis ini sangat membantu nilai akhir mata kuliah tersebut.
Action controlnya adalah, mahasiswa menjadi lebih memperhatikan apa yang diajarkan dosen karena tergiur kuis keesokan harinya. Ini membuat semangat mahasiswa meningkat untuk mengikuti kuliah karena akan sangat rugi jika tidak mengikuti kuis ini walau sekali saja.
Monica Merlinda
C1C008084
Akuntansi B
Saya ambil contoh action control behavioral constraints pada suatu kantor konsultan yang ada di Bandung. Di sana jika ada pegawai yang tidak masuk kerja kecuali bila sakit maka gajinya akan dipotong sebesar Rp 60.000,00 per hari. Dan bila sakit pegawai tersebut harus memberikan surat keterangan sakit dari dokter agar gajinya tidak dipotong.
Pihak kantor konsultan tidak akan menerima surat selain surat keterangan sakit jika pegawai tersebut tidak masuk kerja. Tidak ada alasan lain selain sakit yang dapat diterima pihak kantor jika seorang pegawai tidak masuk kerja.
Hal tersebut dilakukan agar para pegawai disiplin dan tidak malas-malasan dalam bekerja.
Contoh preaction review misalnya training pada karyawan baru sebelum mereka bekerja. Biasanya karyawan yang akan bekerja pada suatu perusahaan akan diberi pelatihan dan gambaran oleh pihak perusahaan tersebut tentang apa saja yang harus mereka kerjakan sebelum mereka benar-benar bekerja. Mereka dilatih sesuai posisi mereka masing-masing.
Ada yang dilatih bagaimana mengoperasionalkan computer atau mengoperasikan mesin-mesin pabrik.
Hal tersebut bertujuan agar para pegawai baru tidak canggung dan bingung dengan apa yang harus mereka lakukan saat nantinya bekerja.
Via Novita Berliana
C1C008095
Tugas Sistem Pengendalian Manajemen
Bentuk-bentuk action control :
1. Pembatasan Perilaku (behaviour constraints)
a. Action control ini biasa dilakukan di bandara.
Sebelum seseorang naik pesawat, maka akan diperiksa oleh petugas menggunakan alat yang dinamakan monitor screening. Alat tersebut akan berbunyi bila seseorang membawa atau mengenakan benda berbahan logam, seperti pisau, gunting, handphone, dan lain-lain. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya penumpang yang berbuat tidak baik dengan alat-alat tersebut.
b. Action control ini biasa dilakukan di UPT perpustakaan UNSOED, dimana bagi seluruh mahasiswa atau mahasiswi yang akan berkunjung kesana diwajibkan menunjukkan KTM.
c. Contoh lain dari action control ini terjadi pada mesin ATM, dimana bagi pengguna yang ingin mengambil uang dengan kartu ATM diwajibkan menekan PIN dan maksimal kesalahan menekan PIN sebanyak 3 kali. Jika lebih dari 3 kali, maka akan diblokir. Hal ini dilakukan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan seperti dipakainya kartu ATM kita oleh orang lain yang nantinya akan merugikan diri kita sendiri.
2. Penelaahan sebelum Pekerjaan dilakukan (Preaction Review)
Hal ini saya alami pada saat mengajar di bimbingan belajar yang terletak di Sawangan (Purwokerto). Biasanya satu jam sebelum mengajar, saya diwajibkan melakukan micro teaching di hadapan pemilik bimbingan belajar tersebut yang juga merupakan pengajar utama. Dalam micro teaching itu, saya menyampaikan materi yang nantinya akan disampaikan pada siswa atau siswi bimbingan tersebut. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya kesalahan dalam penyampaian materi.
3. Pencadangan (Redudancy)
Contoh dari bentuk action control ini biasa dilakukan oleh dosen-dosen. Sebagian atau beberapa dosen biasanya memiliki asisten untuk membantu dalam pekerjaan dosen-dosen tersebut.
MUHAMAD ARIF HIMAWAN
C1C008004
AKUNTANSI A
Tambahan 2 Wasit dalam sepak bola antar klub Eropa.
Bagi penggemar sepak bola antar eropa seperti ”Liga Champions” dan ”Liga Europa” musim 2010-2011 pastinya akan terkejut dengan adanya tambahan 2 wasit sehingga total tiap pertandingan yang berjalan ada 5 wasit yang ada di lapangan dalam setiap pertandingannya. Dimana 2 wasit ini bertugas di belakang garis gawang tiap-tiap klub yang bertanding untuk memantau bola apakah telah memasuki gawang jika terjadi gol, serta membantu wasit tengah (pemimpin) dalam memantau dan memberikan informasi keputusan pergerakan pemain di dalam kotak penalti jika terjadi pelanggaran ataupun handball. Serta membantu wasit pinggir lapangan dalam memantau pergerakan dan memberikan informsi offside tiap pemain. Adanya tambahan 2 wasit dalam pertandingan ini sebenarnya telah dicetuskan oleh UEFA (Badan liga Sepak Bola Eropa) bahkan telah didukung oleh FIFA (Badan Sepakbola Dunia) sejak pertandingan antar Eropa musim kemarin, karena dirasa banyaknya kejadian-kejadian kontroversial yang dilakukan oleh wasit yang merugikan salah satu klub yang bertanding yang terjadi di banyak pertandingan sepakbola seperti, bola telah melewati garis goal tapi mampu ditangkap atau dihalau oleh kiper dan wasit mengiranya belum goal, terus juga kadang pelanggaran atau handball di kotak penalti namun wasit tak melihatnya, terus juga kadang pemain telah berada di posisi offside dalam menerima umpan dari kawannya namun wasit tidak melihatnya juga. Meskipun telah adanya teknologi kamera canggih tiap pertandingan seperti kamera pengintai belakang tiap-tiap sudut gawang, kamera burung, dll. Namun keberadaan alat itu juga dirasa mempunyai jangkauan pengamatan yang terbatas karena kapasitasnya sebagai alat atau mesin serta membutuhkan waktu yang cukup lama dalam menyimpulkan atau memberikan informasi keputusan kontroversial kepada wasit. Maka dari itu banyaknya kejadian-kejadian kontroversial yang terjadi dan keterbatasan pengamatan alat pengintai dalam sepakbola terutama di negara-negara Eropa yang memang persaingannya sangat ketat dan jalannya permainan cepat ini, UEFA sebagai badan yang menaungi Liga antar Eropa mengusulkan kepada komite wasit Eropa untuk menambah 2 wasit dalam tiap-tiap pertandingannya dan telah disetujuinya. Tugas tambahan 2 wasit ini untuk meminimalisir kejadian kontroversial dan membantu meringankan wasit pemimpin pertandingan (tengah) dalam membuat keputusan jika terjadi kejadian-kejadian kontroversial seperti tadi agar wasit juga tidak selalu menjadi kambing hitam oleh klub-klub yang bertanding jika terjadi kejadian kontroversial.
Sebenarnya adanya wasit sendiri dalam sepakbola sudah merupakan action control, namun dengan adanya tambahan 2 wasit itu menjadikan tambahan action control lebih solid dan adanya pengamanan lebih dari setiap pertandingan.
MUHAMAD ARIF HIMAWAN
C1C008004
AKUNTANSI A
Tambahan 2 Wasit dalam sepak bola antar klub Eropa.
Bagi penggemar sepak bola antar eropa seperti ”Liga Champions” dan ”Liga Europa” musim 2010-2011 pastinya akan terkejut dengan adanya tambahan 2 wasit sehingga total tiap pertandingan yang berjalan ada 5 wasit yang ada di lapangan dalam setiap pertandingannya. Dimana 2 wasit ini bertugas di belakang garis gawang tiap-tiap klub yang bertanding untuk memantau bola apakah telah memasuki gawang jika terjadi gol, serta membantu wasit tengah (pemimpin) dalam memantau dan memberikan informasi keputusan pergerakan pemain di dalam kotak penalti jika terjadi pelanggaran ataupun handball. Serta membantu wasit pinggir lapangan dalam memantau pergerakan dan memberikan informsi offside tiap pemain. Adanya tambahan 2 wasit dalam pertandingan ini sebenarnya telah dicetuskan oleh UEFA (Badan liga Sepak Bola Eropa) bahkan telah didukung oleh FIFA (Badan Sepakbola Dunia) sejak pertandingan antar Eropa musim kemarin, karena dirasa banyaknya kejadian-kejadian kontroversial yang dilakukan oleh wasit yang merugikan salah satu klub yang bertanding yang terjadi di banyak pertandingan sepakbola seperti, bola telah melewati garis goal tapi mampu ditangkap atau dihalau oleh kiper dan wasit mengiranya belum goal, terus juga kadang pelanggaran atau handball di kotak penalti namun wasit tak melihatnya, terus juga kadang pemain telah berada di posisi offside dalam menerima umpan dari kawannya namun wasit tidak melihatnya juga. Meskipun telah adanya teknologi kamera canggih tiap pertandingan seperti kamera pengintai belakang tiap-tiap sudut gawang, kamera burung, dll. Namun keberadaan alat itu juga dirasa mempunyai jangkauan pengamatan yang terbatas karena kapasitasnya sebagai alat atau mesin serta membutuhkan waktu yang cukup lama dalam menyimpulkan atau memberikan informasi keputusan kontroversial kepada wasit. Maka dari itu banyaknya kejadian-kejadian kontroversial yang terjadi dan keterbatasan pengamatan alat pengintai dalam sepakbola terutama di negara-negara Eropa yang memang persaingannya sangat ketat dan jalannya permainan cepat ini, UEFA sebagai badan yang menaungi Liga antar Eropa mengusulkan kepada komite wasit Eropa untuk menambah 2 wasit dalam tiap-tiap pertandingannya dan telah disetujuinya. Tugas tambahan 2 wasit ini untuk meminimalisir kejadian kontroversial dan membantu meringankan wasit pemimpin pertandingan (tengah) dalam membuat keputusan jika terjadi kejadian-kejadian kontroversial seperti tadi agar wasit juga tidak selalu menjadi kambing hitam oleh klub-klub yang bertanding jika terjadi kejadian kontroversial.
Sebenarnya adanya wasit sendiri dalam sepakbola sudah merupakan action control, namun dengan adanya tambahan 2 wasit itu menjadikan tambahan action control lebih solid dan adanya pengamanan lebih dari setiap pertandingan.
KIRANA DWI ANGGRAENI
C1C008121
AKUNTANSI B
saya akan memberi contoh pada dinas kepolisian POLRES PURBALINGGA tempat ayah saya bekerja
jam kerja ayah saya dari jam 07.00 s/d 15.30, setiap pagi ayah saya d jemput oleh temannya, pulangnya pun terkadang d antar oleh temannya atau d jemput oleh ibu saya. pekerjaan ayah saya menurut saya sangat melelahkan, jika atasannya menelpon ayah untuk memberikan perintah, ayah langsung bersiap-siap untuk melaksanakan perintah tersebut walau waktu sudah menunjukan larut malam atau walau ayah saya hanya beristirahat sebentar.seperti saat ini saat ayah saya di beritau untuk berangkat ke semarang pada pukul 02.00 dini hari tadi,ayah langsung berangkat ke semarang pukul 02.00 dini hari.
IMANDA FITRIANA ULFAH
C1C008092
AKUNTANSI B
Saya akan memberikan contoh action control di keluarga saya. Di rumah, ayah dan ibu saya menerapkan bahwa saya harus sudah di rumah pada jam 9 malam. Akan tetapi apabila ada kegiatan yang mengharuskan menginap atau pulang lebih larut harus ada ijin yang jelas. Misalnya, kenaikan tingkat pada padepokan silat yang saya ikuti, maka ayah dan ibu akan mengijinkan asalkan ada surat yang jelas dari pihak yang bersangkutan. Dengan demikian, ayah dan ibu saya dapat mengontrol kegiatan anak-anaknya dari hal-hal yang negatif.
Amanda Melati Putri
C1C008091
Akuntansi B
Saya mengambil contoh action control yaitu dalam kelas tari atau dapat juga dalam kelas senam. Ruangan yang digunakan dalam pelaksanaan pelatihan tari atau senam tersebut biasanya setiap sisi pada dindingnya berupa cermin. Cermin tersebut digunakan oleh instruktur untuk mengawasi setiap gerakan yang dilakukan oleh murid kelasnya. Apabila terdapat gerakan yang salah, maka instruktur dapat langsung mengetahui dan kemudian membetulkannya. Selain itu juga digunakan dalam proses pembuatan koreo ataupun formasi, sehingga dapat membentuk formasi yang jelas.
HERNOWO FEBRY NOERHADI
C1C006020
AKUNTANSI B
Salah satu contoh action control adalah di Aster Disc.
Aster disc (penyewaan VCD dan DVD) telah menerapkan action control bagi para member atau pelanggannya. Pada saat pertama penyewaan maka pelanggan diwajibkan menjadi member dengan ketentuan mengisi formulir yang telah disediakan dan difoto. Setelah menjadi member maka pelanggan diperbolehkan menyewa VCD dan/atau DVD sesuai dengan yang diinginkan dan ketentuan peminjaman maksimal 5 buah VCD dan/atau DVD. Pada saat peminjaman maka keluar struk yang menampilkan tanggal pengembalian VCD dan/ DVD yang dipinjam. Apabila member telat dalam pengembalian VCD dan/DVD maka akan dikenakan denda sesuai dengan jumlah hari keterlambatan. Semakin lama keterlambatan pengembalian maka semakin besar pula jumlah denda yang dikenakan.
Action control tersebut merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk mendisiplinkan para member/pelanggan dalam penyewaan atau pengembalian VCD/DVD yang disewanya. Penerapan action control ini dirasa cukup efektif untuk meminimalisir keterlambatan peminjaman VCD dan DVD.
Adib Sulistyo
C1C008045
Akuntansi A
Contoh Action Control pada usaha MLM
Saya dulu pernah mengikuti usaha MLM. Pada saat bergabung, saya diajari cara agar bisa sukses seperti orang2 sukses lainnya, yaitu mereka yang sudah sukses di MLM...
Setelah diberi tahu caranya, kemudian upline saya selalu menghubungi saya lewat sms atau telepon, tanya apakah langkah yang sudah diajarkan sudah dijalankan atau belum , apakah sudah sesuai dengan yang diajarkan atau belum, memotivasi saya, mengajari saya cara yang baru, sudah sejauh mana saya berusaha, dll...
Sekarang saya sudah keluar dari usaha tersebut karena saya tidak suka dengan action control tsb...
Intinya adalah seorang agen MLM akan menjalankan action controlnya kepada downlinenya dengan cara mengawasi ketika downlinenya presentasi, menanyakan sejauh mana langkah yang diajarinya sudah dilakukan, menanyakan sejauh mana target yang sudah tercapai,dll...
Demikian contoh yang bisa saya paparkan, semoga bermanfaat bagi Bapak dan semua yang membaca ini...
Bagus Himawan Putra
C1C005257
Akuntansi B
Aksi kecurangan merupakan kategori umum tindak kejahatan dimana seorang atau
sekelompok individu secara tidak benar mendapatkan harta benda atau manfaat
finansial dengan cara menipu. Pelaku tindak kecurangan ini berusaha mendapatkan
uang, harta benda, waktu, informasi dan cara-cara yang berbeda tergantung dengan
kesempatan yang ada.
Cardno Acil bekerja dengan banyak donor yang masing-masing memiliki kebijakan yang
serious tentang penanganan aksi kecurangan dan korupsi. Perencanaan Pengendalian
Tindak Kecurangan Cardno Acil (FCP) mewakili kebijakan para donor dan telah
dikembangkan untuk memberikan staf dan kontraktor Cardno Acil bekal akan pedoman
untuk mengendalikan dan mencegah aksi kecurangan.
Pedoman dan strategi penanganan aksi kecurangan FCP Cardno Acil adalah sbb:
a. pencegahan
b. pendeteksian
c. penyelidikan
d. pelaporan proses dan prosedur berdasarkan pada Panduan Penanganan Aksi Kecurangan Pemerintah Australia
Cardno Acil sepenuhnya mendukung Pengendalian/Pencegahan Aksi Kecurangan yangefektif dan prinsip-prinsip Perencanaan ini menjadi bagian dari Kebijakan dan KodePerilaku (Code of Conduct) Perusahaan yang diterapkan di semua Proyek dan dalamOperasionalnya.FCP menitikberatkan pada Pencegahan dan Pengendalian aksi Kecurangan secaraumum. Meskipun tingkat aksi Kecurangan di negara-negara tertentu mungkin lebihtinggi, jenis-jenis Resiko secara relatif sama. Demikian juga halnya dengan prosesmendeteksi tindak Kecurangan. Cardno Acil mengakui bahwa beberapa tindakan/aksidapat diartikan sebagai kecurangan (lihat Klausul 2) dianggap sebagai praktek ‘yangditerima’ di beberapa negara dimana Cardno Acil beroperasi. Kami ingin menegaskanbahwa bagaimanapun juga, Cardno Acil tidak memberi toleransi (zero tolerance) padapraktek-praktek demikian dan akan secara serius menangani staf, personil ataukontraktor yang terlibat melakukan praktek kecurangan
FCP yang digunakan sebuah Proyek dapat berbentuk format elektronik atau hasil
cetakan. FCP dilampirkan pada Panduan Administrasi Proyek Cardno Acil dan tersedia
bagi seluruh staf proyek dan staf senior. Seluruh staf (baik di Proyek dan Kantor Pusat
dan bagian lain diharuskan mengetahui
• Cakupan/definisi aksi kecurangan atau korupsi
• pendekatan Zero Tolerance yang diterapkan Cardno Acil; dan
• Keberadaan Perencanaan ini beserta isinya
Para Staf dan tim didorong untuk membahas persoalan ini secara terbuka dan
meningkatkan kesadaran akan aksi kecurangan sejauh memungkinkan
FCP diharapkan untuk dapat menjadi dokumen yang dinamis dan akan diperbaharui
secara periodik. Meskipun segala usaha telah dilakukan untuk memastikan bahwa
Rencana ini bersifat praktis dan mudah diikuti, para anggota staf dan tim tetap dihimbau
untuk memberikan saran untuk perbaikan kepada Cardno Acil Kantor Pusat.
auditia gama sinuraya
C1C008125
Akutansi B
saya dirumah memiliki sebuah usaha foto copyan.Disini saya ingin memberikan contoh dari action control.Di foto copyan saya Ayah sayalah yang bertugas untuk mengontrol tentang pemasukan dan pengeluaran yang ada setiap harinya.Setiap sore dia selalu menghitung Hasil pemasukan yang didapat dan Ketika malamnya dia menghitung kembali untuk mengetahui apakah pendapatan yang ada bertambah atau berkurang dan dia akan mengecek barang-barang yang terjual serta dia juga akan memeriksa Bon pembayaran yang dilakukan selama 1 hari tersebut.
ini adalah salah satu contoh dari action control dalam dunia usaha
selain itu ayah saya juga mekuukan action control kepada saya.Setiap 1 minggu sekali dia pasti datang untuk melihat saya yang berada jauh dari rumah.
disitu dia mengajarkan saya tentang bagaimana menjaga kepercayaan yang diberikan oleh orangtua kita kepada kita.
Dia tahu apabila Nilai saya jelek maka itu disebabkan karena kurangnya pengawasan terhadap saya, maka dia akan lebih sering mengawasi saya untuk melihat saya belajar atau tidak.
Ini merupakan salah satu contoh dari action control dari kehidupan dalam keluarga.
Thia Christianti Yehuda
C1C008015
Akuntansi A
Perketatan pejagaan tamu yang berkunjung di PERUM Bumi Arca Indah
Pada awal nya ketika saya baru mengontrak di PERUM BAI aturan nya ketika tamu asing(bukan penghuni asli BAI) ingin berkunjung ke BAI maka satpam yang sedang bertugas di depan akan meminta kartu identitas dan di catat nama nya. Namun seiring berjalan nya waktu peraturan tersebut akhir nya luntur. Hal ini disebabkan karena ketika tamu tersebut berkunjung terus-menerus dan membuat satpam yang bertugas lama terbiasa dan tidak berjalannya peraturan.
Setelah banyak nya kejadian yang sedikit mengganggu para penghuni BAI maka atas laporan dan rapat di adakan laporan aturan baru ya ituh setiap tamu yang berkunjungm Prosedur nya adalah setiap tamu yang datang maka di beri nomor atau biasa kita menyebut nya kartu tamu. Hal ini dilakukan adalah untuk menjaga keamanan yang sedang mereka perdebatkan. Sehingga jika ada pencuri atau kegiatan yang tidak di inginkan maka secepatnya satpam akan mengetahuinya. Terima Kasih
WAHYU PUSPITARINI
C1C008048
Contoh Action Control dalam Manajemen PT Boyang Purbalingga
PT Boyang adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri bulu mata dan rambut palsu atau wig. Dalam produksinya perusahaan yang berasal dari Korea ini membagi ke dalam tiga bagian. Bagian pertama merupakan bagian produksi bulu mata, yang kedua adalah bagian produksi rambut palsu secara manual, dimana pengerjaan produksinya dikerjakan dengan tenaga manusia. Bagian produksi yang ketiga juga memproduksi rambut palsu namun pengerjaannya tidak lagi menggunakan tenaga manusia namun sudah beralih menggunakan mesin-mesin produksi. Action control pada ketiga bagian ini memiliki persamaan dan perbedaaan. Action control yang dilakukan adalah masing-masing bagian produksi ditempatkan seorang mandor produksi atau dalam bahasa Korea disebut Kyu Shi. Bila terdapat sebuah kesalahan oleh para pekerjanya maka akan ditegur secara langsung oleh kyu shi-kyu shi ini. Begitu pula ketika beberapa pekerja tampak tidak serius dalam melakukan pekerjaannya, maka akan langsung ditindak oleh kyu shi-kyu shi tersebut. Namun ada sedikit perbedaan dalam pelaksanaan action control ini dalam bagian-bagian produksi tersebut. Pada bagian produksi bulu mata dan rambut palsu yang pengerjaannya masih dilakukan secara manual maka ketika terdapat kesalahan maka sudah dapat dipastkan bahwa itu merupakan kesalahan dari tenaga kerja manusianya. Namun berbeda pelaksanaan action control pada bagian produksi rambut palsu, hal ini dikarenakan pada pengerjaann produksinya yang tidak menggunakan tenaga manusia secara keseluruhan tetapi sebagian besarnya adalah mesin. Pada bagian produksi tersebut, jika terdapat sebuah kesalahan maka tidak bisa begitu saja dilimpahkan kepada para pekerjanya, perlu ditelaah lebih lanjut apakah memang salah dalam pengoperasian mesinnya atau mesin tersebut yang justru mengalami kerusakan. Action control ini bertujuan untuk meminimalisir terjadinya produk cacat atau produk gagal yang akan berpengaruh pada laba perusahaan, juga berfungsi sebagai pengawasan kinerja karyawan agar dapat mengefektifakan waktu yang mereka miliki untuk memproduksi komoditas dengan kuantitas yang optimal.
Gilang Harry R.
C1C008096
Akuntansi B
Action Control pada Toko yang Buka 24 Jam
Berikut ini adalah prosedur pengamanan yang bisa dilakukan untuk menghindari perampokan oleh orang luar maupun karyawan sendiri pada toko yang buka 24 jam:
1. Tempatkan register kas di dekat pintu sehingga terlihat dari luar toko; dua karyawan sekaligus bertugas pada larut malam; tenaga satuan pengamanan juga perlu dipekerjakan.
2. Setorkan uang tunai ke bank setiap sore sebelum bank tutup.
3. Tempatkan jumlah uang yang kecil dalam register kas pada sore hari dengan menempatkan uang kas yang berlebihan pada kotak pengaman yang tidak bisa dibuka oleh karyawan yang sedang bertugas.
4. Pasang kamera dan sistem alarm (kalau bisa yang terintegrasi dengan kepolisisan setempat).
Erma Suryanti
C1C008080
AKUNTANSI B
Contoh action control yang saya contohkan di sini antara lain :
1. Di lingkungan Organisasi
Dalam organisasi/ UKM JAGRAWECYA yang saya ikuti di fakultas ekonomi, action control berupa Rapat Rutin Anggota yang dilakukan tiga bulan sekali, Rapat Koordinasi Pengurus satu bulan sekali, Rapat Umum Anggota satu tahun sekali. Masing-masing rapat tersebut bertujuan agar rencana atau progran kerja dapat direncanakan seefektif mungkin di kemudian hari, sehingga dapat mengontrol serta meminimalisir resiko negatif pada kegiatan yang akan dilaksanakan. Selain rapat, Organisasi Jagrawecya juga mempunyai identitas resmi yaitu syal anggota yang wajib dipakai apabila sedang berkegiatan. Jika ada anggota yang tidak memakai syal tersebut, maka akan dikenakan sanksi. Hal itu diterapkan supaya para anggota disiplin dan menghargai makna penting dari syal tersebut.
2. Di lingkungan rumah
Di lingkungan rumah biasanya ada rumah yang mempunyai pagar atau tembok keliling yang diberi kawat berduri, atau bahkan ada pemilik rumah yang memelihara anjing untuk menjaga rumahnya. Hal itu merupakan action control agar tidak ada maling yang berani masuk ke dalam rumah.
3. Di lingkungan mahasiswa
Di fakultas ekonomi mahasiswa tidak diperbolehkan memakai kaos oblong dan sendal jepit pada saat kuliah, hal itu diterapkan merupakan action control agar mahasiswa disiplin dan taat pada peraturan yang berlaku.
Erma Suryanti
C1C008080
AKUNTANSI B
Contoh action control yang saya contohkan di sini antara lain :
1. Di lingkungan Organisasi
Dalam organisasi/ UKM JAGRAWECYA yang saya ikuti di fakultas ekonomi, action control berupa Rapat Rutin Anggota yang dilakukan tiga bulan sekali, Rapat Koordinasi Pengurus satu bulan sekali, Rapat Umum Anggota satu tahun sekali. Masing-masing rapat tersebut bertujuan agar rencana atau progran kerja dapat direncanakan seefektif mungkin di kemudian hari, sehingga dapat mengontrol serta meminimalisir resiko negatif pada kegiatan yang akan dilaksanakan. Selain rapat, Organisasi Jagrawecya juga mempunyai identitas resmi yaitu syal anggota yang wajib dipakai apabila sedang berkegiatan. Jika ada anggota yang tidak memakai syal tersebut, maka akan dikenakan sanksi. Hal itu diterapkan supaya para anggota disiplin dan menghargai makna penting dari syal tersebut.
2. Di lingkungan rumah
Di lingkungan rumah biasanya ada rumah yang mempunyai pagar atau tembok keliling yang diberi kawat berduri, atau bahkan ada pemilik rumah yang memelihara anjing untuk menjaga rumahnya. Hal itu merupakan action control agar tidak ada maling yang berani masuk ke dalam rumah.
3. Di lingkungan mahasiswa
Di fakultas ekonomi mahasiswa tidak diperbolehkan memakai kaos oblong dan sendal jepit pada saat kuliah, hal itu diterapkan merupakan action control agar mahasiswa disiplin dan taat pada peraturan yang berlaku.
RIDZAL NIKONANTO
C1C008054
AKUNTANSI B
Tugas Action control
Action Control yang akan saya contohkan disini bersifat Administrative Behavioral Constraint.
Sering kita jumpai papan-papan di tembok sekitar ruang tata usaha atau administrasi pada kampus kita ini khususnya di fakultas ekonomi yang bertuliskan bahwa
"Maaf, kami tidak melayani mahasiswa/tamu yang memakai kaos oblong/sandal"
yang secara langsung membatasi mahasiswa/tamu yang ingin mengurus administrasi perkuliahan dan kegiatan lainnya untuk berpakaian sopan. Jika mereka tidak mau mengikuti maka para staf di tata usaha tersebut tidak akan mau melayani.
Contoh yang lain,
mengenai Action Accountabilty.
Sebelum pemerintahan Lee Kuan Yew, Singapura adalah negara miskin yang semawrut, penduduknya suka meludah disana-sini, meludah adalah hal yang lebih sepele daripada merokok, tinggal buka mulut, lepeh.
Tapi untuk memajukan Singapura peraturan tegas pertama yang dikeluarkan Lee adalah DILARANG MELUDAH, barang siapa yang meludah sembarangan dipastikan akan mendapat denda tinggi, dan peraturan yang dibuatnya benar-benar dijalankan dengan baik, kemudian diikuti dengan peraturan dilarang merokok. Peraturan Lee itu mengubah kebiasaan tradisional orang Cina yang suka meludah dan merokok di sembarang tempat, yang akhirnya mengajarkan rakyatnya menjadi disiplin pada diri sendiri dan lebih menghargai hak-hak orang lain. Sekadar catatan tambahan saja Lee menjadi PM pada tahun 1959, dan pada tahun 1978 Den Xiapong (Sekjen Partai Komunis Cina) datang ke Singapura, dan terkagum-kagum akan kemajuan yang dicapai Singapura, ia berkata bahwa pada tahun 1920 ia ke Singapura, Singapura adalah tempat kumuh, tapi sekarang telah menjadi tempat megah. Dan kemegahan itu diawali dari peraturan tersimple.
TUGAS SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
NUR FATAH (C1C008081) AKUNTANSI B:
Contoh Action Control yang ada di PT. Cosmo di Banjarnegara.
Dalam sebuah perusahaan besar maupun kecil itu perlu adanya kontrol dari pihak manajemen atas sampai pada manajemen yang terbawah. Oleh karena itu, dibutuhkan cara-cara khusus untuk mengontrol seluruh elemen yang ada di dalam perusahaan tersebut. Seperti contoh yang pernah saya dengarkan dari seorang supervisor PT Cosmo yang kebetulan pernah satu kostan dengan saya dan pernah dipantau oleh atasannya yaitu:
“Ketika kita menjadi direktur suatu perusahaan yang mempunyai pihak yang perlu diatur dan di manage. Maka seketika itu juga kita perlu tahu bagaimana kinerja pihak yang di manage dengan cara menyuruh orang yang mempunyai penilaian objektif dan sudah kita percaya serta belum dikenal oleh jajaran perusahaan untuk menjadi pemantau kinerja yang dipergunakan atau diturunkan langsung kelapangan kerja perusahaan untuk menjadi bawahan manajer yang kita pimpin tanpa sepengetahuan manager tersebut tentunya. Jadi kita bisa tahu kinerja manager tersebut secara objektif bagaimana memperlakukan orang yang dia pimpin dan sekaligus mengukur seberapa baik kinerja manager tersebut dalam mengatur tugasnya. Setelah itu, kita adakan meeting untuk dilakukan penilaian terhadap para manager kita melalui orang yang kita percaya sebagai pemantau tersebut. Menurut saya, cara ini akan lebih efektif daripada memakai kamera tersembunyi atau yang lebih populer dengan sebutan CCTV, karena dengan cara ini orang kepercayaan yang memberikan informasi secara objektif kepada kita merasakan langsung dipimpin oleh manager tersebut. Selain itu dampak positif lain yang dapat timbul dengan metode tersebut jika kita sebagai direktur sering melakukan metode ini, maka para manager kita akan lebih serius dalam melaksanakan tugasnya karena merasa selalu dipantau oleh orang yang ada disekitarnya.”
Terima Kasih.
ungki primandanu
C1C008117
akuntansi B
menurut saya contoh dari action control itu sendiri yang telah saya lakukan bila habis keluar rumah selalu cuci tangan.hal ini dilakukan untuk mencegah kuman yang ada dalam tangan. biasanya kan kita lupa cuci tangan langsung ambil makanan. hal tersebut untuk mengurangi timbulnya suatu penyakit yang datang disebabkan melalui kuman yang ada pada tangan.
TUGAS SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
NAMA : IMANNIAR SEPTI Y
NIM : C1C008049
KELAS : AKUNTANSI B
ACTION CONTROL DIVISI NASKAH SNA XIII PURWOKERTO
a. behavioural constraint
1. pembatasan fisik : kami hanya boleh bekerja dalam lingkungan sekretariat SNA XIII PURWOKERTO di area jurusan akuntansi. kami boleh menggunakan ruangan lain apabila mendapatkan ijin dari pihak yang berwenang.hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan. terlebih, di ruangan jurusan akuntansi banyak tersimpan arsip –arsip yang harus disimpan dengan baik.
2. pembatasan administratif : kami mengirimkan email kepada pemakalah menggunakan email sna13purwokerto, yang passwordnya dirahasiakan, hanya diberitahukan kepada pihak – pihak yang berkepentingan, agar email tersebut tidak disalahgunakan.
b. preaction review
Di SNA, kami banyak berkoordinasi dengan pihak JRAI (Jaringan Riset Akuntansi Indonesia), karena pihak JRAI-lah yang lebih banyak berurusan dengan makalah (menerima pengiriman makalah, melakukan koordinasi dengan pihak tim reviewer untuk melakukan proses review makalah, dsb). maka, ketika kami akan melakukan pengiriman surat pemberitahuan kepada pemakalah, penyusunan jadwal presentasi paper, penyusunan proceeding, abstraksi,dll, kami harus berkoordinasi terlebih dahulu, memastikan kami menyampaikan dengan bahasa yang baik dan tidak terjadi kesalahan yang bersifat administratif. karena sesi presentasi paper adalah sesi yang menjadi inti SNA XIII PURWOKERTO
c. action accountability
Sesi pencetakan dan penggandaan makalah adalah proses yang paling melelahkan dari semua tugas kami, karena kami harus mencetak lebih dari 100 makalah dan masing – masing makalah tersebut harus digandakan sekitar 50-60 buah. 1 tim kami terdiri dari 6 orang (termasuk koordinator). karena sebagian dari kami masih aktif kuliah, maka proses tersebut dibuat semacam target. kami boleh bekerja selepas kuliah, namun setiap hari harus mencetak dan menggandakan semampu kami. jika kami menunda pekerjaan tersebut, maka pada akhir deadline kami yang akan kesulitan sendiri. dari proses tersebut, kami belajar tentang action accountability, dan berbagi tugas dengan teman yang lain.
d. redudancy
masih terkait dengan proses pencetakan dan penggandaan makalah, kami melakukan pencadangan jumlah kertas yang akan digunakan untuk pencetakan. jika yang dibutuhkan adalah 5 rim, kami mencadangkan sekitar 2 rim lagi untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam pencetakan.
Inilah sedikit cerita saya dari pengalaman saya menjadi divisi naskah SNA XIII PURWOKERTO
Andini Maulani Ibrahim
C1C008113
Akuntansi B
Setiap orang selalu bilang masa yang paling indah adalah masa-masa SMA. ya begitu juga saya. Relate to Management Control System about action control, saya pernah merasakannya di masa SMA saya. SMA KORPRI Bekasi adalah tempat saya menimba ilmu selama 3 tahun. Sebuah SMA swasta di bilangan bekasi tersebut sangatlah terkenal akan kedisplinannya, mulai dari buang sampah, waktu sekolah hingga sholat berjama'ah. Salah satu dari banyak peraturan di SMA KORPRI yang akan saya soroti di sini adalah masalah sholat berjama'ah yang selalu diadakan setiap waktu zuhur tiba.
Action control yang diberlakukan oleh Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan adalah:
"mewajibkan seluruh siswa siswi SMA KORPI Bekasi untuk sholat zuhur sebelum pulang ke rumah masing-masing"
ya kalau itu adalah siswa maka akan sangat mudah untuk mendetect mana yang tidak sholat pasti akan dapat hukuman.
kalau siswi bagaimana?
seperti yang kita ketahui setiap bulan pasti seorang siswi mendapat 'jatah bulanan'. Oleh karena itu Bapak Wakasek Kesiswaan menghimbau agar setiap hari ada daftar rekapan siapa saja siswi yang berhalangan.
dan daftar itu selalu dipantau oleh guru yang bertugas piket.
akan di data siapa saja siswi yang berhalangan sholat. istilahnya sebulan maksimal itu dia (siswi) datang bulan selama seminggu. kalau ketahuan lebih dari waktu normal maka akan dipanggil.
Khasnya dari SMA kami adalah memberlakukan hukuman menulis surat yasin yang panjang itu di berbagai peraturan yang dilanggar oleh muridnya dari mulai peraturan sholat berjamaah , piket kelas, datang senam pagi-pagi buta hingga buang sampah permen karet.
see??? masa SMA saya sangatlah indah dengan berbagai action control yang ditetapkan oleh pak Wakasek kesiswaan.
Best regard,
andinimaulani.blogspot.com :)
Muhamad Wisnu Bharata
C1C006055
Akuntansi A
Actiion control dalam latihan bola basket Fakultas Ekonomi UNSOED.
1. Dalam latihan rutin yang diadakan oleh UKM olah raga Fakultas Ekonomi dimana setiap anggota team selalu diberikan info sehari sebelum latihan dimulai sehingga kedatangan anggota team diharuskan tepat waktu. Namun jika kedatangan anggota terlambat dalam pelaksanaan latihan, setiap anggota yang terlambat diberikan hukuman tambahan oleh pelatih.
2. Di tahap kedua sebelum latihan inti dimulai, seluruh anggota team melakukan pemanasan.
3. Pengarahan latihan kepada seluruh anggota team agar sesuai porsi latihan dan fokus latihan selalu stabil.
4. waktu istirahat yang diberikan di setiap selang sesi latihan hanya 2 menit, agar kondisi fisik tetap terjaga.
5. Saat akhir latihan seluruh anggota berkumpul dan memberikan pendapat tentang kekurangan latihan maupun dirinya sendiri di dalam latihan, sehingga rasa kebersamaan tidak hanya sebagai namun juga sebagai keluarga.
ACHMAD MUSTOFA A
C1C008078
jauhkan dari jangkauan anak-anak
ya,judul diatas akan menjelaskan action control di rumah saya.
kotak/almari untuk menyimpan obat-obatan yg ada dirumah saya terletak cukup tinggi agar jauh dari jangkauan anak-anak.ini bertujuan agar membatasi akses anak kecil untuk menggapainya.karena jika diambil anak2 tanpa sepengetahuan orang dewasa akan sangat berbahaya.
Post a Comment